"Ketahuilah bahwa kesendirian tidak pernah menyuruhmu untuk terjatuh. Sebab dengan jomblo, mungkin itu salah satu cara Allah untuk mengatakan 'istirahatlah dari cinta yang salah' sebab ketika mendung belum tentu hujan turun. Begitu juga dengan pacaran, belum tentu berakhir dengan pernikahan"
(Tsabitah Qotrunnada)
🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻
"Siapa Zidan...?" tanya Nada tiba-tiba membuat Kayra, Athifa dan Nury reflek menoleh ke arahnya.
"Sepertinya ada yang terlewatkan nih dari sepengetahuan aku... Aku tanya sekali lagi siapa itu Zidan? Ada hubungannya kah dengan Kayra, may be?" tanya Nada pada ketiga gadis di depannya dengan nada seperti orang yang sedang mengintrogasi.
Athifa dan Nury senyum-senyum sedangkan Kayra menjadi gelagapan sendiri.
"Kok nggak ada yang jawab."
"Calon gebetan Kayra!" ucap Athifa dan Nury bersamaan membuat Kayra membelalakkan matanya.
"Nu... Nury... Athifa..." Kayra protes.
"Kayra..?" Nada meminta penjelasan pada Kayra.
"Ng... Nggak kok bukan gitu." elak Kayra.
"Trus...?"
Kayra menghembuskan nafas kasar. Ia melirik ke arah Athifa dan Nury dengan lirikan kesal.
Akhirnya, mau tidak mau Kayra menceritakan kejadian kemarin di dalam kafe. Ia juga menceritakan apa yang terjadi antara dirinya dan Zidan.
"Only that?" tanya Nada memastikan. Kayra mengangguk cepat.
"Tapi..." Kayra tersenyum lagi.
"But...?"
"Tapi si Kayra jatuh cinta pada pandangan pertama!" Athifa dan Nury kembali berucap bersama. Reflek Nada menoleh ke arah Kayra yang semakin membelalakkan mata.
"BIG NO!!!" pekik Kayra protes.
"Iiih sebel deh sama kalian berdua... Udah gue bilang kemaren kan klo gue nggak gitu..." sambungnya lagi.
"Truuuuss...." goda keduanya lagi.
"Yaaa pokoknya gitu... Tau ah!" Kayra jadi ngambek.
"Ya iya... yang lagi jatuh cinta karena sholawatnya..." Wajah Kayra merah merona mendengar godaan Athifa kali ini.
"Eh muka lo kenapa tuh Kay? Kok jadi merah-merah gitu..." ejek Nury yang semakin membuat wajah manis Kayra semakin merah merona bak kepiting rebus.
Tak kuat dengan godaan Nury dan Athifa, Kayra menyembunyikan wajahnya dengan berhambur kepangkuan Nada yang sedari tadi diam menyaksikan candaan teman-temannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Jomblo Fii Sabilillah
Romance" Jarak tidaklah akan menjadi sebuah pemisah akan tetapi hanyalah sebagai jeda, supaya kita bisa saling memperbaiki diri kita masing-masing, agar kelak kamu pantas untukku dan aku pantas untuk memilikimu." _Ammar Barra Atharrazqa_ "Jika namamu yang...