Tubuh tegap itu kini terbaring lemah di atas ranjang , bekas darah akibat tembakan juga masih tersisa. Yg tua tersenyum menyaksikan sang kekasih yg sedari tadi terus menangis tanpa henti.
" I-ini tidak lucu hyung."
" Hehe aku tidak selemah itu sayang. Aku tidak akan mati hanya karena sebuah luka tembakan."
" Tapi aku benar benar takut hyung."
" Tidak perlu takut. Aku akan tetap bersama mu disini."
" Lagi pula hyung juga bodoh sekali , kenapa malah menarik tangan dan menekan pelatuknya padahal aku tidak mau menembak mu."
" Agar orang tua mu tau jika kamu sudah membalas kan dendam nya , agar kamu tidak tersiksa memilih dendam atau cinta.
Agar kamu juga tau , bahwa aku tidak main main saat aku bilang aku mencintai mu. Aku bahkan rela mati untuk mu."
" Hyunggg... " Rengek jimin. " Maafkan aku."
" Kamu tidak salah jiminie , kita sama sama berada di posisi yg tidak enak."
" Hyung , aku pernah meminta pada semesta agar aku tidak pernah di pertemukan dengan mu sebagai pembunuh orang tua ku.
Tapi sepertinya semesta sudah mentakdirkan pertemuan kita."
" Jiminie aku tidak pernah menyesal bertemu dengan mu apalagi harus merasakan sakit karena mu.
Aku tulus mencintai mu sayang."" Maafkan aku karena aku tidak jujur pada mu dari awal hyung."
" Tidak , tidak. Aku yg seharusnya minta maaf. Karena telah membuat mu berpisah dengan kedua orang tua mu."
" Semua sudah berlalu hyung , kita lupakan semua yg terjadi dulu di antara orang tua kita ."
Yoongi meraih pinggang sempit jimin kemudian memeluknya erat.
Bersyukur dia di pertemukan dengan jimin ,pria manis dan baik hati." Jiminie, terima kasih sudah memaafkan ku. Terima kasih sudah mencintai orang jahat seperti ku. Maaf mungkin aku tidak bisa seperti pasangan seperti umumnya , tp percayalah aku akan selalu melindungi mu dan menjaga mu , semampu ku."
" Aku yg seharusnya berterima kasih pada mu hyung , terima kasih sudah mencintai ku , terima kasih sudah membuat ku percaya bahwa masih ada orang yg menyayangi ku.
Hyungg , kali ini berjanjilah pada ku. Kamu tidak akan meninggalkan ku sendiri."
" Aku janji sayang , aku tak akan membiarkan mu merasa sendiri. Aku akan selalu bersama mu kapan pun itu."
Mereka masih terus saling memeluk , melupakan kenyataan bahwa sebelum nya mereka saling menyimpan dendam satu sama lain.
Benar kata pepatah , cinta membuta kan segalanya. Seperti mereka, buta akan kenyataan bahwa dendam di balas dendam akan mendatangkan dendam yg baru , namun mereka memilih membalas dendam dengan cinta. Karena bagi mereka cinta mereka lebih kuat dari pada dendam yg selama ini mereka pendam.
" Permisi bisa nanti lagi pelukannya ?"
Dokter tampan itu berdiri di ambang pintu , menyaksikan kebucinan dua orang yg tengah di mabuk asmara itu.
" J-jin hyung .. " jimin refleks melepaskan pelukannya pada tubuh yoongi.
" Hallo jimin.." sapa dokter seokjin ramah.
" Ck mengganggu saja."
" Yaa !! Aku tidak rela jimin lama lama pelukan dengan om om seperti mu."
" Mohon maaf , kau juga om om." Ucap yoongi tak mau kalah.
" Setidaknya aku bisa mengontrol hormon ku."
" Yaa !! Jika saja namjoon ada disini , kau pasti akan langsung bersikap seperti jalang yg minta di sentuh "
" Hyunggg . ." Jimin mencoba melerai keduanya.
" Jin hyung , mianhae "
" Tidak , tidak. Harusnya pria pucat ini yg minta maaf pada ku."
" Cihh , bermimpi."
" Jimin , lihat kelakuan kekasih mu."
" hyung , kamu tidak boleh seperti itu. Jin hyung lebih tua dari mu."
" Kita hanya beda satu tahun sayang."
" Tapi tetap saja , jin hyung lebih tua dari mu "
" Maaf."
Yoongi mendengus kesal , seumur umur yoongi tidak pernah mengucapkan kata maaf pada siapa pun , dan ini kali pertama kata itu keluar dr bibir yoongi.
"Wow, something very rare. Baru kali ini aku dengar kata itu dari mulut mu."
" Jika bukan karena jimin aku tidak akan pernah mengucapkan itu dari mulut ku."
" Ya ya ya , tapi tetap saja. Itu sesuatu yg langka." Tawa seokjin pecah melihat raut wajah yoongi yg terlihat sangat kesal.
" Seumur umur aku kenal dengan mu , baru kali ini kamu mengucapkan kata maaf . Bahkan saat bersama jihyun pun kamu tidak selemah ini yoongi.
Berterima kasihlah pada jimin , pria kecil yg mampu mengubah hidup min yoongi." Batin seokjin.
" Kamu sudah boleh pulang sore ini. Tidak ada yg terlalu parah."
" Gomawo jin hyung."
" Sama sama jiminie , besok besok tolong kasih tau pria bodoh ini , suruh gunakan otak nya sebelum bertindak . Kau tau jimin dia mendadak bodoh setelah jatuh cinta pada mu." Lagi lagi tawa seokjin mengisi ruangan bernuansa putih itu.
Jimin tak bisa menyembunyikan senyum nya ," baiklah hyung , sekali lagi terima kasih sudah merawat yoongi hyung."
" Itu sudah tugas ku. Aku pergi dulu . Kalian hati hati."
" Nee."
Dokter tampan itu meninggalkan ruangan rawat yoongi. Jimin ingin beranjak dari duduknya , namun yoongi menahan tangan jimin. Mengusap punggung tangan mungil itu dengan lembut.
" Hyung butuh sesuatu ?" Tanya jimin.
" Tidak , aku hanya butuh kamu setiap saat sayang."
Jimin mengecup kening yoongi , cukup lama membiarkan debaran debaran halus itu menjalar di tubuh masing masing. Nyaman dan tenang.
" Aku selalu berada di belakang mu hyung , jangan khawatir."
🥀🥀
Dikit aja jangan banyak banyakk 😁😁😁
![](https://img.wattpad.com/cover/347595349-288-k244284.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
MAFIA MIN ( END )
FanfictionKisah seorang remaja yg di jual oleh ibu tiri nya karena di anggap sebagai beban di keluarganya. Remaja bernama Park Jimin itu di jual kepada seorang mafia bengis , kejam dan dingin. Lalu bagaimana nasib Jimin setelah di beli oleh sang mafia ? BxB M...