"Sesungguhnya Allah dan malaikatnya bersholawat kepada Nabi, wahai orang-orang yang beriman bershalawatlah kalian kepadanya dan juga ucapkanlah salam untuknya."
(Qs. Al- Ahzab: 56)
🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻
Sementara Zidan yang kebetulan merasa kondisi perutnya sudah lebih baik menyusul Athar, Fadhil dan Raka ke masjid. Namun sesampainya disana ternyata Athar tengah mengisi kajiannya.
Rasa tidak enak hati jika dia tiba-tiba muncul di tengah-tengah mereka. Pasti itu akan sangat mengganggu kajian yang telah berlangsung mereka ikuti. Jadi dia memutuskan untuk menunggu ketiga sahabatnya di sebuah kafe.
Akhirnya disinilah Zidan. Di dalam sebuah kafe yang view nya lumayanlah buat si doi. Dia duduk di kursi paling belakang. Tepat di belakang seorang gadis manis berambut pendek sebahu yang sedari tadi hanya mengaduk-aduk minumannya tanpa berniat meminumnya.
Zidan yang menunggu minuman pesanannya sambil mengetuk-ngetuk jari-jarinya di atas meja membuat gadis yang duduk di kursi di depannya itu merasa terganggu. Seorang pelayan membawakan minuman yang telah ia pesan tadi.
"Ah, sepertinya sahabat Fillah masih lama deh." gumamnya pelan.
"Dari pada bosen nungguin mereka mending sholawatan dulu aja disini!" gumamnya lagi.
Zidan mengeluarkan ponselnya. Ia mengaktifkan dan menyetel salah satu aplikasi musik yang ada di ponselnya. Begitu nada-nada musik mengalun semakin membuat si gadis manis itu semakin merasa terganggu. Gadis manis berambut sebahu itupun berniat pindah ke kursi lain.
Namun ketika hendak beranjak dari tempat duduknya, suara indah nan merdu dari kursi di belakangnya menyurutkan niatnya untuk pindah ke kursi lain. Suara siapa lagi kalau bukan suara si Zidan yang memang memiliki suara merdu.
Suara Zaidan Ali Al Fatih yang kini tengah melantunkan sebuah sholawat di belakang si gadis manis itu.
• هُوَ النُّوْرُ يَهْدِي الْحَائِرِيْنَ ضِيَاؤُهُ
Huwan nuuru yahdil haa iriina dhiyaa uhuDialah Nabi saw Pelita cahaya yang memberi petunjuk orang-orang yang bimbang
Gadis manis itupun diam terpaku dalam suara merdu Zidan yang memulai sholawatnya.
وَ فِي الْحَشْرِ ظِلُّ الْمُرْسَلِيْنَ لِوَاؤُهُ
Wa fil hasyri zillul mursaliina liwaa uhuDi padang mahsyar panjinya sebagai pemberi naungan
تَلَقَّى مِنَ الْغَيْبِ الْمُجَرَّدِ حِكْمَةً
KAMU SEDANG MEMBACA
Jomblo Fii Sabilillah
Romansa" Jarak tidaklah akan menjadi sebuah pemisah akan tetapi hanyalah sebagai jeda, supaya kita bisa saling memperbaiki diri kita masing-masing, agar kelak kamu pantas untukku dan aku pantas untuk memilikimu." _Ammar Barra Atharrazqa_ "Jika namamu yang...