Di sebuah hutan yang berdekatan dengan kota Luteal. Di hutan itu, seorang gadis kecil yang baru berusia 6 tahun berjalan-jalan sendirian tanpa khawatir di dalam hutan itu. Gadis bersurai blonde itu tidak lain adalah Veisalyn.
Disana, ia sedang mencari sesuatu yang akan ia jadikan sebagai samsak latihan nya yang baru. Sesuatu yang hidup seperti monster. Pikiran nya benar-benar tidak waras.
"Aku harap aku bisa menemukan seekor goblin~"
Tidak, itu salah. Goblin di benua center terkenal akan keganasan dan kebengisan nya. Mereka adalah mimpi buruk para wanita setelah para orc dan ogre. Mahkluk itu tidak mungkin bisa dikalahkan oleh bocah kecil seperti nya.
"Kalau tidak, maka berikan aku slime saja deh."
Itu bahkan lebih buruk. Slime memiliki ukuran raksasa yang setara dengan batu besar. Kemampuan Slime adalah menelan segala macam objek dan meleburkan nya dalam tubuhnya menggunakan cairan asam yang sangat kuat. Kemampuan asam slime bahkan bisa meleburkan damaskus dan berbagai jenis logam yang kuat. Karena itu, Slime termasuk ke dalam kategori monster yang sangat berbahaya, yaitu monster ranking A.
"Kalau gaada Slime... Berikan aku skeleton atau undead kek."
Itu sama buruk nya dengan Slime. Skeleton memiliki kemampuan regenerasi tak terbatas dan terbilang abadi. Lalu para undead memiliki kekuatan yang dapat menyerap daya hidup seseorang. Mereka berada pada tingkat B untuk kategori monster yang kuat.
" Hm? Apaan tuh?"
Veisalyn menemukan langkahnya ketika ia melihat sesuatu di balik sebuah semak belukar. Dan ketika ia mengintipnya, ia melihat seekor Wolfua yang sedang memakan daging dari Big Boar.
Wolfua sendiri adalah serigala berkaki dua. Memiliki perawakan seperti manusia serigala, dan mempunyai kemampuan yang luar biasa dalam pertarungan jarak dekat. Dikatakan bahwa gerombolan Wolfua adalah mimpi buruk bagi para manusia yang tidak bisa bertarung dan bertahan jarak dekat. Wolfua memiliki kecerdasan yang dikatakan tinggi sebagai seekor monster yang berada pada rank C. Kekuatan Wolfua akan meningkat ketika Wolfua merasa lapar atau saat marah.
Terlihat, Wolfua yang sedang makan di balik belukar semak adalah wolfua yang masih remaja. Badan nya tidak begitu berotot dan wolfua itu pun cukup pendek, menjadikan nya lawan yang mungkin sepadan dengan Veisalyn.
Gadis itu pun mendekati Wolfua remaja itu dengan mencolok yang membuatnya terdeteksi oleh pendengaran telinganya.
"Wolf?"
Wolfua menatap Veisalyn dengan bingung. Lalu kemudian wajahnya menjadi sangat marah karena wolfua ini pikir Veisalyn mengganggu waktu makan nya dan berencana merebut daging miliknya.
Dia pun menerkam pada Veisalyn.
Gadis itu telah memprediksinya dan tidak panik. Ia pun langsung merapalkan dengan segera sihir pertahanan ketika Wolfua melayangkan cakaran. "
Tehnik sihir mana... Shield!"
Sebuah tameng transparan muncul menghadang secara frontal.
Namun, tameng yang dikeluarkan oleh Veisalyn justru kurang stabil karena sihir ini memang cukup sulit untuk dikendalikan, alhasil itu pecah ketika beberapa terkaman dan cakaran Wolfua mengenainya.
Veisalyn mundur dan telah menyiapkan fire ball yang berukuran sebesar bola kasti.
"Mampus kamu."
"Tehnik sihir pengendalian api..."
"FIRE BALL!" Teriak Veisalyn.
Di saat yang sama, fire ball itu ditembakan tepat pada Wolfua yang berada dalam jarak yang sangat dekat dengan nya. Alhasil, fire ball itu membuat separuh dari tubuh wolfua itu hangus dan proyektif fire ball nya pun meledak saat menyentuh batang pohon. Membuat kebakaran hutan di sekitarnya.