・Taruhan

40 4 1
                                    

" Akh.... Sial... '' Geram seseorang sembari ia membaringkan tubuhnya di tengah lapangan indoor.

Dua sahabatnya nampak terkekeh lalu saling pandang kemudian melakukan tos bersama.

" Oii !! Techi ! Kau kalah ''

Seru salah satu teman Techi yang berambut pirang pendek, dengan nametag di seragamnya bernama Shida Manaki. Ia mendekat di ikuti oleh orang di belakang, dengan nametag, Watanabe Risao. Mereka berdua mendekati Techi yang masih setia dengan kegiatannya yang berbaring di tengah lapangan.

" Jadi kau harus melakukan taruhan yang sudah kita sepakati '' Ujar Risao mengambil posisi duduk begitu juga dengan Manaki.

Techi mengubah posisi menjadi duduk bersila menatap kedua kedua sahabatnya itu.

" Harus banget ya aku melakukannya? "

Risao dan Manaki saling pandang, mereka kemudian tersenyum penuh arti. Keduanya menatap kearah Techi.

" Tentu saja, '' Risao menatap Techi dengan serius

" Kenapa harus gadis desa itu sih. Kalian tau, dia sangat bau ''

Risao dan Manaki saling pandang dan menyunggingkan senyum kecil mereka.

" Bagaimana jika taruhannya yang lain saja? " Tawar Techi

" Tidak bisa ! " Ujar Manaki

" Dalam satu minggu kau harus membuat Nagahami itu menjadi pacarmu, lalu setelah 2 bulan, terserah kau, kau boleh membuangnya. Itupun jika kau tak jatuh cinta padanya '' Ujar Manaki, ia kembali terkekeh bersama dengan Risao. Techi hanya mendecih melihat tanggapan kedua sahabatnya itu.

" Hah? Jatuh cinta? Itu tidak mungkin. Gadis desa itu bukan typeku '' Ujar Techi terdengar angkuh. Risao dan Manaki hanya menghela nafasnya, Risao kemudian lebih dekat kearah Techi lalu menepuk bahunya.

" Dengar, Jika kau kau tak berhasil menjadikannya kekasihmu, maka ku akui kau adalah pecundang besar ! "

" Kau sama sekali bukan penakhluk wanita ''

Manaki dan Risao kembali terkekeh.

Techi lantas berdiri, ia menatap tajam kearah Risao dan Manaki.

" Dengar ! Tidak ada satupun yang menolak penosa seorang Hirate.
Liat saja, gadis desa itu akan menjadi milikku. Jangan panggil aku Hirate jika aku tidak bisa menakhlukkan seorang wanita ''

Techi mengambil bola basket di bawahnya dan melempar bola basket itu kearah Manaki dan Risao. Kemudian ia berlalu dari lapangan indoor tersebut.

" Hei, Risao. Apa kau yakin dia akan berhasil? "

" Manaki, aku yakin ''

Risao menepuk bahu Manaki, ia kemudian berdiri dan menyusul Techi untuk keluar dari lapangan tersebut.

Brakkkkk !!

Badan seorang gadis terdengar menubruk sebuah loker begitu keras. Tidak ada yang berani melerai ketiga gadis yang sejak tadi melakukan aksi bully mereka terhadap seorang yang terlihat sangat cupu khas anak gadis desa, dengan kacamata yang digunakannya dengan rambut dua yang dikepengnya.

Salah satu gadis yang berambut pendek itu mendekat kearah target bullyannya, dengan botol yang entah isinya apa.

Tangan gadis itu terangkat hendak akan menungkan cairan dari dalam botol tersebut, namun aksinya di hentikan akibat cekalan yang di rasakan gadis itu di tangannya.

TechiNeru Fanfiction [ TAMAT ] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang