11 - Malam Yang Nyaman

64 8 0
                                    

Asrama Althorn.

Veisalyn telah melewati hari yang sibuk sudah kini saatnya ia mengistirahatkan tubuhnya dan merenung. Setelah tiba di kamar Asrama nya yang sepi tanpa kehadiran Lilith. Veisalyn langsung melepas semua pakaian nya dan memakaikan handuk nya memperlihatkan tubuh yang lebih porposional dari anak-anak gadis kebanyakan.

Gadis itu pun beranjak pada kamar mandi perempuan yang berletak di daerah bagian fasilitas. Terdapat bak mandi yang sangat besar dan beberapa shower di sana. Ia juga di takjubkan oleh pemandangan air panas yang seolah telah menyambut nya.

Ada lumayan banyak gadis-gadis kecil yang mandi disana, mereka cukup berisik dan menganggu ketenangan Veisalyn. Mereka selalu bermain - main. Bahkan mereka bermain-main di kolam air panas yang sakral bagi Veisalyn. Itu membuat Veisalyn menjadi merasa geram dengan tingkah laku para gadis ini, tapi ia hanya bisa mewajarkan nya saja karena mereka cuman anak-anak yang bahkan belum menginjak usia belasan.

Veisalyn melepas handuk yang ia ikatkan sebelumnya, dan kemudian mulai menenggelam kan dirinya sampai setengah kepalanya tenggelam.

Nikmat nya....

Dikala menikmati surga duniawi, saeorang gadis kecil lewat di belakang ny tidak sengaja terpeleset dan kemudian menghancurkan santai nya Veisalyn dalam sekejap. Ia tertimpa oleh gadis itu dan tenggelam dalam air panas. Dan gadis yang membuat Veisalyn tertindih itu pergi begitu saja tanpa maaf.

Disitu Veisalyn langsung hilang mood dan langsung memakai handuknya menggerutu sedikit kesal. Ia pun kembali ke kamar asrama nya. Sebelum memakai kembali pakaian nya, Veisalyn melihat pantulan tubuhnya di depan cermin. Ia tampak seperti bocah kecil yang imut. Veisalyn tertegun.

Aku sangat menikmati kehidupan kedua ku ini...

Kehidupan kedua Veisalyn bagaikan sebuah anugrah besar yang tuhan beri kepadanya. Meskipun tidak memiliki orang tua kandung, Veisalyn sudah sangat bahagia. Ia sangat senang bisa hidup sebagai seorang Veisalyn.

"Aku sangat cantik... Aku menantikan umurku saat menginjak remaja nanti, hehe."

Dan ia agak narsis mengenai penampilan dan wajah nya, Veisalyn merasa sangat bangga dengan tubuhnya itu, meskipun di awal, ia cukup membenci nya.

"Tahi lalat di lesung pipi ini sangat memukau... Terpadu dengan sangat sempurna dengan wajahku.", lanjutnya yang masih dengan kekaguman.

"Bukan di situ saja, tapi di dada, leher, selangkangan, paha... Titik titik hitam ini tersebar meluas."

"Aku telah menjadi perempuan yang menggoda ya." Dengan wajah narsis dan bangga.

Cukup puas dengan membanggakan diri, Veisalyn segera berpakaian asrama. Dan ketika ia melihat ke belakangnya, teman sekamarnya Lilith telah hadir disana, tersenyum ceria.

"Bagaimana hari pertamamu Veisalyn??" tanyanya dengan wajah berbinar-binar.

Veisalyn tersenyum hangat membalas.
"Luar biasa Lilith, lalu bagaimana denganmu? Aku sama sekali tidak melihatmu sejauh ini."

Lilith langsung sweatdrop ketika ditanya hal tersebut.
"Ibu guru memberikan aku banyak sekali tugas! Belum lagi mendadak latihan kelompok! Sungguh hari yang sibuk!"

Veisalyn merasakan hal yang sama.
"Kau benar, aku juga cukup lelah dengan kesibukan hari ini, haha."

"Benar sekali!", Lilith setuju.

Veisalyn tersenyum dengan menawan.

"Lilith, apa kamu lapar?", tanya nya.

"Sangat!" tanggap Lilith.

Akhir dari Cerita Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang