16 - Kompetisi Pertama

61 11 0
                                    

Akademi Althorn.

Hari ini, tahun pertama akan menghadapi kompetisi pertama di Akademi Althorn. Tepat pada tanggal, 1 Julara tahun 2520.

Para siswa di seluruh kelas, akan dipanggil perkelompok ke ruangan kompetisi, berkompotisi mewakili kelas dan kelompoknya melawan kelas lain.

Kompetisi ini akan dinilai oleh guru yang bernama Aesta, seorang ahli teori matematika dan algoritma Sihir. Aturan kompetisi ini cukup simpel, yakni perkelompoknya harus menjawab lembar soal yang diberikan pada setiap individu dalam kelompok, setelah itu menyetorkan nya pada pemeriksa yang diinstruksikan oleh Aesta. Kelompok harus mengumpulkan poin yang diperoleh dari tiap individu dalam kelompok, misalkan kelompok A memiliki 321 poin, dengan nilai poin masing-masing Individu, yakni si A memiliki 80, si b, 71, si c, 80, dan si d 90. Poin-poin itu pun disatukan menjadi poin kelompok, dengan minimal nilai individu nya adalah 50 (E) . Dibawah itu, peserta individu akan gagal dalam kompetisi ini. Untuk penilaian nilai kelompok, minimum nya adalah 300 poin untuk mendapatkan nilai kelompok C, dan di bawah itu D (nilai terendah) . Namun di kompetisi pertama ini, nilai individu lah yang paling berharga.

Kompetisi pun dimulai. Satu-persatu kelompok mulai dilanggil ke dalam ruangan tes. Totalnya ada 10 kelas yang mengikuti kompetisi, dari A sampai J, dan setiap kelas memiliki 6 kelompok. Setiap sesi, akan berisikan 10 kelompok dari kelas yang berbeda-beda, jadi total sesi kompetisi untuk hari ini adalah 6 sesi. Karena semua siswa per kelasnya rata, 24 siswa.

Kelompok pertama dari kelas J adalah Han, kelompoknya bernama Lionking.

Kelas kompetisi pun berlangsung selama 24 menit bagi Han dan kelompoknya. Mereka selesai dengan lebih cepat daripada kelompok lain, sisanya menyusul, dan sesi pertama pun berakhir dalam 40 menit. Dengan hasil, kelompok Lionking, menjadi teratas, yaitu 328 poin, dengan nilai individu seorang Han, yaitu 91 dan meraih predikat A. Han memang terbilang sangat cerdas untuk anak yang seumuran nya.

Sesi kedua adalah kelompok nya Lilith, bernama Sweat Bear. Melawan kelompok kedua dari kelas kami, yaitu kelompoknya Presely, kelompok Mawar. Dan Kelompok Presely mendapatkan nilai poin yang pas-pasan, yaitu 302, sementara kelompok sweatbear mendapat 318 poin, dengan Lilith yang mendapatkan nilai poin sebesar 88, yaitu B.

Sebelum Sapphire knight dipanggil, mereka berkumpul terlebih dahulu di taman.

"Apa kalian sudah menghafal semalam?", tanya Veisalyn, dan jawaban mereka hanya sebuah anggukan.

"Aku tidak mengharapkan nilai yang bagus, kalian tidak perlu terpacu pada poin besar, berusahalah sebisa kalian." ucap Veisalyn ketika melihat kantung mata pada kelopak mata Demian.

"A-aku sudah terbiasa belajar dan bergadang!", Ucap Melisa yang entah kenapa malah bangga.

"Itu tidak sehat, Melisa. Kamu harus menjaga pola tidurmu agar kamu bugar.", kritik Veisalyn.

"Akan aku usahakan..." Melisa turun semangatnya. Tampaknya ia sudah terlalu biasa bergadang demi membaca buku-buku yang merupakan media hiburan nya.

" Membaca itu boleh dan sangat bagus, tapi berlebihan itu jangan, dengar ya Melisa, sesuatu yang berlebihan itu tidaklah baik dan tidak sehat. " Nasihat Veisalyn pada gadis itu.

Veisalyn lalu menoleh pada Lussi dengan tatapan tajam.

"Hmp, aku itu bukan orang yang suka bergadang! Karena bergadang itu dapat merusak kecantikan!", jawab Lussi secara spontan.

"Y-yah, contoh lah Lussi.", kata Veisalyn.

Mendengar itu, Lussi langsung menanam pinggangnya, dengan bangga dan wajahnya seakan berkata, "benar, contohlah diriku." begitu.

Akhir dari Cerita Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang