Bab 37

166 18 10
                                    

Hembusan angin melewati telinga Mew dan

"Ddooorrr!! "

"Ddooorrr!! "

"Aaakkhhhh"

Satu peluru menembus jantung sandera dan satunya mengenai lengan Kao.

"Paman!!" Teriak Mew saat Kao tertembak

Mew segera berlari dari hujanan peluru, Kao tertembak dibagian bahu sebelah kanannya dan sekarang sedang bersimpuh dilantai.

Tay mencoba untuk melindungi Mew dan juga menyeret Kao ketempat yang lebih aman.

"Lindungi paman Kao Tay!! aku akan mengejar penembak itu" Ucap Mew meninggalkan Tay dan Kao

Para penjaga yang berada diluar sedang mengejar si penyusup.

"Kejar penyusup itu jangan sampai lolos!!" Teriaknya sambil mengejar si penyusup

Penyusup itu lari sekuat tenaga, pakaian yang serba hitam membuatnya sulit untuk dikenali oleh Mew.

Satu tembakan meleset dari Mew dan hanya mengenai topi si penyusup.

Setelah terjadi kejar kejaran, rupanya si penyusup terjebak dan tidak ada pilihan lagi untuk kabur.

Dirinya berada dipinggir jurang dan didepannya sudah ada Mew yang menodongkan senjata kearahnya.

Para anak buah Mew sudah siap dibelakang, berjaga jaga takut sipenyusup lari kesamping.

"Sekarang kamu sudah terkepung, berani sekali kamu merusak rencanaku hah!!" Marah Mew

Penyusup itu melirik kanan kiri untuk mencari celah tapi mustahil

"Siapa yang menyuruhmu hah!!" Tanya Mew

"......." Tidak ada jawaban

"Aku tanya sekali lagi padamu, siapa yang menyuruhmu" Tanya nya lagi

"......" Lagi lagi penyusup itu terdiam tanpa bicara

"Jawab atau aku tembak kepalamu!!" Ancam Mew sambil menodongkan senjatanya

"Aku tidak akan memberitahumu, lebih baik aku mati sekarang juga daripada aku menghianati Tuanku!!" Jawabnya

"Oowwhhh!! Sangat setia sekali kamu ya, kamu lebih memilih mati daripada harus hidup... Ck, pilihan yang sangat konyol. Sekarang ayo kita buat kesepakatan saja, aku tahu kalau kamu masih ingin hidup, maka dari itu aku menawarkan kebebasan untukmu kalau mau memberitahuku siapa yang menyuruhmu. Bagaimana? Apakah kamu setuju?"

Penyusup itu sedikit tertarik dengan penawaran Mew, tapi dia sudah terikat akan janji setia kepada Tuannya.

"Aku sangat tertarik dengan penawaranmu Tuan, tapi aku sudah berjanji akan setia kepada Tuanku. Aku lebih baik mati sebagai anak buah yang setia daripada harus mati sebagai penghianat"

Jawaban penyusup itu sangat membuat Mew marah yang akhirnya menarik pelatuk pistolnya

Tanpa pinggir panjang, Mew langsung menembak kepala penyusup itu dengan satu kali tembakan

"Ddoorr!!"

Peluru langsung mengenai kepala si penyusup dan membuatnya langsung terjun dari jurang

Mew melihat dari atas untuk memastikan penyusup itu mati

"Ck, sialan!! Sekarang rencanaku gagal untuk mengetahui siapa dalang semua ini...aaaarrrgghhh!!"

Penembak itu tidak sepenuhnya terjun kejurang karena tubuhnya tersangkut dipohon pinggir tebing. Peluru yang Mew lepaskan kearahnya berhasil mengenai dirinya tapi tidak menembus pertahanan baju anti peluru yang digunakannya. Nyawanya selamat dan hanya luka luka goresan akibat ranting ranting kayu yang mengenai wajahnya

Between Revenge And Love ✔️ (BL) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang