5. Bekal Makan Siang

212 17 0
                                    

Sebenarnya kalau ditanya apa Amilia suka sama Asahi, suka ya suka. Tapi Amilia sendiri juga bingung, ia begitu penasaran dengan Asahi yang kata temannya tidak pernah berpacaran bahkan dekat dengan perempuan saja tidak, apa sebegitu susahnya untuk Asahi suka dengan perempuan?. Amilia terus mencari jawaban itu.

Sekarang Asahi dan Amilia sedang belajar bersama di perpustakaan kota atas permintaan Amilia tentunya. Tetapi bukannya belajar ia malah memperhatikan Asahi yang sibuk dengan buku berbahasa Inggris. "Asahi ganteng deh, kayak anime", ucapnya pelan sambil terkekeh. Asahi juga kaget tiba-tiba mendengar Amilia berkata sedemikian entengnya, tetapi Asahi masih bisa menutupi ekspresinya itu dengan cara menjauhi wajah Amilia memutuskan pandangan Amilia ke wajahnya

Amilia yang sudah bosen membaca itu mengajak Asahi untuk pulang, Asahi sih yaudah yaudah aja jawabnya, instingnya berkata jika ia akan mengiyakan ajakan Amilia selagi perempuan itu galau karena Dava, Asahi juga takut jika Amilia akan melakukan hal yang buruk karena cintanya yang bertepuk sebelah tangan

"Asa, tau nomer 6 gak? Gue ga ketemu-ketemu", Amilia menempelkan ponselnya yang tersambung dengan Asahi di pipinya, salah satu pipinya yang lain menempel dimeja belajar

"Nomer 6 aja? Kan soalnya cuma sampe 10",

"Semuanya Asa. Tau gak di dunia ini yang gue paling benci itu ya matematika",

Terdengar suara hembusan nafas pasrah dari Asahi disebrang telfon sana. Ide gila tiba-tiba muncul di kepala Amilia hingga ia menegakkan tubuhnya

"Asahi main tebak-tebakan yuk. Buah, buah apa yang bikin monyet bingung?"

"Gatau"

"Mikir dulu dong"

Tak terdengar suara Asahi beberapa waktu, lalu Asahi menjawab jawaban yang sama seperti sebelumnya, tanda menyerah.

"Nah kan bingung", ucap Amilia menang

"Maksudnya gue monyetnya gitu?"

"Hehehe tuh dasar"

🤖

Pagi hari, Amilia bangun pagi-pagi sekali untuk memasak bekal makan siang untuk 2 orang, semalam ia sudah berpesan pada ibundanya bahwa ia yang akan menyiapkan bekal untuk dirinya sendiri, ibunya menaruh sedikit curiga, tapi karena sudah mengantuk ia jadi mengiyakan saja ucapan anak pertamanya itu

"Wiih enak nih kak, yang satu buat aku ya?", Adik perempuannya itu mengambil salah satu kotak bekal berwarna kuning, Amilia sontak memukul tangannya hingga adiknya kesakitan

"Buat temen aku tau. Kamu kalo mau bekel minta aja sana sama ibu", adiknya mendengus lalu pergi mandi.

Amilia merasa senang melihat hasil masakannya yang terlihat keren padahal cuma nasi biasa yang disusun di kotak makan bersama nungget, sosis, telur omlet dan sayur yang siap dimakan dan kacang polong berbentuk hati. Amilia bahkan membungkusnya dengan hati-hati dan selamat sampai di tangan Asahi

"Asahi!" Amilia memanggil Asahi yang sedang berjalan pelan ke arah kelas.

"Tebak gue bawa apa?"

"Males pagi-pagi udah dikasih tebak-tebakan", Asahi berjalan mendahului Amilia begitu saja

Amilia mendecak lalu mengejar Asahi yang sudah sampai di kelas terlebih dahulu. Ia menaruh tas bekal makan siangnya lalu mengeluarkan salah satu kotak bekalnya.

"Taraaaaaa. Bekal makan siang buat Asahi spesial gue bikin sendiri, pake cinta"

Asahi memperhatikan wajah Amilia yang sedang tersenyum cerah, ia baru sadar jika hari ini Amilia merapihkan penampilannya, rambutnya sudah dipotong pendek yang sebelumnya panjang

"Kenapa Sa? Rambut gue aneh ya?", Amilia memang rambut yang sudah ia tata, takut ada sesuatu di rambutnya

Asahi menggeleng, "Kenapa potong rambut?"

"Perempuan emang gitu kalo ada masalah, termasuk gue. Gue gabisa jelasin alasan yang pasti",

"Gara-gara Dava?",

"Salah satunya tapi bukan alasan utamanya. Karena... Gue pengen punya kisah yang baru aja. Nih ambil", Amilia menyodorkan kotak bakal siang berwarna kuning ke arah Asahi tetapi Asahi menolaknya dengan alasan sudah membawa kotak bekalnya sendiri

Amilia cemberut karena merasa tertolak, ia menyimpan kedua kotak bekal makan siangnya di laci meja lalu duduk dikursinya dengan tenang sambil mendengarkan musik video idolanya

Di jam istirahat, Amilia memberhentikan Syakira yang akan ke kantin dengan yang lainnya. "Kalian makan disini aja ya jangan di kantin",

"Kenapa? Biasanya lu makan bareng Asahi", ucap Syakira bertepatan dengan Asahi yang melewati mereka.

"Oke gue ngerti. Ayo sya beli makan", untung salah satu teman Syakira ada yang peka jadi Amilia tidak perlu menjelaskan nya,

Tugas Amilia sekarang itu menunggu Syakira dengan yang lainnya kembali ke kelas untuk makan bersama. Ia mengeluarkan 2 kotak bekalnya, sayang juga kalau dibuang.

Mata Amilia menelisik teman-teman sekelasnya, lalu menemukan salah satu orang yang sedang terdiam sambil membaca bukunya, Amilia tersenyum lalu menghampiri anak tersebut, "Gak makan?", Anak tersebut menggeleng pelan. "Gue lupa bawa uang",

Amilia tersenyum ia kembali ke kursinya lalu mengambil kotak bekal berwarna kuning lalu ia berikan kepada anak tersebut. "Nih buat lu, buatan gue sendiri kok jadi ga beracun tenang", Anak tersebut mengucapkan terimakasih lalu menerima kotak bekal sambil tersenyum.

"Btw nama lu siapa deh? Kayaknya gue jarang liat lu",

"Dipta. Gue emang jarang masuk soalnya sering ikut perlombaan musik, disuruh ortu", Amilia mengangguk mengerti, "Wiiih keren. Gue Amilia, dimakan ya Dipta. Gue balik dulu"

Amilia kembali ke kursinya, ia memakai headset nya dan menanyakan musik dengan suara yang terbilang cukup keras hingga tidak mendengar suara Dipta yang mencoba memanggilnya, Amilia baru melepaskan headset nya saat Syakira datang bersama teman-teman nya mengelilingi meja Amilia untuk makan bersama

🤖

Bang Yedam x Dipta

Bang Yedam x Dipta

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
I Broke The Ice - Hamada Asahi (Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang