34. Ending Fair

352 22 0
                                    

3 bulan kemudian~

Asahi sangat bangga melihat Amilia yang menaiki podium untuk menerima Tanda kelulusan dari dosen dikampusnya itu. Di gendongannya, ada anak perempuannya yang tampil cantik menggunakan dress berwarna pink yang senada dengan kebaya Amilia dibalik toga kelulusannya itu

Sebetulnya Asahi bisa saja menaruh anaknya di troli bayi, tapi ia ingin menunjukkan pada anak perempuannya jika kelak ia harus bisa seperti bunda nya yang keras kepala jika menginginkan sesuatu yang baik untuk dirinya sendiri dan untuk orang lain, walaupun ia tau jika anak perempuannya itu tidak akan mengerti apa yang ia maksud. Asahi menggendong anaknya yang masih berumur satu bulan setengah untuk melihat bundanya di podium yang sedang tersenyum lebar ke arah semua orang dengan predikat sebagai salah satu mahasiswi dengan nilai terbaik

Amilia menghampiri Asahi dengan senyuman yang masih mengembang di wajahnya, Asahi dengan hati-hati menggendong anak dengan satu tangan, satu tangannya lagi ia taruh di atas kepala Amilia dan mengusapnya pelan, Asahi lalu membawa Amilia untuk ia peluk dan ia cium keningnya, Asahi merasa sangat bangga kepada Amilia

"Liat tuh bunda cantik ya, kamu jangan mau kalah nanti", Amilia terkekeh mendengar ucapan Asahi yang menunjuk-nunjuk ke arah dirinya. Amilia mendorong pelan troli bayi yang kosong keluar dari aula membawa Asahi dan anaknya

"Mila", Amilia menoleh, mendapati teman satu prodi nya yang menghampiri Amilia sambil mengucapkan selamat, ia juga memberikan rangkaian bunga kepada Amilia sambil berbincang-bincang kecil

"Ini suaminya?", Amilia dengan mantap mengangguk sambil memperkenalkan Asahi

"Duluan ya, Sukses kedepannya Mila. Gue duluan", Amilia menggelengkan tangan ke arah temannya yang mulai menjauh dari dirinya

"Fans nya banyak juga ya di kampus"

🤖

Amilia duduk di tepi pantai sambil memangku anaknya yang sedang bermain pasir, sesekali ia menyuapi roti keju kepadanya. Asahi datang menghampiri mereka sambil membawa 2 onigiri lalu duduk disamping Amilia, hari ini mereka merencanakan untuk berlibur ke salah satu villa dengan view pantai private nya. Dan mereka bertiga juga kompak menggunakan pakaian putih, cuma celana nya Asahi aja yang berwarna abu-abu gelap

"Yeeeeey makanannya udah abis", Anaknya itu tersenyum melihat Amilia yang bertepuk tangan, ia lalu melakukan apa yang ibunya lakukan, Asahi sontak tertawa melihat interaksi itu

"Ahsya, coba sini sama papa", Asahi menggendong anaknya itu hingga ia duduk di pasir tepat di depan Asahi, tangannya sibuk memukul-mukul dan mengambil pasir yang berada di sekitarnya

Asahi menangkup kedua pipi Ahsya dengan kedua tangannya membuat pipi Ahsya lebih besar, ia lalu tertawa melihat anaknya itu. "Kalo kayak gini mirip bunda waktu sekolah", Amilia ikut tertawa, padahal orang-orang bilang Ahsya 80% mirip Asahi

"Ahsya cium papa dulu dong, nanti papa beliin boneka", Dengan paksaan Asahi mengangkat tubuh Ahsya lalu menempelkan pipinya ke arah bibir Ahsya

"Ahsya mau boneka yang bisa hidup ga?"

"Bisa hidup? Serem dong Pa" bukannya Ahsya, Malah Amilia yang menjawabnya

"Engga dong, lucu malah"

"Boneka apaan yang kayak gitu?"

"Dedeknya Ahsya nanti. Nanti kita nambah anggota keluarga baru ya", senyuman Amilia kian meluntur mendengar jawaban dari Asahi. Jelas-jelas Asahi sedang menggoda nya secara tidak langsung, masa iya ngomong gitu ke anak piyik yang ngomong aja belum bisa

"Yeuuu", Amilia mendorong wajah Asahi pelan. Asahi yang terkekeh, padahal Asahi tau jika Amilia sedang malu. Terlihat pipinya yang memerah, kontras dengan matahari yang masih menjulang tinggi di angkasa

"Ahsya, jangan temenin papa yuk, papa Ga asyik. Garing, kayak pak tarno"


























End

Huuuuuu partnya lebih pendek ya guys dari yang kalian kira, maaf sebelumnya dan makasih banyak udah bacaaaaaaa

Aku tau kalian gasuka kebanyakan omong, jadi makasih lagi dan dadaaaaah. Sampai jumpa di book selanjutnya, maaf ya kalau selama ini asa typo mohon dimaklumi

I Broke The Ice - Hamada Asahi (Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang