"Asahi!", Amilia datang tepat saat Asahi memasuki gerbang sekolah hingga ia harus berlari menghampirinya.
"Asahi dianterin ayah? Sama aku juga", Amilia mencoba menyeimbangkan langkah kakinya dengan langkah kaki Asahi dan mengesampingkan nafasnya yang memburu sehabis berlari mengejar Asahi yang sengaja berjalan lebih cepat dari biasanya
Mereka berdua memasuki kelas yang masih kosong lalu duduk dikursi masing-masing. Amilia memplay live music idolanya dengan volume sedang. Asahi yang sedang bermain game merasa terganggu itu mengencangkan volumenya, Amilia yang juga merasa terganggu menoleh dan menegur Asahi agar pria itu mengecilkan volumenya, tetapi bukan Asahi jika merespon ucapan Amilia.
Tidak ada cara lain selain membalas perbuatan Asahi dengan mencoba meningkatkan volume hingga full.
"Woilah ini kelas apa warnet, kalian beli headset masing-masing napa", teman satu kelas mereka tiba-tiba memasuki kelas sambil menutup kedua telinganya. Yang Amilia ketauhi bernama Dava, salah satu teman dekat Asahi juga dan yang paling ganteng menurut Amilia.
"Pagi Dava", Ucap Amilia sambil tersenyum, Dava membalasnya dengan senyuman juga,
Salting banget disenyumin Dava pagi-pagi.
Amilia mengecilkan volume ponselnya lalu mengeluarkan headset dari dalam kantung rok nya, tidak menghiraukan Asahi yang masih dengan full volume game.
Beberapa anak mulai masuk ke kelas, sengaja pada datang pagi karena hari ini ada pembagian kelompok untuk beberapa mata pelajaran kata ketua kelas di grup Chatt wa semalam.
Dan entah keberuntungan dari mana, saat pembagian kelompok Amilia satu kelompok dengan 2 orang perempuan, Asahi dan juga Dava. Kebetulan di beberapa mata pelajaran memakai kelompok yang sama.
Amilia tersenyum saat kelompok mereka berkumpul untuk membahas tugas IPA yang guru berikan. Selain dengan Asahi dan Dava, Amilia berkenalan dengan 2 anak perempuan lain yang sekelompok dengannya.
"Gue Karina dan ini Aprilia. Dan apes nya kita satu SMP", ucap Karina dengan wajah lesu disusul dengan tangan April yang mendarat dibelakang kepalanya dengan agak kencang
"Yaudah ini mau kerja kelompok dimana?", Semua anggota kelompok bingung untuk mencari tempat yang enak. Hingga akhirnya Amilia mengusulkan rumah Asahi, selain tidak terlalu jauh dari rumahnya, ia juga ingin tau letak Persis rumah Asahi.
"Yaudah dirumah Asahi aja, enak dipinggir jalan juga", Amilia tersenyum melihat Dava yang ikut tersenyum membenarkan sarannya.
"Tapi Dav, gue gatau rumahnya. Boleh bareng ga?", Gapapa lah usaha dikit-dikit buat deket sama cowok ganteng.
"Boleh, nanti kita janjian dihalte terdekat ya. Nanti dari situ gue jemput pake motor", Amilia mengangguk sambil terus tersenyum simpul ke arah Dava yang ikut tersenyum kepadanya.
🤖
Amilia tersenyum melihat Dava yang melambaikan tangan ke arah dirinya, Amilia menghampiri Dava yang sedang menurunkan injekan motornya.
"Udah lama Dav?" Dava mengangguk pelan sebagai jawaban, mulutnya sibuk mengunyah cireng yang sebelumnya ia beli, pantesan Amilia liat ada tukang cireng mangkal di deket Dava.
"Pegangan yak, katanya udah pada sampe dirumah Asahi", Amilia menaiki jok motor Dava yang tak lama melaju cepat, Amilia refleks berpegang dipundak Dava sampai di rumah Asahi.
Amilia meminta maaf pada Dava karena refleks memegang tubuhnya. Dava hanya menggeleng, "Gapapa kan gue juga yang suruh pegangan, tapi Mil lain kali jangan pegangan pundak. Gue bukan tukang ojek",
Amilia tersenyum Canggung sambil turun dari motor dengan berpegang pada lengan Dava, padahal mah motor Dava gak tinggi tinggi amat.
Amilia akhirnya berkumpul bersama Karina, Aprilia dan Asahi yang sedang duduk lesehan diruang tamu sambil mengerjakan tugas kelompoknya. "Aus banget Sa, gak ada cemilan",
Asahi menatap tajam ke arah Dava lalu menggeleng, baru juga dateng belum ada kontribusinya udah minta minum.
"Lu kesini kan buat kerja kelompok buat bertamu. Kerjain dulu nih", Karina menggeser tubuhnya agar Dava bisa ikut mengerjakan bagiannya.
Padahal baru ngerjain sekitar 10menit tapi mereka semua sudah merasa bosan, Karina dan Amilia mengerjakan tugas kelompok mereka yang sedikit lagi selesai. Aprilia sudah bete hingga akhirnya ia scroll tiktok, Dava sudah mengajak Asahi untuk bermain PS yang ada diruang tamu.
"Emak lo mana Sa?", Asahi melirik sekilas ke arah Aprilia dengan ekor matanya.
"Kerja. Pulang malem", Aprilia mengangguk lalu memperhatikan Karina dan Amilia yang akhirnya selesai mengerjakan tugas kelompoknya.
"Jajan kek yuk aus banget tuan rumah ga nyediain cemilan", Asahi mah bodo amat disindir Aprilia, buktinya dia masih sibuk sama game nya bersama Dava.
"Dava mau nitip ga?", Tanya Aprilia basa basi.
"Boleh deh, es krim coklat yak satu", Amilia mengangguk lalu tersenyum sambil mengangkat jempolnya.
Karina, Aprilia dan Amilia keluar dari rumah Asahi menuju mini market terdekat untuk membeli cemilan masing-masing. "Lagian itu si Asahi jadi cowok gapeka banget, apalagi pas pacaran. Ceweknya ga betah kali ya"
"Lah emang Asahi pernah pacaran? Deket sama cewek aja enggak",
"Emang iya?", Amilia ikut nimbrung ke obrolan Karina dan Aprilia, sambil mereka menunggu antrian pembayaran
"Iya. Tapi temanan sama orang-orang yang suka pacaran", ucap Karina dengan wajah yang meyakinkan seperti ibu-ibu tukang ghibah yang disambi dengan makan gorengan
"Kalo gitu si Dava juga pacaran?", Karina dan Aprilia sontak mengangguk, Amilia down seketika.
"Tapi udah putus mereka, tau kan anak kelas F pada Famous semua. Nah tau yang namanya Naura ga? Yang anaknya blasteran bule? Itu mantannya si Dava, Mil", Amilia tidak tahu harus merasa senang atau tidak. Soalnya Dava sendiri punya mantan kayak bidadari gitu, mana bisa disandingin sama dirinya yang kesannya kayak anak rumahan.
"Nih es krimnya", Amilia menempelkan es krim ke pipi Dava yang bulat, Dava yang sedang rebahan itu langsung bangun dan mengucapkan terimakasih pada Amilia.
"Gausah dibayar, itu sebagai ucapan Terimakasih gue udah jemput tadi di halte", Dava tersenyum pada Amilia sambil mengucapkan terimakasih lagi. Kan kan, Amilia aja lemah disenyumin sama Dava yang manis banget kayak gula, apalagi Naura
Karina mencolek Amilia dan memberi tahukan jika es krim yang ada di genggaman nya mencair. Buru-buru Amilia menjilat nya dan Dava dengan cepat memberikan tisu yang tersedia di meja tamu Asahi.
"Nanti pulangnya main dulu yuk. Ke kotu, gue belom pernah kesana soalnya" ucap April tiba-tiba, emang anaknya tukang ngayap alias ga betah dirumah, beda sama Amilia yang langsung menolak ajakan April.
"Jangan hari ini. Gue ada latihan Karate"
🤖
Takata Mashiho X Dava
KAMU SEDANG MEMBACA
I Broke The Ice - Hamada Asahi (Revisi)
RandomAsahi cowok sipaling gapunya eskpresi vs perempuan paling prik! "Asahi, mau dengerin tebak-tebakan Lia ga?" "Kenapa bumi bentuknya bulat?" "Gatau" "Karena kalau bentuknya love itu cintaku padamuu" 50%NYA KISAH PRIBADI PENULIS, SISANYA DIDRAMATISIR...