12

3.1K 175 5
                                    

Ceisya terbangun saat mendengar suara alarm dari ponselnya. Berusaha menggapai ponsel yang ia letakkan di meja kecil samping ranjang. Ceisya segera terduduk saat menemukan jam menunjukkan pukul enam pagi. Padahal ia ingat jika dia mengatur alarm pukul lima pagi. Segera beranjak bangun dan turun dari atas ranjang. Gerakan kaki Ceisya terhenti saat tak sengaja kedua matanya melihat sesuatu. Memutar tubuhnya, Ceisya menatap sesuatu yang berada di atas meja di samping tempat tidurnya. Ada tiga kotak bekal yang tersusun rapi di sana.

Meraih salah satu kotak bekal, kening Ceisya mengernyit saat melihat apa isinya. Nasi goreng dengan banyak toping daging dan beberapa sosis juga sayuran. Kembali menoleh dua kotak bekal yang belum ia sentuh dan tidak ia tahu apa isinya. Ia segera menoleh ke sekeliling kamarnya, tampak mencari-cari hingga pandangannya jatuh pada sebuah note kecil yang berada di pintu kamar mandi. Melangkah mendekat, ia baca tulisan tangan itu.

Anggap saja sebagai ganti makan malam semalam!!

Ceisya mendengus membaca tulisan tangan itu. Apa-apaan pria itu? Sinisnya. Kembali menatap sekitar kamarnya, dia berusaha mencari tanda-tanda keberadaan pria itu-yang sialnya Ceisya tak menemukan keberadaan pria itu. Yang artinya mungkin pria itu sudah pergi. Tapi, apa pria itu semalam bermalam di kamarnya? Jika iya, di mana pria itu tidur? Kenapa Ceisya tidak sadar jika pria itu menginap?

Berdecak kesal, Ceisya menyesal karna dia semalam tidak bisa menahan kantuknya. Andai saja dia bisa menunggu pria itu selesai mandi, mungkin dia tidak akan pernah membiarkan pria itu menginap di kamarnya. Tanpa memikirkan lebih banyak lagi tentang pria itu-yang selalu berhasil membuat mood Ceisya selalu berantakan dan merasa buruk. Pada akhirnya dia pun memilih menutup bekal lalu meletakkannya kembali di meja samping tempat tidur. Lebih baik dia membersihkan diri dan segera berangkat bekerja.

*****
Pagi ini Ceisya bisa sedikt lega karna kondisi tubuhnya baik-baik saja. Meski dia tidak berani memakan apa pun. Bahkan dia harus menggunakan masker agar tidak mencium aroma menyengat. Berkali-kali menahan diri agar tidak muntah saat berkali-kali harus berpapasan dengan orang karna parfum mereka yang begitu menyengat. Bahkan saat tiba di perusahaan dan bertemu Asma, Ceisya yakin jika hidungnya semakin sensitif.

Dia tadi bahkan mengabaikan segala bekal yang disiapkan Sakala untuknya. Tidak ia tidak membuangnya, ia membawanya, namun sama sekali tidak ia sentuh. Setidaknya dia tidak mau jika nanti harus muntah dan lemas karna mengisi perutnya.

"Ceisya, kamu sudah baik-baik saja?" Tanya Asma begitu Ceisya duduk di sampingnya.

"Hmm, ya, sudah sedikit lebih baik, Asma. Terima kasih."

"Aku benar-benar terkejut saat melihatmu tidak sadarkan diri kemarin."

Ceisya meringis mendengar ucapan rekan kerjanya itu, sampai ingatannya berputar pada satu hal. "Mmm,.. ya, aku juga tidak menyangka jika aku akan sampai pingsan." Ujarnya terdengar menyesal. "Tapi ngomong-ngomong, kamu tahu siapa orang yang membawaku ke rumah sakit?" Tanya Ceisya, karna dia bahkan belum mengucapkan terima kasih pada orang yang telah menyelamatkannya itu. Yang mau membawanya kerumah sakit hingga ia tahu kondisinya saat ini.

"O-oh,.. itu... Aku rasa dia salah satu karyawan di sini." Jawab Asma sedikit tergagap.

Kening Ceisya mengkerut samar. "Apa aku mengenalnya?"

"Mmm... mungkin,.. bisa jadi begitu."

Kerutan itu kian banyak. Bahkan wajahnya kini tampak berpikir keras.

"Ahh, sudahlah. Tidak perlu di pikirkan. Aku rasa itu bukan masalah penting." Ujar Asma  mengibaskan tangannya. Wajahnya sedikit panik saat menemukan Ceisya tidak puas dengan jawabannya.

"Tapi-"

"Lihat, itu pak Sakala." Ucap Asma yang langsung membuat Ceisya kembali menelan ucapannya dan menoleh ke depan. Dan benar saja, seorang pria dengan pakaian yang begitu rapi juga tampak mahal berjalan di depan sana.  Diikui dua orang di sampingnya, tanpa sadar Ceisya terus menatap wajah itu hingga kedua mata itu kini balas menatapnya.

Suami Pengganti (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang