16. Kilas Balik

1.5K 151 15
                                    


12 tahun yang lalu...

Salju turun begitu lebat ketika Taehyung menunggu di depan pintu bioskop. Uap dingin berhembus melalui mulutnya, dia lupa untuk membawa hot pack padahal tahu bahwa petang nanti udara akan semakin dingin karna badai salju.

"Maaf, apa kau menunggu lama?" Tanya Jungkook begitu tiba. Dia segera menggenggam tangan kedinginan Taehyung, sedikit menggosoknya untuk membuatnya tetap hangat.

"Aku barusan membeli hotpack, beruntung belum terjual habis. Tapi ini adalah satu-satunya yang tersisa di toko" Kata Jungkook sambil mengeluarkan satu bungkus hotpack, dia memberikannya pada Taehyung sebelum menariknya untuk segera memasuki gedung bioskop.

Di dalam bioskop Taehyung memperhatikan bahwa Jungkook terlihat bosan dengan filmnya. Jadi, dia berencana mengajaknya keluar.

"Filmnya sangat membosankan, ayo pergi keluar" Ajaknya.

"Benarkah? Bukankah ini film kesukaanmu?" Tanya Jungkook, menghentikan lengan Taehyung yang sudah akan berdiri dari kursi.

"Aku sudah pernah menontonnya, tidak apa untuk melewatkan yang kali ini" Ujar Taehyung lalu menarik lengan Jungkook untuk keluar dari bioskop.

"Di luar sedang badai, sebaiknya kita kembali ke dalam" Jungkook hanya mengkhawatirkannya.

"Tidak" Taehyung berlari ke tengah jalan sambil menjulurkan lidahnya, mengejek pada Jungkook.

Beruntung itu hanya badai kecil, jadi Taehyung masih bisa berlari tanpa memikirkan salju lebat yang turun. Dia berlari menuju bukit dengan Jungkook yang mengejarnya dari belakang. Tapi beberapa saat dia menjatuhkan tubuhnya di atas tumpukan salju karna kelelahan.

"Butuh tumpangan?" Goda Jungkook ketika melihatnya.

Taehyung tersenyum lalu kembali berdiri, dia naik ke atas punggung Jungkook. Dan mereka mulai menaiki bukit kembali.

Ketika sampai di atas bukit, mereka bisa melihat betapa salju menutup hampir sebagian besar jalanan di Seoul.

Chup...

Melihat wajah Taehyung yang tersenyum lebar menyaksikan salju membuat Jungkook tidak tahan untuk menciumnya.

"Jungkook!" Taehyung berteriak keras. Dia menatap dengan kesal pada kekasihnya.

Chup...

Sebelum akhirnya membalas dengan kecupan ringan di pipi sambil tertawa kecil.

.

.

.

2 tahun kemudian...

"Jungkook, dia siapa?" Tanya Taehyung dengan berlinang air mata.

"Bukan siapa-siapa" Kata Jungkook berbohong padanya.

Dia melihat dengan mata kepalanya sendiri bahwa Jungkook menemui gadis itu sebelumnya di taman hiburan dan sekarang Taehyung menyaksikan sendiri gadis itu berbicara secara intim dengan suaminya di depan fakultas. Siapa yang coba dia bohongi?

"Aku tidak percaya" Teriak Taehyung memukul bahu Jungkook dengan keras.

Dia pergi sembari mengeratkan pakaiannya di musim dingin itu.

"Aku tidak bohong padamu, aku tidak memiliki hubungan lagi dengannya" Ujar Jungkook mencegah Taehyung untuk menaiki taksi.

Tapi Taehyung mendorongnya lalu segera menutup pintu taksi. Di dalam taksi dia menangis keras, bagaimana bisa Jungkook tega berselingkuh ketika dia sedang mengandung.

Dia tidak berniat menemui Jungkook lagi setelah kejadian itu. Taehyung mengemasi barang-barang miliknya dari tempat tinggal mereka dan menyewa salah satu tempat dengan harga yang murah. Dia berencana untuk melahirkan bayinya sendiri.

Beberapa hari kemudian ketika hidup Taehyung berada dalam ketenangan. Sebuah berita muncul di televisi, tentang pembunuhan seorang gadis bernama Jung Eunha. Dia begitu terkejut menyadari bahwa gadis itulah yang sempat berkencan dengan Jungkook.

Saat itu bel pintu rumahnya berbunyi, jadi Taehyung pergi untuk membuka pintu. Dia terkejut melihat Jungkook berdiri di depan pintunya dengan tangan berlumuran darah dan pria itu tersenyum lebar ke arahnya.

Taehyung langsung merasa lemas seketika, dia beringsut mundur ketika Jungkook memasuki rumahnya.

Sekali lagi kepolisian tengah mencari tahu siapa pelaku di balik pembunuhan gadis muda bernama Jung Eunha. Di jelaskan bahwa korban merupakan salah satu mahasiswa dari fakultas ekonomi semester akhir yang berada di universitas Hankuk.

Jungkook mendengarkan televisi yang masih menyala itu, Dia mengambil remote tv lalu membantingnya ke bawah sebelum menginjaknya.

.

.

.

Saat ini...

Ketika cuaca begitu terik di luar
Taehyung tengah menyusui putra kecilnya dalam kamar. Dia mendengar suara gemericik air, yang memungkinkan Jungkook sedang mandi.

Bersenandung kecil saat dia menyusui sembari menimang balita itu dalam gendongannya. Ketika dia cukup lelah berdiri, Taehyung memutuskan untuk menyusui sambil berbaring, tanpa tahu bahwa dia jatuh tertidur setelahnya.

Ketika Jungkook keluar dari kamar mandi hanya dengan celana pendek, tanpa sedikitpun ekspresi dia melihat ke arah Taehyung. Sebelum mengambil pakaiannya dari dalam lemari kemudian menggunakannya.

Hari ini dia tidak akan ke rumah sakit karna libur. Dia pergi keluar setelah berpakaian. Mengecek ke dalam kamar putranya, anak itu tidak ada di sana. Dan Jungkook pergi untuk melihat putrinya. Ketika dia mengecek kamarnya, ternyata anak laki-lakinya juga ada di sana bersama adiknya, Somi bahkan Karina pun ada di sana.

"Iseul, kemarilah" Panggil Jungkook yang hanya ditujukan untuk putranya.

Segera Iseul menghampiri ayahnya. Anak itu dibawa pergi begitu saja. Karina yang ada di sana pun penasaran kiranya apa yang Jungkook lakukan.

Dia pun mengintip keluar tak lama kemudian tetapi tidak melihat siapapun.

Karina menghampiri Somi kecil yang terduduk di depan Lego dan meraih wajah kecilnya. Dia berkedip pelan padanya lalu berkata secara lembut.

"Somi sayang, nunna akan pergi menyiapkan camilan. Kau bermainlah sendiri, apa kau mengerti?"

Gadis kecil, Somi mengangguk dengan patuh dan membiarkan pengasuhnya pergi.

Karina perlahan menutup pintu kamar Somi dan dia pergi ke lantai bawah.

Baru saat itu dia melihat Jungkook menyiapkan sebuah senapan.

"Tuan, anda mau pergi ke mana?" Tanya Karina saat itu juga, dia menyentuh lengan Jungkook.

"Berburu, Bisakah nanti kau memeriksa istriku di kamarnya? Dia tertidur pulas sambil menyusui. Aku ingin kau menaruh kembali Taeguk ke dalam box bayinya" Kata Jungkook, dia berpikir jika
terlalu lama membiarkannya, balita itu mungkin saja terjatuh ke lantai tanpa pengawasan.

"Baik tuan. Lalu kapan anda akan pulang?" Tanya Karina kemudian.

"Pukul 7 malam atau tidak 8 malam" Jawab Jungkook, selesai dia merakit senapan. Dia menggantungkannya di balik punggungnya.

"Umh... Tuan~" Dengan sensual Karina mulai menggodanya. Dia menarik ujung roknya naik ke atas dan menuntun tangan Jungkook meraih pahanya hingga menyentuh kemaluannya.

"Tuan, jika anda menginginkanku... anda bisa memanggilku kapanpun anda mau" Bisik gadis itu di telinganya.

Jungkook sedikit tersenyum dibalik wajahnya.




.

.

.

TBC


Psycho ✓ (ʙʟ)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang