5. Diskusi Bisnis

2.3K 248 26
                                    

Aku menghempaskan diri ke atas kasur, setelah mandi dengan kelamaan di atas rata-rata. Memang benar, kamu nggak bakalan ketemu cowok baik-baik di jagat maya, batinku bersungut. Wajah si Virgo202 nyelonong di kepalaku tanpa permisi, sorot mata membiusnya yang berwarna gelap, bahasa tubuhnya yang terlihat tenang dan teratur. Dia tidak terlihat seperti psikopat, tapi Ted Bundy juga terlihat sangat charming, aku yakin para korbannya tidak pernah menyangka bahwa mereka sedang berhadapan pembunuh berantai sadis.

Tanganku meraih ponsel dari meja nakas, tanpa perintah membuka laman Love4Real, membuka inbox. Kosong.

Apa yang aku cari sih? Entah kenapa di sudut hatiku mengharapkan ada pesan dari si Virgo. Mungkin aku kudu diruwat, mandi air tujuh sumur, jangan-jangan dia sudah menebar pelet.

Jariku membuka pesan dari grup chatting, sudah terdapat beberapa pesan dari Erina dan Kristina, menanyakan apakah aku masih bisa dikategorikan selamat, atau mereka harus menelpon polisi.

'Gue ada di rumah' balasku.

Tidak lama kemudian ponsel berdering, group call yang diinisiasi oleh Kristina. Jariku menekan tanda hijau, menemukan wajah dua sahabatku terpampang di layar dengan tampang ingin tahu.

¨Jadi, gimana?¨ buru Kristina.

¨Gue pulang, sebelum lima belas menit,¨ jawabku malas.

¨Dia gendut dan botak?¨ Erina terlihat tidak sabar.

Sosok Virgo2020 kembali nongol di kepalaku, aku mencoba menendangnya, tetapi dia seperti jelangkung yang malas pergi. ¨Nggak. Dia ... seperti di foto. Lebih cakep.¨

¨Lebih cakep dari di foto?¨

¨Terus elo kenapa pergi!¨ Suara Kristina dan Erina hampir bersamaan.

¨Dia penjahat kelamin.¨

¨Hah?¨ Kristina melongo.

¨Iya. Dia bikin pernyataan di awal. Kalau dia nggak mau dating, nggak tertarik dengan relationship. Cuman mau seks. Gila, dia kira gue perek!¨ kataku bersungut.

¨Lo, nggak mau ngeseks sama cowok seganteng dia?¨ Kristina menanyakan hal yang sangat mustahal. Aku balas dengan pandangan membunuh. ¨Yee, kan gue cuman nanya. Abis, kata lo dia lebih cakep dari fotonya.¨

¨Iya, cakep-cakep, penjahat kelamin! Kalo ternyata dia penuh dengan herpes, kan mampus gue,¨ kataku bergidik.

Beberapa hari berlalu, tetapi sosok Virgo202 tidak pernah pergi dari kepalaku, bahkan aku menemukan diriku kadang-kadang suka berhalu. Seandainya jagat raya bisa berpihak kepadaku. Ini kenapa aku jadi puitis begini?

Dering ponsel mencabut kesadaranku dari perasaan halu, aku melirik ke layarnya, menemukan deretan nomor yang tidak terdapat dalam daftar kontakku.

¨Halo,¨ aku menyapa.

¨Adinda?¨ terdengar suara yang tidak pernah terekam dalam memori kepalaku.

¨Ya. Saya berbicara dengan siapa?¨

¨Dinda. Ini saya, Ajimas. Masih ingat?¨

Mampus! Si pria berkumis sekarang benar-benar menelponku. Aku menggaruk leher yang tiba-tiba terasa gatal. ¨Hai, Aji. Masih inget, apa kabar?¨

¨Baik. Kamu, gimana kabarnya?¨

¨Baik juga.¨

Diam. Aku bisa mendengar dering telepon, serta ketukan jemari di atas keyboard dari para staf INITIAL di luar ruanganku.

¨Kamu ... sudah dapet kabar dari Pak Dhe Wiro?¨ Yang dia maksud adalah Prawiro Sudibyo, Tidak lain tidak bukan adalah Bapakku.

¨E hem,¨ aku menjawab dengan kelu.

Love4Real.comTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang