Akademi dasar, Akademi Althorn. Sebuah sekolah dasar ternama yang ada di kerajaan Silvael.
Akademi ini memiliki luas yang sangat besar yang mencakup 5 Ruang Sihir, 100 Ruang Teori, 2 Asrama biasa, 2 asrama khusus, Aula, 5 lapangan olah raga, 2 kantin dan masih banyak lagi. Althorn dikenal dengan lulusan nya yang berbakat dan memiliki banyak koneksi pada berbagai bidang khusus, terutama bidang sihir. Alhorn juga memiliki koneksi pada Akademi tingkat menengah Internasional yang ternama. Karena itu, standar pengetesan untuk masuk ke akademi ini cukup tinggi, walaupun akademi Althorn hanya sebatas akademi dasar saja.
Karena itu, begitu Veisalyn masuk akademi ini, ia ditimpa banyak sekali tes untuk memastikan kelayakan nya, dengan dilihat dan diamati oleh Zoan De Smith, seorang pengamat yang merupakan penyihir bertingkat charmator prima.
Luke menemaninya dan melihat Veisalyn menjalankan tes, namun tampaknya, Zoan terlihat keberatan dengan keberadaan Luke yang menurutnya menganggu.
"Bisakah kau pergi dari sini? Kita takkan bisa menjalani tes dengan baik jika kau disini. Kau mengganggu.", ucap Zoan blak-blakan.
Lelaki berambut hitam itu menatap tak percaya, dia terkekeh geli.
"Astaga...", ucap Luke.
Sementara itu, Veisalyn memincingkan matanya. Dia tampaknya tidak suka dengan perlakuan Zoan yang terkesan sombong dan tidak sopan itu.
" Aku walinya, aku punya hak untuk melihat tes nya, bukankah begitu pak kepala?", masih dengan senyum tipis nya, Luke melirik pada kepala sekolah yang baru saja datang.
Disaat yang sama, bulu kuduk Pak kepala sekolah tiba-tiba merinding dan merasa terintimidasi oleh tatapan Luke yang terkesan mengancam.
" Ekhem-tentu wali bisa melihat tes anak walinya.", ucap Pak kepala sekolah yang bernama Johan Ludron Ederson.
Zoan terlihat tidak terima dan kesal. Pasalnya pak kepala lebih membela orang yang tak berstatus ketimbang dirinya sendiri yang sudah bekerja di akademi ini selama 8 tahun dan menyandang gelar tinggi sebagai mage dan juga bangsawan.
Lihat saja, akan kubuat anak ini menderita. Batin nya yang sok.
"Buktikan kelayakanmu, Vei.", ucap Luke.
Luke menyeringai.
"Heh baiklah.", Veisalyn terkekeh.
"Jangan sombong, dan cepat rapalkan sihirmu bocah." Zoan menemuk punggung Veisalyn dengan kasar.
"-Apa?", gadis itu merasa tidak nyaman.
Sementara itu, ketika melihat tangan itu menepuk punggung Veisalyn, Luke terlihat menggigit bibir bawahnya menahan sesuatu yang akan membludak. Sebuah atmosfer yang ia ciptakan membuat tanah sedikit bergetar, dan membuat kepala sekolah yang bersebelahan dengan nya pun gemetar.
Apa-apaan tekanan luar biasa ini?!
Ini datang dari dia?!"Tunjukan semua yang kau miliki Vei!", Luke terlihat tersenyum penuh kekesalan.
Menelan semua amarah yang membludak nya, ia pun mencurahkan nya menjadi semangat untuk Veisalyn.
Veisalyn kemudian mulai melakukan penyerapan energi sihir di sekitar, yaitu energi sihir alam.
Penyerapam sihir alam?! Kepala sekolah terkejut.
Mustahil, kemampuan seperti ini dimiliki oleh bocah yang bahkan belum remaja!
Ketika semua Energi sihir telah terkumpul, maka rapalan Veisalyn pun telah terbuka. Veisalyn mulai membuat sesuatu di atas telunjuknya.
Energi sihir pun menyatu dan mulai membentuk sebuah elemen, yaitu elemen api yang cukup stabil."Tehnik sihir pengendalian api..." kata Veisalyn.
"Mustahil." lagi-lagi, Kepala sekolah dibuat takjub oleh pemandangan anak jenius di depan nya.
Luke sudah menduga hal itu.
Kau mungkin bisa sedikit menyamaiku di masa depan, Vei.
Batin nya dengan senang dan merasa bangga.
Sementara itu, Zoan terlihat tidak senang dengan Veisalyn yang ternyata anak jenius. Dia merasa tidak terima melihat anak tanpa status itu bisa memiliki bakat yang luar biasa. Dia tidak dapat berpikir jernih dalam hal ini dan di makan oleh ego dan harga dirinya nya sendiri.
Veisalyn hampir menyelesaikan bola api sebesar bola kasti dengan kestabilan yang luar biasa berkat pengendalian diri secara menyeluruh.
"Fire ball." maka terciptalah bola api yang telah mantap itu.
Ketika ia hendak menembakan proyektil fire ball itu, tiba-tiba sihirnya terganggu dan menjadi tidak stabil. Disana Veisalyn mulai menyadari nya dan mulai agak panik.
Ia tak pernah mengalami hal itu sebelumnya.
Mengapa sirkulasi nya jadi kacau begini?!
Aku bersumpah, semuanya berjalan dengan lancar sebelumnya!
"! ", Veisalyn terkejut. Sirkulasi sihir elemental Fire ball nya tiba-tiba saja menjadi berantakan dan tidak stabil. Itu sangat berbahaya karena memiliki resiko yang tinggi.
"I-itu!" Kepala Sekolah menyadari sesuatu yang tidak wajar.
Zoan Apa yang kau lakukan?!
Dia juga sadar perbuatan siapa itu.
"Vei!" Teriak Luke.
Dan naasnya, sebelum berhasil ditindak, fire ball Veisalyn meledak dengan sendirinya saat masih saat berada di tangan nya.
Itu membuat ledakan yang tidak bisa dicegah dan membuat berantakan segalanya.
Veisalyn berakhir terhempas sejauh 5 meter, lalu kepalanya membentur tembok dan berdarah. Seluruh baju nya menjadi compang camping dan hangus.
"Veisalyn!"
Ia pun melihat Veisalyn yang dalam kondisi mengenaskan dimana gadis itu kini telah tidak sadarkan diri. Luke sempat melempar sebuah pengekang pada Veisalyn, namun ia tahu itu tidak sepenuhnya sempat.
Luke menjadi sangat khawatir dan takut jika Veisalyn mengalami luka dalam karena kegagalan sirklus mana. Tidak sedikit orang meninggal dunia karena kelalaian dalam rapalan sihir dimana itu membuat jantung mereka meledak. Luke sangat takut jika itu terjadi. Ia pun merangkul tubuh Veisalyn yang sudah lemas. Dari mulutnya terlihat gadis itu mengeluarkan darah yang tidak sedikit.
Luke diam dalam dingin. Menatap Zoan dengan tatapan intimidasi dan keinginan membunuh yang sangat kuat.
Zoan langsung waspada dengan kaki yang gemetar.
"CEPAT BAWA DIA KE RUANG PERAWATAN!" Teriak Kepala Sekolah.
"Dimana letaknya." tanya Luke yang masih berwajah masam.
"Ikuti saya!", ucap Johan.
Mengabaikan perasaan pribadi nya, Luke segera pergi dengan Johan. Tetapi di sela-sela itu, dalam hati nya ia berjanji kalau pria itu takkan pernah melepaskan orang yang melukai Veisalyn.
Dia benar-benar akan membunuhnya setelah ini. Bahkan lebih buruk.