KISAH CINTA PANGERAN DENGAN GADIS BIASA (Dalam Sejarah Putri Duyung)

LAHIRNYA PUTRI DUYUNG (ibu dugong memasuki alam mimpi pangeran lalu bercinta)

eps 7

Di tengah samudera, dilautan yang luas berbagai jenis ikan ada didalamnya. Tampak seekor ikan yang berbeda jenisnya dari ikan lainya, ia berbaur bersama ikan-ikan seperti pada umumnya dan ia berenang bersama-sama. Dialah ikan dugong, sang ikan keramat penghuni goa karang didasar samudera.Ikan tersebut selama ini selalu mengikuti kapal layar sang pangeran, kini kapal layar tersebut sedang bersandar, sehingga ikan tersebut berbaur kembali bersama ikan-ikan dilautan walaupun beda jenisnya.

Ikan Dugong itu juga yang beberapa bulan lalu pernah diselamatlan oleh kakek nelayan, ini ikan tersebut sudah memiliki senjata, yaitu sepasang taring dimulutnya, taringnya itu merupakan perubahan wujud dari tusuk konde keramat milik ibunda sang pangeran. Tusuk konde tersebut juga merupakan senjata dan sebagai simbol kerajaan. Konon tusuk konde tersebut memiliki kodam atau semacam kekuatan. Sehingga ikan dugong itupun kini juga memiliki kekuatan atau kesaktian.

Karena merasa aman akhirnya menetaplah ikan dugong itu di pulau karang yang ada ditengah samudera tersebut. Ikan itu bergerak sangat lamban dengan perutnya yang membuncit, ternyata ikan dugang tersebut sedang hamil.

Bangsa ikan tidak memiliki pasangan, mereka bebas bergaul sesama koloni mereka, dan berkembang biak sesuai kodratnya, pertumbuhanya sangat pesat sehingga dalam hitungan hari, minggu bahkan bulan bangsa ikan sudah beralih generasi.

Begitu juga dengan ikan dugong yang sedang hamil, saat itu ikan tersebut juga sudah memasuki masa persalinannya. Ikan dugong akan melahirkan janin itu adalah kebanggaannya, karena karunia dari sang Dewi Bulan. Ikan dugong bukan dibuahi oleh bangsa ikan seperti yang lainya, tetapi ikan dugong tersebut hamil karena menelan seperma dari bangsa manusia.

Beberapa bulan yang lalu seekor ikan dugong keluar dari sarangnya yaitu suatu goa karang didasar samudera,
Ikan itu memang tidak pernah menampakan dirinya diatas permukaan air laut yang luas membentang. Sehingga ikan tersebut merasa takjub ketika menyaksikan dunia luar disamudera yang sangat luas. Ketika itu lewatlah perahu layar yang ditumpangi raden Bagos beserta rombonganya. Ikan tersebut merasa tertarik dengan sesosok benda raksasa yang baru dilihatnya, ahirnya ikan itupun selalu mengikuti laju kapal layar tersebut.

Hingga pada suatu malam purnama sang ikan terpesona oleh ketampanan pangeran yang berada diatas kapalnya, Dialah Raden Bagos yang juga sedang menikmati indahnya purnama dimalam itu. Raden bagos yang berdiri dipinggiran geladak, tidak menyadari kalau dirinya sedang diperhatikan oleh seekor ikan di bawah air disisi kapalnya, karena pikiran sang pangeran waktu itu sedang tertuju pada seorang gadis tambatan hatinya.

Sang ikan makin terpesona, ketampanan sang pangeran tampak begitu sempurna, terkena terpaan sinar rembulan yang indah berkilau seolah-olah memberinya kesampatan untuk menatap lebih lama wajah tampan dan tubuh kekar sang pangeran.

Sungguh menggoda, sang ikan pun jatuh cinta, malam itu malam purnama, konon.. Dewi bulan akan bermurah hati dan membagi-bagikan kebaikanya pada segala mahluk seisi jagad raya. Dewi bulan akan mengabulkan permintaan siapapun jika memohon padanya pada saat bulan purnama.

Ikan dugong masih terkesima melihat gagahnya sang pangeran dan ikan itupun meliuk-liuk di perairan sisi kapal tersebut dengan sesekali melocat kecil ke permukaan, bermaksud menarik perhatian sang pangeran.

"Krucuuuuk... byuurrr.. Jbbuuurrr.."

Begitulah bunyinya, tetapi sang pangeran tidak menghiraukanya, sang ikan pun kecewa. Ketika sayup-sayup lolongan srigala, dan sang ikan juga mendengarnya, setiap malam purnama pasti srigala-srigala melolong bersaut-sautan.

" Mungkin srigala-srigala itu sedang meminta sesuatu kepada Dewi bulan"

Sang ikan pun kemudian meminta kepada dewi bulan agar bisa dipertemukan kepada sang pangeran yang telah memikat hatinya itu.