Bab 40

163 18 5
                                    

Kana pun langsung berlari menuju ke kelasnya, perasaan campur aduk sedang dirasakannya. Pikirannya kemana mana setelah Dirinya dipeluk oleh Earth, ada rasa geli atau samacam tidak nyaman tapi berbanding terbalik ketika Dirinya dipeluk oleh Mew, ada rasa nyaman dan hangat yang dirasakan

Setibanya dikelas, Kana langsung duduk dikursinya. Art yang melirik tajam kearah Kana tanpa bisa mengganggunya karena terhalang larangan Papanya "Kalau saja Ayahnya tidak berkuasa, sudah Aku bunuh Dia saat itu juga" Monolognya

"Kamu kenapa? Kok berkeringat begitu?" Tanya Krist

"Owh mungkin tadi ditoilet, Kana mengalami sembelit makanya keringatan. Iya kan Kana?" Ujar Mild

"Ppllaakkk"

Kana menjitak kepala Mild setelah mendengar jawaban temannya itu "Bukan, Aku tidak sembelit seperti apa yang Kamu ucapkan itu Mild. Tadi Aku hampir tertimpa Kayu ketika keluar dari kamar mandi, untungnya Pak Earth dengan cepat menarik pergelangan tanganku, Alhasil Aku selamat dari kayu sialan itu" Ceritanya panjang lebar

Ketiga temannya yang mendengar itu hanya melongo mendengar hal itu semua "Kenapa bisa ada kayu disana? Bukankah itu sesuatu yang aneh?" Tanya New keheranan dan matanya melihat ke arah Art

Art yang seperti dituduh secara tidak langsung oleh New pun berdiri "Jangan bilang kalau Kamu mencurigaiku ya!! Dari tatapan matamu sudah mengarah kepadaku" Tunjuknya kearah New

"Heh! Aku nggak ada bilang Kamu ya, Atau jangan jangan...."

"Sudah lah New lupakan saja, yang penting Aku tidak apa apa" Ucap Kana seraya menarik baju New agar kembali duduk dikursinya

Amanda juga menyuruh Art agar kembali duduk dikursinya "Kakak lihat kan? Mereka yang memulai duluan" Ucap Art

"Ssstttt diamlah, jangan memperpanjang lagi Art" Ujar Amanda

Perdebatan Mereka berhenti setelah dosen yang akan mengajar dikelas itu datang. Semua menjadi sepi dan tidak seramai barusan. Para Mahasiswa langsung mengeluarkan mata pelajarannya tanpa diminta karena saking takutnya. Bagaimana tidak? Dosen tersebut membawa penggaris kayu besar untuk memukul Mereka yang ketahuan ngobrol ataupun bersuara selama mata kuliahnya berlangsung

Mew yang saat ini akan menuju keruangan Tuan Foei karena suatu alasan, tiba tiba langkahnya berhenti setelah Earth menghalangi jalannya. Pandangan Mereka bertemu dan saling mengepalkan tangannya

"Minggir dari jalanku sialan!!" Tegas Mew

"Kenapa Aku harus minggir Mew? Aku juga mau lewat dijalan ini karena Aku akan mengajar dikelasnya Art sekarang" Ucapnya tanpa menyebut nama Kana dihadapan Mew karena menurut Earth, Mew akan paham walaupun Dirinya menyebut nama Art yang notabenya satu kelas dengan Kana

Earth sengaja memancing keributan dengan Mew agar kedok Mew terbongkar yang sejatinya adalah orang yang sangat berbahaya. Tapi nyatanya Mew hanya diam dan tidak bereaksi apapun setelah mendengar perkataan dari Earth

"Sudah? Cuma itu yang ingin Kamu sampaikan hingga menghalangi jalanku Earth? Ck, dasar bodoh! Aku tidak akan terpancing oleh perkataanmu itu. Lebih baik menyingkirlah dari hadapanku sekarang juga! Atau tidak?"

"Atau tidak apa Hah! Atau tidak apa?" Ucap Earth yang mendorong tubuh Mew hingga satu langkah kebelakang darinya

Tangan Mew terkepal dua duanya dan siap untuk menonjok wajah Earth yang sudah membuatnya marah. Earth yang melihat Mew akan memukulnya, dengan cepat tangannya mengambil selembar foto Dirinya dan Kana yang sudah diselipkan dibalik kemejanya

Satu tonjokan dari Mew berhasil mendarat dipipi kanannya, Earth sengaja menerima tonjokan itu agar nantinya punya alasan kepada Kana saat mengadu nanti

"Bbuugghhh"

Darah mengalir dari sudut bibir Earth, foto pun dilepas oleh Earth agar dilihat oleh Mew. Dan benar saja Foto itu berhasil mengalihkan pandangan Mew yang awalnya ingin menghajar Earth pun batal

Foto itu jatuh tepat dibawah kakinya, diambilnya foto itu dan dibaliklah agar mengetahui foto siapa itu. Earth tersenyum sinis ketika mata Mew memerah ketika melihat foto itu. Dirematnya foto tersebut dan disobek hingga tidak berbentuk kemudian dihamburkannya

"Apa maksud foto ini Earth!" Mew meremat kerah kemeja baju Earth dengan sangat erat

"Kenapa Kamu marah? Itu adalah fotoku dan Kana, itu Aku dikirimin oleh seseorang ketika menolong Kana dikamar mandi" Jawabnya seraya melepaskan tangan Mew dari kerah bajunya

"Kamu jangan membohongiku Earth! Aku tahu ini adalah rencanmu kan? Jagan pernah memancing amarahku dengan melibatkan Kana, kalau sampai itu terjadi Aku tidak akan melepaskanmu hidup hidup Earth" Ancamnya

"Aaawwww Aku takut Hahahahaha... Persetan dengan ancamanmu itu Mew, Aku akan menjadikan Kana sebagai orang spesial dihidupku, sama seperti yang pernah Aku lakukan padamu diwaktu dulu dengan kekasihmu. Aku akan rebut siapa saja yang dekat denganmu Mew! Termasuk Kana"

"Sialan Kamu Earth! Kalau sampai Kamu berani melibatkan Kana maka jangan harap Kamu bisa bertemu lagi dengan Adikmu. Rasakan ini!!"

"Bbuugghhh... Bbuugghhh..."

Mew menghadiahi tonjokan lagi kearah Earth dan Earth juga tidak mau kalah. Terjadilah pergelutan antara keduanya yang cukup sengit, kejadian itu akhirnya diketahui oleh Tuan Foei ketika Mew dan Earth sama sama sudah babak belur. Mereka dilerainya dan dibawa keruangannya untuk diintrogasi

Kini Mereka sudah berada didalam ruangan Tuan Foei dan sudah saling melempar tatapan sinisnya. Mew mengelap darah yang masih tersisa disudut bibirnya. Earth wajahnya sudah babab belur lebih parah dari Mew

"Apa yang Kalian lakukan hah! Memberikan contoh yang tidak baik kepada Mahasiswa disini. Bagaimana kalau sampai ada yang mengetahui ulah Kalian? Bisa tercoreng nama baik Kampus ini" Tanya Tuan Foei

"Dia yang memulai duluan Pak" Jawab Earth dengan entengnya menunjuk kearah Mew

"Kau...." Mew masih menahan amarahnya dan tidak melanjutkan ucapannya

"Aku tidak mau tahu, pokoknya Aku tidak ingin melihat kejadian ini terulang kembali dikampusku. Kalau masalah Kalian belum selesai, maka selesaikan diluar kampus ini saja. Aku harap Kalian paham apa yang Aku ucapkan ini" Pertegas Tuan Foei

Kemudian Tuan Foei menyuruh Mew dan Earth keluar dari dalam ruangannya setelah selesai diintrogasi olehnya

"Apa maksudmu dengan tidak akan bertemu dengan Adikku lagi Mew! Apakah Archen ada padamu" Bentak Earth

"Tidak! Itu hanya ancamanku saja Earth, jangan lupakan siapa Aku yang sebenarnya. Aku bisa saja dengan gampang mencari keberadaan Adikmu yang sudah berani sekali membakar markasku atas perintahmu. Tapi Aku acungi jempol untuknya, setidaknya Dia lebih pemberani daripada Dirimu Sialan! Kakak macam apa yang dengan sengaja mengirim Adiknya untuk mati? Ck, hanya orang bodoh dan terbangsat yang seperti itu yaitu KAMU!" Ucap Mew kemudian berlalu meninggalkan Earth dilorong kampus

Earth semakin marah setelah diceramahi oleh Mew sang musuh bebuyutannya "Lihat saja nanti Mew, Aku akan menghancurkan Kamu. Aku tidak perduli siapa Kamu yang sebenarnya, selagi sengsaramu tujuanku maka Gelar Mafia black market sudah tidak ada gunanya lagi bagiku. Setelah ini Aku akan buat Kana membencimu Mew" Ucapnya dengan mengepal kedua tangannya sebelum akhirnya berlalu pergi kekamar mandi


























😴

Between Revenge And Love ✔️ (BL) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang