0 - Takaya

313 14 4
                                    

Nama aku Takaya Hiura. Seorang pemuda yang penyendiri.

Di dalam dunia ini, keberadaan ku kerap tidak dianggap oleh sebagian besar orang yang berada dalam lingkup kehidupan sosial yang terus mengalir.

Aku miskin, aku yatim, dan aku juga sangat buruk dalam bersosialisasi. Orang mana yang ingin berteman, atau bahkan berbicara denganku? Jelas Tidak ada.

Aku baru berusia 16 tahun, dan aku merasa bahwa semuanya sudah menjadi sangat membosankan. Tidak ada tujuan yang berarti, semuanya terasa hampa disini.

Jika saja aku mati... Apa semuanya akan berubah?

****

Terlihat di sebuah penyebrangan trotoar, seorang pemuda di guyur oleh hujan yang deras yang membasuhi semua pakaian nya. Dia menatap pada rambu lalu lintas di atasnya yang menyinari riuh nya jalanan itu di malam hari.

Dia tidak sendirian disana. Ada seorang gadis yang berasal dari sekolah yang sama menunggu disisi bersama nya. Gadis itu terlihat abai bersama handphone dan earphone di telinganya dan berjalan melewati Takaya.

"Tunggu ne-san." Cegah Takaya pada gadis yang terus berjalan tanpa mengetahui kondisi.

Rambu lalu lintas disana masih hijau, meskipun jalanan cukup sepi. Takaya mebcoba memperingati nya, tapi sama sekali tak digubris oleh gadis itu. Lalu Takaya pun menyerah.

Benar juga, orang takkan peduli apapun yang kuucapkan...

Lagian aku bukanlah siapa-siapa.

Begitulah pikir nya.

Takaya adalah orang yang cenderung merendahkan dirinya sendiri. Karena itulah mengapa rasa percaya dirinya sangatlah rendah dan tatapan matanya selalu tertunduk ke bawah.

Rambu lalu lintas masih pada hijau. Di tengah-tengah lebatnya hujan dan terpendamnya semua suara akibat rintikan-rintikan hujan, sebuah cahaya dari klakson dengan terang yang menembus tetesan air, dan di momen yang sama itu pun, muncul sebuah truck dari arah yang sama dari sumber cahaya berasal. Truck dengan kecepatan tinggi itu melaju dengan bebas karena jalanan yang cukup sepi, tanpa menyadari bahwa ada gadis ceroboh yang sedang menyebrangi zebra cross.

Gawat!

Takaya tiba-tiba bergerak dengan insting nya untuk menyelamatkan nyawa gadis yang terancam itu. Namun saat ia hendak mendorong gadis yang sudah dapat ia sentuh, pada akhirnya, Truck lah yang lebih dulu menyentuh mereka berdua.

"Sial–

*BRAKKKK

Mereka berdua tertabrak oleh Truck berkecepatan tinggi, tubuh mereka berdua terseret jauh hingga truck menabrak sebuah ruko.
Darah terlihat berkecipratan dimana - mana, kematian yang terjadi secara brutal itu menyebabkan banyaknya potongan tubuh dari kedua orang itu berserakan di sepanjang jalan.

(jangan lupa komen, saran, dll, setiap babnya agar author ini semangat dan bisa improv dari segala aspek penulisan, baik itu cerita ataupun storyline.)  yaudah sih wir.

Akhir dari Cerita Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang