Dava heran melihat Amilia yang melewatinya begitu saja, padahal dirinya sedang bersama dengan Asahi. "Tumben banget si Mila ga nyapa Sa", Asahi hanyalah mengangkat kedua bahunya. Amilia mendengar ucapan Dava barusan, tetapi Amilia harus terlihat seakan-akan dirinya adalah orang asing yang tidak pernah dekat atau sekedar mengobrol dengan Asahi. Harus
Asahi juga sebetulnya merasa heran, ia merasa ada sesuatu yang berbeda karena dahulu di setiap malam, ia tidak lagi menerima pesan singkat klise yang menanyakan mbti nya apa, golongan darahnya apa, sampai hewan favoritnya. Tidak ada lagi telfon masuk yang menceritakan hal-hal random berujung tebak-tebakan, yang sebenarnya terjadi tebak-tebakan itu adalah gombalan Amilia semata yang tidak digubris Asahi
Amilia bahkan sekarang terlihat semakin dekat dengan Rakha, Ellena sudah memperingatkan Amilia agar tidak terbawa perasaan karena yang Ellena tau, Rakha orang yang sangat mudah mengambil hati wanita. Ellena tidak tau saja jika Amilia sudah sering bertukar pesan dengan Rakha
"Mil, nonton ga? Gue mau nonton film tapi gaada temennya" tanyanya sambil menaruh sapu di ujung kelas yang sudah tersedia untuk peralatan kebersihan itu
"Nonton film apaan emangnya Kha?"
"Film kesukaan gue, Falling Love in SMA", Amilia baru tau jika Rakha menyukai film genre romansa, dirinya bahkan tidak pernah menonton film romansa di bioskop
"Boleh deh yuk", baru saja Amilia akan menaruh tas dikedua pundaknya, Rakha mengambil alih tas Amilia, ia membawanya bersamaan dengan tas miliknya, Amilia menolak dibawakan oleh Rakha, tetapi ia berkata, "Udah gue aja. Laki-laki sejati emang gamau perempuannya kecapean". Tak hanya itu, di bioskop, Rakha yang membebaskan Amilia memilih tempat duduk
"Udah lu duduk sini dulu, tungguin filmnya dimulai 5menit lagi", Rakha menuntut Amilia untuk duduk disalah satu mereka kursi panjang yang empuk
"Terus lu mau kemana?"
"Mau beli popcorn doang elah sama minuman jangan kangen. Biar aku saja", Amilia mendecak, benar-benar si Rakha ini, semakin ia bersamanya semakin Amilia mengenalnya kalau Rakha orang yang red flag, nge-treat perempuan like a princess. Kayak sekarang ini, dirinya mengantri makanan dan minuman setelah mendengar apa yang mau dipesan oleh Amilia
"Nih nyonya boba milk tea nya", Amilia tersenyum sambil menerima segelas minuman pemberian Rakha.
"Bisa bukanya ga?",
"Bisa lah, masa atlet lemah", Rakha tertawa, tangannya terangkat untuk mengacak rambut Amilia. Malu banget, pasti pengunjung lain ngira mereka berdua itu remaja yang lagi ngedate
"Popcorn gue mana?"
Rakha memberikan satu buah popcorn besar yang ia genggam di tangan satunya. "Lu ga liat gue beli segede gini?"
"Buat gue semua?"
"Berdua doooong cantik. Udah ayok masuk, pintu teater nya udah dibuka tuh", Amilia berdiri lalu dengan inisiatif ia mengambil alih popcorn berukuran besar tersebut, Rakha tertawa melihat Amilia yang seperti memeluk wadah popcorn
"Bocil banget dah. Tapi lucu", Rakha mengeluarkan ponselnya lalu memotret Amilia yang kesusahan karena kedua tangannya penuh
"Rakha jangan di post itu aib gue",
"Yah udah terlanjur", Amilia mendecak ia memberikan popcorn itu kepada Rakha lagi, biarin dia aja yang kesusahan. Rakha tertawa, langkahnya mengejar Amilia yang memasuki pintu teater
"Mana sih popcorn nya", Ucap Amilia dengan mata yang masih terfokus ke layar bioskop tetapi tangannya bergerak-gerak diantara kursinya dan kursi Rakha guna mencomot popcorn. Padahal popcorn ada di pangkuan Rakha
Rakha terkekeh pelan, ia menuntun tangan Amilia agar mendapatkan popcorn di pangkuannya, "Jauh bener mentang-mentang lu yang beli", ucapnya melirik sekilas,
"Yaudah lu diem aja biar gue yang suapin", Amilia terkejut tetapi ia tetap menyandarkan tubuhnya, mencari tempat yang membuatnya nyaman dengan bangku yang sempurna pilihannya sendiri, membiarkan tangan Rakha mendekati mulutnya dan menyuapi popcorn asin tersebut. Diam-diam Rakha tersenyum ditengah kegelapan bioskop sambil memperhatikan wajah Amilia yang terkesan imut dengan pencahayaan yang hanya melalui layar film. Amilia juga tidak menyangka jika dirinya ternyata menikmati film bergenre romansa yang tak pernah ia tonton ini
🤖
Rakha
Padahal tadi ada yang
Bilang gasuka film
Romantis tuhMe
Hehehe, iya. Gataunya
Seru juga
Plot twist nya itu loh
Mencengangkan KhaEmang lu ga nonton tadi?
Rakha
Kagak, gue sibuk
Nyuapin bayi gedeMe
WkwkwkRakha
Tapi Mil. Sebenernya
Ada yang mau gue
OmonginTapi lewat telfon aja ya
Gue telfon nih skrgSedetik kemudian, dering ponsel Amilia berbunyi, ponselnya bergetar menandakan ada panggilan masuk dengan nama Rakha yang menempel sebagai keterangannya
"Kenap?"
"Gue suka sama lo Mil"
"Gue--"
"Gue tau lo masih suka sama Asahi, tapi coba kasih kesempatan gue masuk ke hati lo"
"Hahaha bercanda banget sih Kha. Ogah ah lu kan playboy"
"Gue serius kalo soal ini",
"Kha"
"Dan lo tinggal terima atau tolak gue. Biar gue juga ga terlalu berharap sama lo". Beberapa menit panggilan itu masih terhubung dengan kedua orang yang terdiam dengan pikirannya masing-masing, Kalo ga dicoba gabakal tau kan? Amilia juga ingin tau seberapa kuat seorang playboy kuat menghadapi sisi kekanak-kanakannya
"Iya gue terima. Tapi telponnya gue tutup ya, mau tidur soalnya", Amilia nantikan ponselnya begitu saja dan menaruhnya di atas kasur, wajahnya ia tutupi dengan kedua telapak tangannya. Tidak ada rasa berbunga-bunga tetapi jantungnya berdebar aneh, tidak ada rasa senang hanya ada rasa kagum karena dirinya telah berani menerima orang yang ingin hadir dihatinya menggantikan posisi si penghuni lama
Rakha
Good night
PacarkuHuuuh, untuk membalas atau sekedar melihatnya saja Amilia sudah merasa malu. Apa katanya? Pacarku? Padahal dirinya dan Rakha baru saja berpacaran beberapa detik yang lalu. Semoga saja kehidupan sekolahnya berjalan seperti biasanya besok, mengingat Rakha juga termasuk salah satu siswa famous
🤖
KAMU SEDANG MEMBACA
I Broke The Ice - Hamada Asahi (Revisi)
RandomAsahi cowok sipaling gapunya eskpresi vs perempuan paling prik! "Asahi, mau dengerin tebak-tebakan Lia ga?" "Kenapa bumi bentuknya bulat?" "Gatau" "Karena kalau bentuknya love itu cintaku padamuu" 50%NYA KISAH PRIBADI PENULIS, SISANYA DIDRAMATISIR...