Amilia tertawa melihat Karina yang cemberut didepan kelasnya, Karina Sangat menyayangkan tidak sekelas dengan Amilia maupun Aprilia di tahun terakhir nya di SMA, dirinya malah sekelas dengan Asahi dan temannya
"Tapi nanti lu sering kesini kan?, Ada Asahi loh", Amilia mengangguk, ia juga kecewa dengan pembagian kelas yang telah di atur sekolahnya, bahkan Amilia berniat untuk komplein ke bagian TU agar ia dipindah kelas nya, dirinya bahkan tidak sekelas dengan Syakira dkk. Yang membuat Amilia tambah kesal adalah dirinya yang ternyata satu kelas lagi bersama Dipta, padahal Amilia udah mati-matian mau lupain kejadian itu. Tapi karena Dipta nya sendiri Dateng di hari terakhir ulangan kenaikan kelas ia sedikit demi sedikit mulai memaafkan Dipta
Amilia balik ke kelasnya yang pintunya dibiarkan tertutup, Amilia terkejut melihat Rakha sedang menyapu di belakang pintu, tubuhnya bahkan terbentur pintu kelas saat Amilia membuka pintu, "Ngapain disini?"
"Loh gue dikelas sini, lu ngapain Mil?"
"Loh gue juga disini", Rakha maupun Amilia tersenyum canggung, Amilia mengambil sekop guna membantu Rakha menyapu kelasnya
Amilia untuk tidak terlalu asing karena ia satu kelas dengan teman satu MOS nya dulu, Ellena, perempuan cungkring tetapi bermulut ember dan cempreng itu, bahkan satu meja
Amilia menepati janjinya, disaat jam istirahat ia datang untuk sekedar menghabiskan bekal makan siangnya bersama Asahi ditempa biasa dulu, Ellena sudah terbiasa dengan itu makanya ia jarang mengajak Amilia untuk ke kantin bersama
"Tapi Asa, kumite sekolah mau Asa masuk anggota OSIS. Asa mau?"
"Gatau, lo sendiri gimana?"
"Lia mau kok kalo Asa mau", Asahi mengangguk, ia menghabiskan makan siangnya lebih dulu sebelum Amilia,
"Nanti gue pikir-pikir dulu", Asahi berjalan begitu saja ke kelasnya meninggalkan Amilia yang cepat-cepat menelan makanannya, Asahi bahkan tidak tau jika dirinya terbatuk saking cepatnya ia mengunyah
Amilia memasuki kelas berbarengan dengan Rakha yang juga ingin masuk, alhasil mereka berdua terjepit pintu kelas yang hanya dibuka setengahnya, "Ngalah dong Kha sama cewek", ucap Ellena dari belakang sambil menarik Rakha keluar pintu, membiarkan Amilia masuk terlebih dahulu sambil tersenyum menang
Ellena mendudukan dirinya dikursi samping Amilia, ia lalu menopang keningnya. "Mil, gue ditembak",
"Serius? Sama siapa?"
"Dika, anak kelas sebelah", Amilia dapat melihat wajah Ellena yang menahan senyumannya, ia tau pasti rasanya senang sekali diajak berpacaran dengan orang yang sudah lama disuka
"Terus lu terima?"
"Nanti malem gue jawabnya, sekalian first date", Amilia tertawa ia lalu memukul-mukul manja Ellena yang membalas pukulan Amilia tak kalah manja, Rakha bergidik ngeri, semenyeramkan itu perempuan pukul-pukulan sambil terkekeh
"Apa lo liat-liat", sedetik berikutnya Ellena langsung melototi Rakha yang sedang memperhatikan nya, emosinya langsung berubah drastis saat melihat wajah Rakha
🤖
Amilia melambaikan tangannya saat melihat Asahi memasuki ruangan OSIS, gak bilang-bilang dia tuh kalo akhirnya masuk keanggotaan OSIS juga. Padahal pas telponan malam kemarin ia bilang masih bingung antara masuk atau engga
Asahi memilih bangku yang kosong dan terletak agak jauh dari Amilia, mereka yang berada diruangan OSIS itu mendengarkan ketua OSIS dengan seksama tentang kegiatan OSIS dalam jangka waktu pendek dan penyambut anggota baru hingga selesai
"Asahi, mau belajar di perpustakaan kota lagi ga?", Mengingat dulu saat masih sekelas mereka senang belajar bersama disana, tetapi saat sudah pisah kelas mereka jarang untuk berinteraksi di sekolah maupun diluar sekolah, sekarang kebersamaan mereka cuma saat makan siang bersama dan pulang bersama
"Mila!", Belum sempat Asahi menjawab pertanyaan Amilia. Ia sudah dipanggil oleh Rakha yang sedang membawa-bawa pel an
"Piket lu jangan kabur", Amilia menghela nafas, ia pamit kepada Asahi untuk menghampiri Rakha yang mendapatkan jadwal piket bersama
"Nih pegangain sabun lantainya gue mau nyuci pel an", Amilia menerima sabun lantai yang diberikan Rakha, ia lalu mengikuti kemana Rakha pergi
"Asahi itu pacar lo?", Tanya Rakha sambil mencelupkan pel an ke bak yang tersedia di tempat cuci pel an. Amilia menggeleng, ia sendiri bahkan tidak tau hubungannya bisa dianggap seperti orang berpacaran atau tidak, padahal mereka berdua sudah sering bersama. Berbeda dengan Ellena yang hanya dekat beberapa bulan langsung jadian
"Lah kirain gue pacaran, soalnya lo berduaan terus"
"Sebenernya gue suka sama dia Kha. Tapi gimana ya, gue udah deketin dia dari kelas 2 gaada kemajuannya. Gue juga sebetulnya capek, tapi gue sayang banget sama dia". Rakha memeras kain pel lalu menoleh ke arah Amilia, satu tangannya ia taruh di pinggang dan tangan satunya lagi bertumpu pada ujung gagang pel an
"Coba lo pastiin dulu dia suka engga sama lo, kalo gaada kepastiannya mah kata gua tinggalin aja. Jadi cowok kok sok jual mahal banget". Kata-kata Rakha Barusa membuat pikirannya agak terbuka, iya juga pikirnya
"Masih banyak kali Mil cowok selain Asahi"
Rakha mengajak Amilia untuk kembali ke kelas. Awalnya nyuruh Amilia untuk piket bersamanya tetapi sekarang malah Rakha sendiri yang bekerja membersihkan kelas, tugas Amilia cuma diam menemani Rakha. Tetapi bukan Amilia namanya, disuruh diam dia malah bercerita-cerita dengan Rakha yang sedang mengepel lantai. Si Rakha nya juga ngeladenin aja
"Kalo misalkan Asahi ternyata gak suka gue gimana?",
"Tinggalin lah"
"Terus kalo nanti gue gabisa move on gimana?"
"Gampang itumah, nanti gue bantuin",
🤖
KAMU SEDANG MEMBACA
I Broke The Ice - Hamada Asahi (Revisi)
AcakAsahi cowok sipaling gapunya eskpresi vs perempuan paling prik! "Asahi, mau dengerin tebak-tebakan Lia ga?" "Kenapa bumi bentuknya bulat?" "Gatau" "Karena kalau bentuknya love itu cintaku padamuu" 50%NYA KISAH PRIBADI PENULIS, SISANYA DIDRAMATISIR...