・Sensei ! I Love you ! 5

49 5 2
                                    

Hari ini sekolah Karin libur, namun sialnya Techi sama sekali tidak libur. Karin terlihat cemberut.

" Sayang, jangan seperti ini dong '' Bujuk Techi pada Karin yang terlihat menatap kearah lain tak ingin memandang Techi. Techi menghela nafas, ia melirik jam tangannya, 30 menit lagi ia akan mengadakan rapat dengan kliennya.

" Ok, kalau gitu papa ajak kamu rapat, setelah selesai, kita jalan-jalan ''

" Hontou ni !! "

Kedua mata Karin nampak berbinar-binar mendengar penuturan Techi.

" Iya sayang ''

" Yatta ! "

Karin yang awalnya cemberut kini nampak bersemangat.

Sesampai di tempat rapat. Sejak rapat perjalan setengah Karin mendengus bosan, kakinya ia ayun-ayunkan dengan bosan. Suara pintu yang terbuka membuat semua yang tengah rapat berhenti dan menoleh kearah pintu masuk dan terlihat seorang wanita yang membawa pesanan mereka.

" Silahkan tuan ''

" Nagahama Sensei ! " Pekik Karin yang memang duduk di dekat Techi ketika melihat wanita.

" Araa? Karin-chan ''

Neru tersenyum lembut kearah Karin.

" Kalau begitu saya permisi ''

" Sensei, Karin ingin ikut bersama sensei '' Karin turun dari kursi dan berlari menghampiri Neru.

" Papa, Karin ikut bersama Nagahama-sensei ya ''

" Yang ada kau akan merepotkan Nagahama-sensei, Karin ''
Mendengar ucapan Techi, Karin lantas menunduk, Neru yang melihat itu jadi tak tega.

" Tidak apa-apa tuan, jika tak keberatan, saya tak masalah membawa Karin-chan ikut bersama saya ''

Techi menghela nafas, daripada Karin duduk bosan menunggunya selesai rapat, mungkin tak ada salahnya membiarkan Karin bersama senseinya sebentar sampai Techi selesai rapat.

" Ingat Karin, jangan merepotkan Nagahama-sensei ''

" Siap papa ''

Akhirnya Karin mengikuti Neru untuk keluar dari ruangan VIP di cafe tempat Neru bekerja.

Neru membawa Karin ke dapur.

" Karin-chan, sensei akan beres-beres dulu, tunggu disini ya ''

" Hai, sensei ''

Saat Neru mencuci piring-piring kotor itu, manager cafe nampak masuk kebagian dapur, ia mengernyit saat melihat Karin.

" Nagahama, kenapa putri tuan Hirate ada disini? "

Neru menoleh kearah pintu dapur dan mendapati managernya disana.

" Saat saya membawa pesanan para tamu yang melakukan tapat, dia ingin ikut bersama saya pak ''

" Sensei... Karin bosan disini, Karin ingin bermain di luar ''

Neru menoleh menatap Karin yang menarik-narik bajunya.

" Aduh Karin-chan sensei masih bekerja, sensei tidak bisa ''

Karin terlihat cemberut, sang manager cafe yang melihat anak dari pelanggannya itu nampak tersenyum.

" Tidak apa-apa Nagahama, kau ajak saja dia keluar, pekerjaanmu akan saya serahkan pada yang lain. Kau harus menyenangkan anak dari tamu kita ''

" Ee? Pak manager serius? "

" Iya, kau ajak saja dia bermain di luar ''

" Ayo sensei ''

Karin menarik tangan Neru, Neru tidak bisa menolak kala bocah kecil itu menariknya.

" Sensei, ayo kita pergi ke taman yang disana ''

Karin menunjuk-nunjuk kearah taman yang tak jauh dari cafe tempat Neru bekerja.

" Hati-hati Karin-chan ''

Neru menggenggam tangan kecil Karin kala keduanya menyebrang jalan untuk sampai di taman yang di tunjuk Karin.

" Uwaaaaa~~~ Karin mau itu ''

Karin menunjuk sebuah penjual gulali. Neru nampak tersenyum lalu menganggukkan kepala.

" Pak, satu ya ''

" Siap nona ''

Karin nampak terlihat antusias melihat gulali-gula yang ada, sangat menarik peehatian Karin.

" Ini nona, satu gulali ''

" Terim kasih pak ''

Neru memberikan gulali tadi pada Karin.

" Arigatou sensei ''

Neru mengajak Karin untuk duduk di salah satu bangku di taman, ia tersenyum geli kala melihat Karin menikmati gulalinya.

" Sensei mau? "

" Tidak, untukmu saja semuanya ''

Hampir beberapa menit berlalu, akhirnya Neru membawa Karin kembali ke cafe, sesampainya di sana terlihat Techi yang berbincang dengan manager cafe.

" Papa...! " Pekik Karin saat ia masuk kembali ke cafe, Techi berjongkok menyamakan tingginya setara dengan Karin.

" Kau ini, kau habis dari mana? "

" Jalan-jalan dengan Nagahama-sensei, habis disini membosankan '' Karin nampak mengembungkan kedua pipinya membuat Techi gemas.

" Ya sudah, jadi jalan-jalan dengan papa tidak perlu dong? "

" Aaaa~ papa sudah janji '' Karin menghentak-hentakkan kakinya merengek.

" Ya sudah, papa sudah selesai rapatnya, kita pergi sekarang bagaimana? "

" Un... ''

Techi bangun dari posisinya, sementara Karin terlihat mendekat kearah Neru.

" Sensei... ayo ikut bersama Karin dan papa ''

Techi bahkan Neru sama-sama melototkan kedua matanya.

" Ka-karin? "

Karin nampak mengayun-ayunkan jari jemari Neru yang di genggamnya seraya membujuk Neru.

" Maaf Karin-chan tapi sensei ga bisa, sensei masih harus bekerja ''

Karin terlihat menunduk lesu, Techi yang memperhatikan Karin lantas berujar.

" Tidak apa-apa, ikut saja. Biar aku yang akan berbicara pada managermu ''

Neru menatap kearah manager cafe.

" Tidak apa-apa Nagahama, aku biarkanmu bekerja sampai sini saja ''

" Tuan Hirate memintanya kan ''

Neru meringis, ia menatap kearah Techi yang menatapnya dengan alis yang terangkat, ia mengalihkan pandangannya pada Karin yang mendongak menatapnya penuh harap.

" Umm, ba-baiklah... ''

﹌﹌﹌﹌﹌﹌﹌﹌﹌﹌﹌﹌﹌﹌﹌﹌﹌﹌﹌﹌﹌﹌﹌﹌﹌﹌﹌﹌﹌﹌﹌﹌﹌﹌﹌﹌﹌﹌﹌﹌﹌﹌﹌﹌﹌﹌﹌﹌﹌﹌﹌﹌﹌﹌

TechiNeru Fanfiction [ TAMAT ] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang