50. DRAMA MENGGEMASKAN DI MALAM PENGANTIN

39 2 0
                                    

"Sungguh ketetapan Allah itu jauh lebih indah dari setiap rencanamu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Sungguh ketetapan Allah itu jauh lebih indah dari setiap rencanamu. Yakin dan percayalah! Sebaik-baik rencana adalah rencana Allah. Allah memberikan yang benar-benar terbaik untuk kita. Percaya saja pada Allah sebab Allah yang lebih tahu apa yang terbaik untuk kita."
(Quote Islami)

🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻

Hening dan sepi. Itulah suasana yang terasa dalam kamar Nada. Tak ada satu kata pun yang terucap dari bibir sepasang pengantin baru. Suasana canggung sangat mendominasi keduanya.

Nada memandang ke depan dengan pandangan kosong. Sementara Athar terdiam namun sesekali ia melirik pada gadis yang masih mengenakan hijab di sampingnya.

Ingin rasanya Athar menyapa istrinya itu, tapi ia tak tahu harus bicara apa dan mulai dari mana. Sekuat tenaga Athar memaksa. Saat ia sudah siap untuk memulai bicara, ia urungkan karena Nada beranjak dari kasur. Dan yang membuatnya mengernyitkan keningnya tingkah Nada yang tiba-tiba berlari kilat keluar dari kamarnya.

Athar bertambah heran kala Nada masuk kembali ke dalam kamar dengan langkah tergesa-gesa dan mengobrak-abrik sebuah laci di meja rias seperti sedang mencari sesuatu.

"Kamu sedang apa? Kok sepertinya sedang mencari sesuatu?" tanya Athar karena tidak bisa menahan lagi rasa penasarannya.

Nada terperanjat dan reflek memutar tubuhnya. Jadilah mereka berdua berdiri berhadapan. Nada mendadak terdiam mematung. Sementara Athar mengernyitkan keningnya kembali saat melihat aura wajah Nada yang tampak sedikit memucat.

"Wajahmu pucat sekali, kamu sakit?" suara tanya Athar terdengar lembut namun terselip kesan rasa khawatir jika di dengar dengan seksama. Jika boleh jujur, hati Athar memang ada rasa khawatir melihat wajah pucat perempuan yang telah sah menjadi istrinya beberapa jam yang lalu.

Nada menggeleng cepat sebagai jawabannya. Athar ingin berucap lagi namun Nada secepat kilat berlalu dari hadapan suaminya. Membuat sang suami menjadi bingung.

Tak sengaja mata Athar melirik ke laci yang masih terbuka. Nampak sesuatu yang menyembul dari dalam laci itu. Athar merogohnya dan memperhatikan benda itu. Roti bersayap. Akhirnya kebingungannya terhadap tingkah istrinya terjawab sudah. Athar mengulum senyum mengingat tingkah Nada sedari tadi.

"Masya Allah, sungguh sangat menggemaskan. Istriku ternyata lucu juga ya!" seru Athar dalam hati sambil mengulum senyumnya.

Sementara Nada di dalam kamar mandi, tengah memeluk erat perutnya karena rasa nyeri yang melilit perutnya.

"Astaghfirullahal 'adzim, ya Allah!" seru Nada sambil menahan rada sakit dan nyeri di area perutnya.

Jomblo Fii SabilillahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang