Eps 23
Raden Bagos masih merunduk di pinggir dipan sambil memandangi tubuh kekasihnya yang terbaring begitu moleknya. Sehelai kain tipis yang melilit ditubuhnya sedikit tersingkap hingga ke pahanya,
"Emmhh.. alangkah mulus.."
Raden Bagos berbisik dalam hatinya
Ia menatap nanar kearah tubuh kekasihnya, terasa ada yang menggugah keperkasaannya, wajah gadisnya memang ayu makin bertambah ayu ketika Roro Suci tersenyum kepadanya, Rambutnya yang panjang dibiarkan terurai diatas bantal, karena tadi basah diguyur hujan. Kemudian Roro Sucipun mengangkat kedua tanganya meraih leher Raden bagos dan membimbingya menciumi seluruh wajahnya. Nafas mereka saling menerpa disertai sentuhan-sentuhan hangat dan mesra. Raden Bagos terus menciumi kekasihnya,Roro Suci pun mengencangkan rangkulannya yang masih bergelayut di leher Raden Bagos, sehingga Raden Bagos mengikutinya dengan tidak melepaskan ciumannya, ia terus melumat bibir Roro Suci sambil pelan-pelan merebahkan tubuhnya disisi kekasihnya.
"Emmhh... diajeng Roro sayangkuu.."
"Kakang maassh..."
Roro Suci merengek manja, ia memiringkan tubuhnya sehingga mereka berhadapan. Raden Bagos pun menyambutnya, ia lebih leluasa mencumbui dan menciumi kekasihnya.
Kini Roro Suci dalam dekapan Raden Bagos, tanganya mulai berselancar menelusuri lekuk-lekuk dan bagian-bagian tubuh Roro Suci, mengusap-usap, mengelus dan membelai-belai kesekujur tubuh kekasihnya
"AAahh.. kakang.. maassh.."
Roro Suci mendesah manja menyebut nama kekasihnya. Merasakan sentuhan-demi sentuhan lembut kekasihnya, dan ia juga menikmati cumbuan-cumbuan mesra dari kekasihnya.
Hujan di padepokan semakin deras kilat tak henti-hentinya menyambar, dan sesekali diselingi suara petir dan geludug yang menggelegar, dinginnya udara malam itu telah membawa suasana hangat disebuah pondok didalam biliknya. Sepasang kekasih telah hanyut terbawa gelombang cinta. Bahkan suara-suara mereka pun tidak akan kedengaran dari luar pintu kamarnya.
Padahal berkali-kali Mereka mendesah bahkan merintih karena nikmatnya asmara."AAaaahh... aaahh... kakang maaass... "
"Hemm... Sayangku.. hohh.. ohh..."
Roro Suci yang terus mendesah dan merengek manja selalu dibalas Raden Bagos dengan desahan lembutnya yang merayu.
Raden Bagos masih mencumbui kekasihnya, Dikamar itu diatas dipan dalam posisi berhadapan bibir mereka saling melumat. Tangan-tangan mereka saling meraba, membelai dan meremas. Roro Suci semakin terlena lalu ia menaikkan sebelah kakinya ke pinggang raden Bagos, sehingga kain yang melilit ditubuhnya tersingkap. Raden Bagos merasakan gesekan hangat dan halus diperutnya terasa menggelitik, seketika itu bangkitlah birahinya,"Hohh... ohh... diajeng, diajeng ... sayangku.."
Roro Suci semakin pasrah ketika jari-jari tangan Raden Bagos liar menggerayangi seluruh tubuhnya, sehingga lilitan kain penutup tubuh merekapun sudah saling terlepas dan...
"Hnyeeggh... "
Roro Suci menahan nafasnya, dengan sekejap tubuh Raden Bagos telah menindih tubuhnya.
Raden Bagos dan Roro Suci kini bergumul.
Tubuh keduanya sama-sama terbuka, tanpa sehelai benangpun yang melapisi mereka, Roro Suci mendesis-desis lirih ketika Raden Bagos menciumi lehernya kemudian merembet kedadanya hingga wajah raden Bagos tenggelam disana, entah berapa lama.Roso Suci memejamkan matanya, ia menggelinjang terasa ada yang menggelitik pada ujung payudaranya.
Bahkan Roro Suci juga merintih-rintih lirih dan mencengkeram kuat bantalnya ketika Raden Bagos makin jauh merambah menggerayangi bagian demi bagian tubuh kekasihnya, raden Bagos terus meraba, meremas. melumat, menggelitik, dan menggigit-gigit kecil miliknya.
![](https://img.wattpad.com/cover/347738139-288-k735382.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
KISAH CINTA PANGERAN DENGAN GADIS BIASA (Dalam Sejarah Putri Duyung)
Ficción histórica(Awas 👉Dewasa) Ia menarik tangannya hingga gadis itu berbalik seketika, dadanya yang padat menonjol hampir menyentuh wajahnya, Roro Suci masih terdiam terasa ada sentuhan diujung dadanya, Raden Bagos berdiri perlahan hingga tubuhnya bergesekan deng...