Maaf typo bertebaran :)
Warning cerita GXG !!
Homophobic menyingkir!!Happy Reading ...
Becca dan Tuan Aroon sudah sampai di markas musuh, anggota kepolisian juga sudah mengepung tempat itu, helikopter pun sudah berjaga-jaga di atasnya, mereka sudah saling melesatkan tembakan satu sama lain ..
Dor! Dor! Dor!
Becca berhasil melumpuhkan sebagian pasukan musuhnya, dengan mengunakan senjata api jenis AK-12 ia terus membidik dan menembakan peluru langsung menembus jantung mereka ..
"Aku akan masuk untuk mencari Emmy"Ucap becca pada Tuan Aroon dan Billy.
"Hati-hati nak"Ucap Tuan Aroon sambil fokus menembak.
Melihat ada kesempatan Becca langsung masuk kedalam markas tersebut, ia berjalan sambil terus melihat sekitar Becca menyusuri lorong panjang tampak gelap ..
Becca bersembunyi setelah mendengar hentakkan kaki berlari ke arahnya, Setelah aman ia kembali berjalan sambil memeriksa satu-persatu ruangan di sana, keringat sudah mulai mengalir di dahi Becca..
"Di mana kau sayang .."Gumam Becca masih terus mencari.
Becca sudah berjalan jauh ke ujung lorong, ia melihat ada belokan ke arah kiri dan kanan, becca memilih untuk berjalan ke arah kanan dari kejauhan ia melihat satu ruangan yang bercahaya, becca langsung mendekati ruangan tersebut saat setelah sampai ia mengintip di celah pintu..
"Aku tau kau di luar .."Ucap seorang pria dari dalam.
Becca yang mendengarnya langsung mengeraskan rahangnya, ia menendang pintu dengan kuat lalu mengarahkan senjatanya pada pria itu ..
"Wow .. wow .. lihat siapa yang berada di depan ku sekarang"Ucap Pria itu tersenyum mengejek.
"Tidak usah banyak bicara! Mana anakku?"Ucap becca dengan emosi.
"Ahh .. ternyata memancing mu itu sangat mudah, aku jadi heran kenapa kakak ku dulu bisa mati di tangan wanita seperti mu"Ucap pria itu dengan sinis.
"Kau juga akan sama seperti nya .. aku akan membuat mu menyusulnya ke neraka"Ucap becca menarik sudut bibirnya. Pria itu hanya tertawa menanggapi ucapan Becca.
KAMU SEDANG MEMBACA
[ SUSPEC ! ] - COMPLETED
FanfictionFreen saat ini sedang bertugas untuk berkeliling ke seluruh sel untuk mengecek para tahanan ,satu persatu lorong demi lorong ia lewati, pada saat ingin berbelok ke lorong lainnya, tiba-tiba saja ada tangan yang menutup mulutnya dari arah belakang. F...