29. The First

243 16 0
                                    

Amilia bangun dipagi hari karena bunyi ponselnya, Amilia segera mengangkatnya karena takut Angel terbangun karena berisik. Panggilan masuk dari suami Karina yang bertanya nomer unit apartemennya, tak lama setelah Amilia menyuci wajah nya dan menggosok gigi suara bel apartemen nya berbunyi

"Angel nya masih tidur kak. Mau dibawa aja atau tungguin dia bangun?", Amilia mempersilahkan suami Karina untuk masuk ke apartemen nya

"Mau sarapan bareng kak?"

"Gausah gapapa, Karina juga udah dipindahin ke ruang inap, jadi mau sarapan bareng aja di kamarnya"

"Cewek cowok?"

"Cowok". Amilia bertepuk tangan pelan, akhirnya Karina dapet sepasang anak juga

Amilia ke dapur untuk menyajikan teh untuk tamu nya dipagi hari, "Makasih Mila. Asahi belum bangun?", Amilia menggeleng. Saat deeptalk kemarin Amilia tidur lebih dulu daripada Asahi yang ternyata membereskan baju bekas resepsi mereka yang Amilia taruh sembarang di sofa begitu saja, karena langsung meniduri Angel

Suara pintu kamar terbuka, menampilkan sosok Asahi dengan rambut yang masih berantakan sedang menggendong Angel dengan kaku, Amilia menghampiri Asahi dan langsung mengambil Angel dari gendongannya

"Angel Papa jemput tuh", Amilia menghampiri suami dari Karina lalu memberikan Angel kepadanya

"Yuk, kita langsung ke Mama", Suami Angel langsung pulang berdiri lalu membenarkan gendongannya pada Angel

Amilia dan Asahi mengantarkan nya sampai ke depan pintu apartemen. "Makasih Mila, Makasih Sa" Asahi maupun Amilia tersenyum sambil menggeleng, mereka berdua tidak masalah dengan itu

"Sorry udah ganggu pengantin baru, neneknya udah pada tua gakuat ngurusin Angel lagi. Duluan ya, sekali lagi sorry ganggu malam pertamanya",

Amilia melambaikan tangannya kepada suami Karina sebelum akhirnya menutup pintu apartemen dan menguncinya, menatap Asahi yang berdiri berdekatan di belakangnya. Amilia menoleh kebelakang dan memundurkan tubuhnya hingga terhimpit ke belakang pintu karena Asahi yang terus memajukan tubuhnya mendekati Amilia

"Sekarang apa?"

"Kamu siap sekarang ga?" Asahi memajukan wajahnya mendekati wajah Amilia, kedua tangannya sudah ia letakkan dipintu belakang Amilia

"Siap ga ya?", Amilia tersenyum mengejek yang membuat Asahi tidak tahan untuk menggendongnya lalu membawanya ke kamar

"Itu ga ditutup dulu?", Amilia menunjuk ke arah pintu kamar yang masih terbuka,

"Lagian siapa yang mau ngintip. Kita ngelakuinnya di dapur pun gabakal ada tetangga yang ngintip", Asahi menibani tubuh Amilia yang berada diatas ranjang lalu mulai menghujaminya dengan ciuman sambil sesekali meninggalkan pakaiannya secara bertahap

Avv🤧

Amilia baru terbangun saat matahari mulai turun, sudah jam 3 sore. Asahi dan Amilia benar-benar melakukannya dengan waktu yang lama sekalian mereka tidur siang

"Pagi" Asahi ikut duduk disamping Amilia lalu memeluk tubuh Amilia yang masih belum menggunakan apapun, masih ditutupi dengan selimut, begitupun dengan Asahi

"Udah sore Asa. Ga laper?"

"Laper" Asahi menaruh kepalanya dipundak Amilia, deru nafasnya bertabrakan ke kulit leher Amilia dan membuatnya geli

"Tapi kan disini gaada apa-apa. Kita lupa belanja",

"Ayo belanja", Asahi menyibakkan selimutnya untuk bangun dari ranjang, melepaskan pelukannya pada Amilia

Amilia menarik tangan Asahi, menggantikan gerakan suaminya itu, "Gendong, Lia mau pipis". Asahi tersenyum, ia ikut menyibakkan selimut Amilia, mengendong istrinya itu sambil terus mencoba untuk tidak salah fokus melihat, hingga ia mendudukkan Amilia di westafel bukannya di kloset

"Mau minta lagi. Boleh?", Amilia mengangguk malu

"Tapi pelan-pelan ya Sa, masih agak nyeri. Asahi tadi ga kira-kira mainnya". Sekarang malah Asahi yang malu mendengar ucapan Amilia

🤖

Asahi mendorong pelan troli di supermarket, sedangkan Amilia sibuk kesana-kemari sambil mengambil beberapa barang yang sekiranya cukup untuk memenuhi kebutuhannya seminggu an karena ia dan Asahi hanya tinggal seminggu di apartemen sebelum ia pindah ke rumah hasil kerja kerasnya bersama Asahi sebelum menikah

"Asa, gantian deh. Lia capek", Amilia mengambil alih troli belanjaan, menyerahkan kepada Asahi apa saja barang tambahan yang akan dibelinya, Asahi dengan cekatan mengambil barang yang ia mau dan yang Amilia Suka. Amilia yang mendorongnya troli pelan itu sesekali kehilangan jejak Asahi, Asahi datang-datang langsung menaruh banyak barang ke trolinya hingga penuh

"Banyak banget cup mie nya",

"Aku kan suka mie"

"Gausah sebanyak itu juga kali. Balikin! Nanti kan aku juga masak. Ganti cemilan aja hehehe", Asahi tersenyum pasrah, menerima beberapa cup mie yang Amilia berikan kepadanya agar dibalikin ke rak mie masing-masing. Menggantinya dengan cemilan kesukaan Amilia dan Asahi

Meskipun agak ribet karena bawa 4 kantung besar belanjaan menaiki motor, Amilia bisa membawa semuanya sampai ke apartement, dari parkiran apartemen Asahi yang mengambil alih barang belanjaannya

"Kamu cuti 4 hari ya?" Amilia mengangguk sambil memasukkan bahan makanan ke dalam kulkas sambil duduk lesehan di atas lantai depan kulkas, Asahi ikut duduk lesehan disamping Amilia

"Kenapa emang?". Asahi menggeleng, ia hanya bertanya tidak ada maksud lain

"Malam ini beli makanan diluar aja ya",

"Atur aja. Masalah uang mah gampang", Asahi kadang emang suka gitu, ngegampangin semuanya

"Kalo udah selesai ke kamar ya aku tungguin disana"

"Ngapain?"

"Ya gatau liat aja nanti".

Ngeri, ngeri banget kalo udah sama Asahi. Sifat pendiem nya ternyata cuma settingan didepan banyak orang, kalo sama keluarganya apalagi sama Amilia keluar deh sifat aslinya kayak gimana

"Gamau ah kalo main lagi" Amilia berbicara keras sebelum Asahi menutup pintu kamar mereka

"Siapa yang ngajakin main. Aku tau kok kamu masih sakit, orang ngajakin nobar doang" dibalik wajahnya yang keliatan bodoamat an Asahi sebenernya cukup peka dan perhatian dengan orang disekitar nya

🤖

I Broke The Ice - Hamada Asahi (Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang