15. Do you get Dejavu?

185 19 0
                                    

Amilia mendesah pelan, hari ini dirinya sakit hingga harus diantar Ellena ke puskesmas terdekat. Pulang-pulang ke kelas ia dapat melihat satu buah coklat besar dan boneka berwarna pink di tempat duduknya, lengkap dengan kertas yang menunjukkan kata "Happy 3th Anniversary". Saat anniversary yang ke 1 bulan, Rakha memberikannya jam tangan couple dengan harga yang cukup malah, Ellena sendiri yang mencarinya di situs online. Dan anniversary yang ke2 bulan Rakha memberikannya coklat 12kg gram yang langsung dimarahi oleh Amilia karena ia takut dirinya akan gemuk jika terus memakan coklat dari Rakha

Ellena Langsung mengambil kertas tersebut lalu membacanya dengan suara keras, Untung lagi jam istirahat jadi warga kelas tidak sepenuhnya di kelas. "Ini 3th maksudnya 3 bulan ape 3 tahun sih nih. Dasar manusia tijel", Amilia menyingkirkan boneka tersebut lalu membuka coklat susu yang berpita merah

"Kamu udah sembuh?" Rakha tiba-tiba datang dan berdiri di samping meja Amilia, tangannya penuh karena Mambawa air botolan dan Mie yang berwadahkan mangkok sterofom

Amilia mengangguk lemah, lagi sakit malah disuruh bawa boneka yang sebesar dirinya. Ini kalo dikasih Ellena, tuh anak juga gabakal mau. Kalo kasih Syakira, kelasnya jauh

"Kamu ga lupa anniversary hubungan kita lagi kan?", Ucap Rakha mengingat waktu anniversary yang ke 2bulan Amilia lupa karena sibuk dengan turnamen Karatenya. Rakha ingin menonton pertandingan Amilia, tetapi Amilia menolaknya karena tidak ingin memperlihatkan dirinya yang sedang bertarung

"Engga dong", Bohong. Amilia sebetulnya bohong, ia lupa tanggal jadiannya sendiri entah apa alasannya sekarang. Dirinya tidak terlalu mempersalahkan seberapa lama hubungan akan terjalin, dirinya hanya ingin menilai kesabaran Rakha menghadapi dirinya. Bulan kemarin, ia dan Rakha sempat bertengkar karena dirinya yang lupa tentang tanggal anniversary. Tetapi semakin kesini, ia semakin tidak enak karena merasa Rakha terlalu memberikan ini itu padanya, sedangkan Amilia sampai sekarang tidak pernah memberikan satu barangpun pada Rakha. Pernah sih waktu itu ngasih roti, sama jajanin seblak pas dirinya diantar pulang sama Rakha

"Gaenak banget sih gue dia terlalu sering ngasih gue gadiah Len" Ellena yang sedang meniup mie buatan Amilia dirumah Amilia sendiri itu menanggapinya dengan respon positif

"Ya bagus dong"

"Bagus sih. Tp lama kelamaan gue nya ngerasa risih", Ellena mengangguk, ia mengerti dengan jalan pikir Amilia yang risih karena seseorang terlalu memanjakan selain orangtuanya sendiri. Dirumah Amilia, tidak hanya ada Ellena saja, ada 3 orang temannya lagi yang ikut numpang makan mie sambil ghibah dirumah Amilia

"Coba lu prank minta putus dah dari si Rakha. Lagi viral tuh kita bisa tau pacar kita beneran sayang atau engga ke kita", ucap salah satu temannya

Yang sudah mempunyai pacar disana hanya Amilia dan Ellena sendiri, padahal saran itu ditujukan oleh Amilia tetapi diam-diam Ellena mengikut saran teman sekelas itu. Tentu pacarnya Ellena lebih cepat membalas pesannya daripada Rakha, Amilia hafal pasti jam segini Rakha masih nongkrong bersama teman-temannya

Dimalam hari, Rakha baru menjawab pesan dari Amilia

Rakha
Maaf aku baru pulang

Kamu knp tiba-tiba
Minta putus

Me
Bosen aja

Rakha
Yaudah

Me
Yaudah apa?

Rakha
Yaudh trserah kamu

Me
Y udh putus ya kita

Amilia menarik ponselnya, ia langsung saja memblokir kontak Rakha. Gila, semudah itu ia minta putus dari Rakha yang hanya bermodalkan iseng. Padahal saat baru-baru jadian Rakha keliatan bucin dengannya, Amilia tersenyum miring lalu memperhatikan boneka pemberian Rakha saat Anniversary nya yang ke 3bulan. Saat itu dirinya sangat malu ketika membawa pulang boneka besar pemberian Rakha. Asahi dan teman-temannya bahkan memperhatikan Amilia yang Akhirnya Amilia memesan ojek online, Rakha sedang tidak bisa mengantarnya pulang karena ibundanya minta ditemani belanja bulanan. Belum lagi ledekan orang-orang rumahnya

Amilia mengambil boneka tersebut lalu menaruhnya di kardus kosong bekas mie, ia gak galau, cuma mau bersedekah dengan orang lain diluar sana. Kalau Amilia membalikkan semua barang kepada Rakha bukankah itu sama saja menjatuhkan harga diri pria itu? Jadi lebih baik diamalkan

🤖

Seperti kabar hubungannya yang dimulai bersama Rakha, hubungan putusnya juga langsung tersebar dengan cepat entah siapa yang membocorkan nya duluan

Sekarang tugasnya adalah mengikuti kegiatan OSIS dalam masa akhir MOS untuk murid baru kelas 10. Para murid baru memberikan surat untuk kakak-kakak OSIS yang ia idolakan semasa MOS, Amilia hanya mendapatkan 24 surat, berbeda dengan Naura yang kebetulan mengikuti OSIS juga, ia rata-rata para murid memberikannya langsung hingga ia mendapat satu tas berisi surat-surat untuk dirinya sendiri. Wajar sih, rumusnya gini:
Lo goodlooking = lo famous gan

"Mil, coba ambilin berkas OSIS tahun lalu deh. Mau ngajuin proposal perpisahan OSIS angkatan kita ke kepsek soalnya". Amilia mengangguk, menyanggupi suruhan ketua OSIS yang langsung memberikan kunci ruang OSIS padanya

Amilia dengan santai mencari berkas yang dimaksud ketua OSIS tadi, berkas OSIS tahun lalu berarti udah lama dong ya? Berarti harus cari di rak-rak penyimpanan berkas paling bawah kan ya?. Mana pencahayaan nya kurang karena udah sore gini ruangan OSIS makin gelap dan dingin, pantes aja orang-orang pada bilang suka ngeliat murid keluar masuk ruang OSIS malem-malem sambil nunduk, hih serem

Dengan ide nya itu, Amilia menghampiri salah satu rak berkas di sudut ruang OSIS hingga tak sengaja kakinya menginjak kaki seseorang di bawahnya

"Awww"

"Sorry sorry gasengaja" orang tersebut bangun, menampilkan wajah orang yang Amilia rindukan selama ini

"Asahi? Ngapain disini? Anak-anak OSIS kan tadi pada rapat di aula",

"Ketiduran"

"Gue kira lu udah pulang duluan", ucap Amilia, ia berdiri lalu mencari berkas nya lagi, menghiraukan degupan jantungnya yang kian memacu

"Anak-anak sekarang lagi pada dimana?"

Amilia menoleh, matanya terbuka lebar ke arah Asahi. "Anak-anak? Kapan kita bikinnya? Lo masih ngigo?"

Asahi mendecak, ia berdiri lalu mendekati Amilia yang sekarang bersandar di rak berkas-berkas. "Anggota OSIS lain maksud gue",

Amilia tersenyum kikuk, ia melanjutkan pencariannya hingga ketemu map berwarna merah yang ia yakini itu berkas yang dimaksud ketua OSIS nya, "Ooh, masih si aula".

Map merah itu menyangkut diantara map-map lain di sekitarnya, tidak ada cara lain buat Amilia selain menggunakan tenaganya. "Jangan ditarik paksa nanti---", belum sempat Asahi menyelesaikan ucapannya, rak berkas memiring ke arahnya hingga membuat Amilia memegangi kedua sisi rak, Asahi membantunya hingga kedua tangan merek saling bersentuhan, sesuai prediksi Asahi dari awal.

Amilia melirik ke arah Asahi di belakang nya, wajahnya yang dilihat secara dekat membuatnya Dejavu saat di perpustakaan tempo dulu

🤖



Dejavu ga pemirsah??😃

I Broke The Ice - Hamada Asahi (Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang