"Jihoon udah tidur?" tanya Yujin kepada Gyuvin yang sedang berjalan ke arahnya.
Gyuvin mengangguk dan segera duduk di samping Yujin.
Ngomong-ngomong mereka lagi diruang tamu ya.
Yujin mengusap rambut halus Gyuvin pelan, "Capek ya?" tanyanya.
Lagi-lagi Gyuvin hanya mengangguk singkat sebagai jawaban.
Yujin menarik Gyuvin untuk bersandar di dada bidangnya dan mendekap Gyuvin erat.
"Kalo capek istirahat dulu, nanti sakit"
"Emang nya aku bocah apa dikit-dikit sakit?"
"Loh emang bukan?"
"Iishhh" Gyuvin memukul dada bidang Yujin pelan.
Yujin tertawa kecil dan mengelus surai Gyuvin.
Gyuvin memejamkan matanya merasakan tangan Yujin yang mengelus rambutnya. Sangat nyaman.
Tiba-tiba Gyuvin merasa sedih. Dia sudah berjanji untuk menghabiskan waktu bersama Yujin tapi.. Malah dia yang mengingkari janjinya.
"Yujin.." panggil Gyuvin pelan.
"Hm?"
"Maaf ya?"
Yujin membenarkan posisi Gyuvin agar menghadap ke arahnya.
"Bisa gak gausah bahas itu lagi? Lo mau gua marah?"
Gyuvin menggigit bibirnya mendengar suara Yujin yang dingin.
Yujin memejamkan matanya sebentar sebelum kembali menatap Gyuvin.
"Gak usah dibahas ya? Aku udah bilang, gapapa kan?"
"T-tapi.. A.. Aku masih ngerasa gak enak sama kamu Yujin.."
Yah, Yujin juga sudah menduga hal ini akan terjadi.
Yujin menaruh kedua tangannya di kedua pipi Gyuvin.
"Kita masih bisa pergi besok" ucap Yujin
"Tapi kan kita gak tau kalo besok aku udah gak ada gimana?"
Yujin mengerutkan dahinya, "Ngomong apa barusan?" tanya Yujin dingin.
Sepertinya Gyuvin salah ngomong.
Gyuvin merutuki dirinya yang berbicara sembarangan, pasti ucapannya membuat Yujin marah.
"Ngomong apa barusan?" tanya Yujin lagi.
Gyuvin tersentak, kali ini Yujin pasti beneran marah.
"A.. A-aku.."
"Lain kali di jaga bicaranya ya? Kamu gak mau aku marah kan?" tanya Yujin dengan suara yang lebih lembut dari sebelumnya.
"Maaf.."
"Kamu mungkin gak nyangka, tapi gimana kalo misalnya aku yang pergi duluan?"
Pertanyaan Yujin membuat mata Gyuvin melotot karena terkejut.
"Kok kamu ngomong gitu sih?" ucap Gyuvin tak terima dengan ucapan Yujin.
"Tadi kamu duluan yang ngomong gitu kan?" tanya Yujin.
"Gimana? Kamu suka aku ngomong gitu?" lanjutnya.
Gyuvin menggigit bibirnya ketika merasakan sakit di dadanya. Air matanya mengalir begitu saja.
Yujin yang pergi karena tahu alasan Gyuvin memacari Yujin aja sudah membuat Gyuvin menangis sepanjang malam. Apalagi jika Yujin pergi dari dunia? Sakitnya 3 kali lipat.
KAMU SEDANG MEMBACA
BERANDAL X KETOS -YuGyu
FanfictionGyuvin si Ketua Osis yang tadinya membenci Yujin a.k.a berandal sekolah, tiba-tiba beralih mencari cara agar Yujin jatuh cinta padanya. Jangan latah ya red, Yujin seme Gyuvin uke.