04.

2.2K 220 35
                                    

"Pake. Ntar lo sakit" ucap Yujin sambil memakaikan jaket nya ketubuh Gyuvin.

Gyuvin sangat terkejut dengan perlakuan Yujin kepadanya.

"Ayo pulang" ucap Yujin lalu menaiki motornya.

"Emang gapapa?" tanya Gyuvin ragu.

"Hm"

"Gue ga ngerepotin lo?" tanya Gyuvin lagi.

Yujin menghadapkan pandangannya menghadap Gyuvin.

"Mau naik atau lo gua tinggal?"

"E-eh mau mau!" ucap Gyuvin langsung naik ke jok belakang motor Gyuvin.

Yakali dia nunggu disini. Udah dingin, sepi lagi.

Sementara Yujin hanya tersenyum tipis melihat tingkah laku Gyuvin.

Tanpa babibu lagi, Yujin segera tancap gas meninggalkan area halte bis.

Disepanjang jalan Yujin dan Gyuvin sama-sama tidak ada yang membuka pembicaraan.

Suasananya sangat canggung.

Dengan sedikit keberanian Gyuvin bertanya "Lo ga kedinginan?" sebab tadi Yujin menyuruhnya menggunakan jaketnya.

Apalagi sekarang masih gerimis, dan udara semakin dingin karena sudah mau malam.

"Ga"

Gyuvin hanya berOh iya saja tidak tau ingin ngomong apalagi.

"Rumah lo dimana?" tanya Yujin.

Mana tau dia rumah Gyuvin.

"Dikit lagi nyampe ko"

Yujin tidak menjawab dan langsung mempercepat kecepatan motornya.

Gyuvin yang tidak siap hampir jatuh jika tidak langsung memeluk Yujin dari belakang.

"Ish bisa pelan-pelan ga si nyetir nya!?" omel Gyuvin.

"Lo kalo mau mati jangan ngajak gue dong!" lanjutnya.

"Lebay"

Apa?

Lebay??!

"Gua biasa bawa motor lebih cepet daripada ini" ucap Yujin santai.

"Itu kan lo! Bukan gue!" kesal Gyuvin.

Yujin itu selalu bawa motor kemana-mana, pasti biasa kebut-kebutan lah, apalagi dia kan berandal pasti sering kebut-kebutan.

Gyuvin? Hehe ga dibolehin dia bawa motor sama ortunya. Katanya bahaya.

Yujin yang melihat wajah cemberut karena kesal Gyuvin lewat kaca spion itu tertawa kecil.

Lucu sekali.








Setelah berada di depan rumah Gyuvin, Yujin memberhentikan motornya.

Gyuvin segera turun dengan wajah cemberut, ia masih kesal dengan yang tadi.

"Kenapa?" tanya Yujin.

"Gara-gara lo!" jawab Gyuvin terus terang.

Btw hujannya sudah berhenti ya.

"Yaudah sana masuk"

"Dih lo gamau minta maaf apa!?"

"Emang gua salah?" jawab Yujin menjahili Gyuvin.

"Tau deh terserah lo!" ketus Gyuvin ingin pergi dan segera masuk kedalam rumahnya. Tapi ditahan oleh Yujin.

"Apa!?" tanya Gyuvin ketus.

Yujin memegang pipi kanan Gyuvin dan mengusapnya pelan.

"Sorry, gua ga sengaja tadi"

Ucapan dan apa yang dilakukan Yujin membuat Gyuvin bengong, ini serius!?

'Inimah sebelum gue bisa bikin dia suka sama gue, yang ada gue duluan yang suka sama dia!'

Yujin melepaskan tangannya dari pipi kanan Gyuvin.

"Gua balik dulu" ucap Yujin lalu meninggalkan Gyuvin yang masih membeku ditempatnya.

Setelah motor Yujin meninggalkan perkarangan rumahnya, Gyuvin merasakan wajahnya yang panas hingga ke telinganya.

Ia malu. Wajahnya pasti sangat merah sekarang!

Dengan menutup wajahnya, Gyuvin masuk kedalam rumah nya.



Tbc
❃.✮:▹ ◃:✮.❃

Haiii👋

Maaf pendek ya gess🙏

Oiya, kalian mau book Yujin seme lagi gak? Kalo mau kira-kira uke nya siapa? Comment aja ges👉

Makasih ya yang udah vote sama comment😆💗

Di cerita ini aku paling suka chapter 6 sama 7 hehe, penasaran ga?? awokawok

Yaudah janlup vote and comment ya

Babaiiii

🦉

BERANDAL X KETOS -YuGyuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang