・Sensei ! I Love you ! 3

52 5 0
                                    

" Kamu kenapa liatin papa dengan senyam senyum seperti itu? " Heran Techi pada Karin. Pasalnya sehabis mereka makan malam dan sekarang Techi tengah memeriksa laporan pekerjaannya di ruang keluarga sembari menemani Karin menonton, sejak tadi bukannya fokus nonton tayangan di televisi, Techi malah ngerasa Karin terus saja menatap kearahnya dengan kadang terkikik-kikik atau memasang senyum senyum tak jelasnya. Techi jadi dibuat khawatir akan tingkah aneh Karin.

Techi jadi keingat dengan Risao. Siang tadi Risao menghubungi kalau dia menjemput Karin dari sekolah dan meminta izin padanya untuk membawa Karin jalan-jalan hingga sore. Setelah Techi sampai rumah pada pukul 8 malam, ia mendapati Karin yang berlari menyambutnya pulang. Tidak seperti Karin biasanya yang akan diem di kamarnya, dan Techilah yang akan menghampiri Karin sendiri di kamarnya. Dan ia akan melihat anaknya itu bermain di kamar.

Techi menutup laptopnya lalu berjalan kearah sofa dimana Karin berada, ia lalu mengangkat badan kecil Karin untuk duduk dipangkuannya.

" Paman Risao tidak melakukan hal aneh padamu kan? " Tanya Techi pada Karin

" Maksud papa apa? Hal aneh apa? " Tanya Karin bingung tak mengerti maksud papanya itu.

" Tidak, lupakan saja. Lalu bagaimana sekolah barunya? Kamu nyaman disana? "

Karin menganggukkan kepalanya antusias. Ia mulai bercerita tentang semua yang dia lakukan disekolah bersama teman-teman barunya.

" Semoga kamu terus senang disekolah itu ya sayang ''

" Tentu saja papa, karena selain teman-teman yang baik, senseinya juga super duper baik ''

" Oh ya? Bagus dong ''

" Lain kali papa harus bertemu dengan senseinya Karin, Nagahama-sensei sangat cantik dan juga baik ''

" Umm iya iya ''

Techi lalu mengalihkan atensinya kearah ponselnya, Techi terlihat mengerutkan dahinya, ia memindahkan Karin dari pangkuannya Techi lalu bangun dari sofa dan berjalan kearah lemari dengan menerima panggilan dari seseorang.

" Moshi-moshi? Hono? Ada apa? "

Dahi Karin menggerut mendengar papanya itu menyebutakan nama seseorang. Pipinya terlihat dikembungkan lucu dan juga dengan kedua tangan yang di lipat diatas dada.

" Iya ak- ''

" Papa ! Karin mau susu ''
Teriak Karin membuat ucapan Techi terhenti. Techi menjauhkan ponselnya dari telinganya, ia lalu menatap kearah Karin.

" Bentar ya sayang, papa lag- ''

" Sekarang !! Karin mau sekarang ! Karin haus !! " Teriak Karin kencang, Techi langsung menutup telinga.

" Papa panggilin bibi dulu ''

" Maunya papa yang ambilkan '' Rengek Karin lagi, Techi akhirnya menghela nafas berat, tanpa mengatakan apa-apa kepada sang penelpon Techi mematikan sambungannya begitu saja, saat Karin melihat Techi berjalan kearah dapur ia terkekeh pelan lalu turun dari sofa menyusul Techi kedapur.

Sesampainya di dapur Techi mencari susu kotak yang memang dia sediakan untuk Karin, kening Techi mengkerut saat susu kotak punya Karin tak ada disana.

" Loh kok ga ada? " Techi menutup kembali pintu kulkasnya.

'' Tanya bibi dulu ya sayang ''

Karin cuma ngekor di belakang Techi, ia mengikuti Techi kemanapun papanya itu pergi.

Saat melihat seorang art membawa peralatan pel Techi menghentikan sang art itu. Karin yang tak sadar Techi berhenti berjalan tak sengaja menabrak kaki papanya. Techi menoleh kebelang melihat kebawahnya, ada Karin yang tengah mengusap dahinya, Techi cuma bisa menggelengkan kepalanya. Ia lalu kembali menatap kearah sang art.

TechiNeru Fanfiction [ TAMAT ] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang