21. Nusa

184 15 0
                                    

"Dijemput cowok lo?", Amilia mengangguk, setelah jadwal kelasnya ia mampir ke fakultas hukum bertemu teman dekatnya. Bisa dibilang dekat karena mereka berdua dulunya satu SMP.

"Hari ini gue mau beli kemeja di pasar nanti sekalian pulang",

Temannya itu tersenyum. "Lo sebenernya anggep si Nusa itu apaan sih? Lo ga suka dia tapi lo kayak ngandelin dia"

"Dia sendiri yang mau anter jemput gue"

"Tapi lo gunain sifat bucin nya si Nusa biar lo Untung juga kan?",

Amilia terdiam, kalau dipikir-pikir iya juga sih. "Terus gue harus gimana?"

"Ya putus lah!. Hubungan lo toxic tau ga"

Ucapan teman SMP nya itu masih terngiang-ngiang hingga ia memasuki rumah, Amilia terkadang suka menceritakan hal yang mengganjal dihatinya dengan teman satu SMP nya itu, tetapi tidak semua tentang dirinya temannya itu tau, hanya soal Nusa

Amilia bukannya tidak mendapatkan teman di satu jurusannya, tetapi jika satu hal yang membuatnya tidak nyaman ia tidak bersemangat kedepannya, dan mungkin pribadi yang tertutup dan malas bersosialisasi di jurusan pada masa kuliahnya inilah yang membuatnya sulit mendapat teman, teman-teman kampus sudah pasti berbeda dengan teman-teman yang ia temui masa sekolahnya dulu, lebih beringas masalah nilai

Jika berangkat sekolah bersama Nusa, orang itu pasti menggandeng tangan nya dari parkiran menuju kelas Amilia. Bahkan jika ia berjalan terlebih dahulu, Nusa senantiasa mengejarnya

"Kak plis jangan ganggu Amilia dulu. Besok ujian, Mila gamau perhatian Mila keganggu karena kakak", padahal Amilia pernah berkata seperti itu demi menjauhi Nusa, tetapi Nusa tetap hadir saat jam kelasnya berakhir, karena ia hafal jadwal kelas Amilia

Amilia bahkan pergi pagi-pagi sekali supaya tidak bertemu Nusa, bahkan saat di kampus hampir saja berpapasan dengan pria itu, Amilia akan mengumpat terlebih dahulu di tempat yang sekiranya tidak terlihat oleh Nusa. Amilia rela naik ke lantai 6 menaiki tangga, takut jika bertemu Nusa di lift

"Cowok lo jemput tuh", Amilia melihat arah tunjuk wajah Diki, Cuma dia yang tau jika dirinya sedang bersama dengan Nusa, tetapi Diki tidak tau jika Amilia dan Nusa memiliki status sebagai pacar

"Apaan sih, tukang ojek itumah",

"Waduh", Diki kaget dengan jawaban Amilia, begitu pula kedua temannya yang kebetulan pulang kampus mereka sedang melakukan kerja kelompok di aula lantai 1 bersama

"Kalo gue jadi dia udah sakit hati", Amilia memperhatikan Diki yang sedang mengerjakan tugas kelompok menggunakan laptopnya lalu melirik Nusa yang memperhatikannya dari jarak jauh sambil memainkan ponselnya di pojok aula

"Kalo mau duluan, duluan aja Mil. Ini biar laptop lo nanti si Diki anterin kerumah lo",

"Gapapa?", Teman satu kelompoknya itu mengangguk, Amilia langsung berdiri dan menghampiri Nusa yang masih setia ditempatnya

"Aku ganggu ya?" Ucapnya sambil mendongakkan kepalanya ke atas, tepat kearah Amilia yang berdiri didepannya dengan wajah polos

Amilia menggelengkan kepalanya, "Engga, ayo pulang", Nusa tersenyum lalu berdiri dengan cepat

"Ayo sayang", Amilia memutar bola matanya, baru aja kasian mulai lagi jijiknya

Pulang bersama Nusa pasti mampir dulu ga langsung pulang, kayak sekarang dia malah memarkirkan motornya di pelataran cafe yang didominasi warna merah dan putih, Nusa menggenggam tangan Amilia, kesukaannya adalah disaat jarinya yang ia selipkan di jari-jari tangan Amilia sambil memasuki pintu utama cafe

"Kamu duduk aja aku udah hafal kok minuman favorit kamu", Amilia melepaskan genggaman tangannya lalu memilih tempat duduk di pojok ruangan, bukannya ia ingin berbuat mesum dengan Nusa, tetapi ia ingin menghindari tatapan orang-orang yang memperhatikannya jika ia duduk bersama Nusa. Malu banget padahal punya status yang bisa dimaklumi sebagai anak muda

"Matca latte boba nya udah siap buat kesayanganku", Nusa datang sambil tersenyum manis kepada Amilia, padahal Amilia cuma tersenyum singkat lalu mengambil minumannya. Geli banget gitu denger Nusa bilang 'Kesayanganku'

🤖

Mood Amilia turun drastis hari ini karena dosennya yang membuat kelas dadakan disaat Amilia sedang tidur siang, harusnya jam 16.00 jadi dari jam 11 siang Amilia udah bikin alarm untuk jam 13.30, tapi pas satu jam Amilia tertidur. Dosennya baru memberitahukan jika dirinya akan memajukan kelas di jam 14.00, tentu saja Amilia baru bangun dan langsung lompat saat melihat grup chatt kelasnya. Alhasil ia hanya masuk beberapa menit di kelasnya, biarpun tetap di absen Alfa tetapi yang penting dirinya bisa melihat penjelasan dari dosen

Amilia berjalan santai ke ruang ukm nya, hari ini jadwalnya latihan. Dateng-dateng moodnya langsung ancur lagi ngeliat Nusa yang sendirian di ruang ukm sambil merapihkan barang-barang disana.

"Kamu kenapa cemberut", Pake nanya lagi. Amilia terdiam tidak menanggapinya, ia duduk bersandar pada tembok dibelakang sambil mendengarkan musik melalui sambungan headset

"Sayang", ucapnya dengan nada pelan, menurut Amilia nada itu yang ia benci, Kate terkesan penuh dengan nafsu birahinya

Merasa tidak direspon, Nusa menghampiri Amilia dan melepaskan sebelah headset nya begitu saja, "Beli jajanan yuk diluar", Amilia mengangguk lemah. Sebetulnya ia malas, tetapi ia ingin nyemil juga, padahal ruang ukm nya ada di gedung graha mahasiswa lantai 3, tapi untungnya ada lift jadi ia tidak perlu naik turun tangga sampai lelah

Amilia melepaskan genggaman tangan Nusa seperti biasa ditangannya. Nusa mengalihkan tangannya agar merangkul pundak Amilia, didalam lift Nusa mendekati pundak Amilia ke tubuhnya, Amilia tidak menyadari hal itu karena ia sedang memainkan ponselnya

"Sayang", Nusa setengah berbisik di telinganya, kemudian Nusa mendekatkan wajahnya ke wajah Amilia. Akibat itu, Amilia kecolongan, bibir Nusa menyentuh bibir Amilia, meskipun dipinggir dan tidak sepenuhnya Amilia kaget hingga mendorong kuat tubuh Nusa

"Goblok! Gue udah bilang gue gasuka digituin anjing! Kita putus! Jauh-jauh dari gue! Gue jijik sama lo!"

Amilia mendorong paksa Nusa agar keluar dari lift, ia lalu menutupnya. Amilia beberapa kali mengelap bibirnya sambil meneteskan air mata, ia akan mengambil tas nya untuk pulang sekarang juga

🤖

I Broke The Ice - Hamada Asahi (Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang