4. LOVE IN SHOLAWAT

57 3 0
                                    

"Cinta bukan melemahkan hati, bukan membawa putus asa, bukan menimbulkan tangis sedu sedan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Cinta bukan melemahkan hati, bukan membawa putus asa, bukan menimbulkan tangis sedu sedan. Tetapi cinta menghidupkan pengharapan, menguatkan hati dalam perjuangan menempuh onak dan duri penghidupan."

(Buya Hamka)

🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻

"Ukhti tidak apa-apa...?" tanya Zidan pada gadis yang memunggunginya itu.

Gadis itu membalikkan badannya sehingga berhadapan langsung dengan Zidan.

"Masyaa Allah... Ya Hulwah!!" seru Zidan dalam hati.

Selanjutnya mata mereka berdua saling bertemu. Namun hal itu tak berlangsung lama karena Zidan secepatnya memutuskan tatapan matanya dengan gadis manis itu seraya beristighfar dalam hati.

Namun tidak bagi gadis manis berambut sebahu itu. Mata indahnya terus saja menatap wajah tampan lelaki yang kini masih berdiri di hadapannya yang telah membuat jantungnya terus berdebar-debar.

"Entah dari mana datangnya cowok setampan ini...keren banget!" gumam gadis itu dalam hatinya dengan posisi tetap pada keterpakuannya dalam menatap wajah rupawan seorang Zidan.

Ditatap selama itu oleh seorang gadis membuat tubuh Zidan gemetaran. Keringat dingin karena gugup mulai terasa pada tubuhnya. Membuat Zidan semakin menundukkan wajahnya meski sesekali matanya sedikit melirik pada wajah gadis itu.

"Ehemmm..." Zidan mendehem pelan. Membuat si gadis manis itu tersadar dari lamunannya.

"Afwan... anti tidak apa-apa...?" sekali lagi Zidan bertanya pada gadis manis itu.

Bukannya menjawab pertanyaan Zidan, gadis itu malah mengulurkan tangannya pada Zidan. Membuat lelaki tampan itu mengernyitkan keningnya tak mengerti.

"Gue Kayra, tepatnya Azkayra Aulia Nafis." gadis yang ternyata bernama Kayra itu tiba-tiba memperkenalkan dirinya pada Zidan. Sementara Zidan tersenyum mendengarnya lalu berkata :

"Memangnya tadi ana bertanya nama anti?" tanya Zidan dengan sedikit menggoda Kayra. Mendengar ucapan Zidan membuat Kayra memanyunkan bibirnya. Membuat Zidan yang kebetulan tengah melirik jadi gemas. Kembali Zidan beristighfar.

"Memangnya tidak boleh apa kalo aku kenalan sama kakaknya?" sahut Kayra dengan nada cemberut.

"Boleh kok, em...."

Belum sempat meneruskan  ucapannya, nada-nada sholawat tiba-tiba terdengar mengalun dari ponsel Zidan. Ternyata dari Fadhil.

"Sebentar ya, sahabat ana nelpon." ucap Zidan yang di respon dengan anggukan oleh Kayra.

"Halo, Assalamu'alaikum Dhil...."

".........."

"Oh, langsung balik nih?"

Jomblo Fii SabilillahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang