Chapter 6

72 31 10
                                    

Kebetulan adalah orang-orang yang kita temui sebentar,

mereka hanya pemeran pembantu dalam cerita.

Sedang, takdir adalah dirimu yang kukenal sejak lama,

kau tokoh penting dalam perjalanan kisah hidupku.

...---...---...

------------

Adnan berdiri menghadap keluar di dekat lobby. Tatap fokus terlempar ke kerumunan di depan gedung Giant Entertainment. Ada penggemar dengan raut cemas dibalut bahagia terlukis jelas di wajah mereka, sambil memegangi banner besar betuliskan "Wellcome Home Zhafir Vishaka" dan juga para wartawan yang sibuk mengurusi tata letak kamera depan podium, tempat Zhafir akan melakukan conference pers nanti.

Hari ini, seperti pemberitaan yang sudah ramai sejak seminggu lalu, Zhafir kembali dari Afrika, setelah setahun menjadi relawan disana. Berita kepulangannya menjadi headline news dimana-mana, bahkan para penggemarnya merayakan di sosial media twitter dengan hastag yang sama tertera di banner, hingga hastag itu dibuat, sudah ditweet oleh 1juta orang, menjadi trending diseluruh negeri.

"kapan tepatnya dia sampai?" tanya Adnan kepada Kepala tim Humas Giant Entertainment yang berdiri disampingnya.

"sebentar lagi van milik Zhafir tiba pak."

"semua sudah berjalan sesuai rencana kan?" sambungnya lagi, sembari tatapnya sibuk melihat ke kerumunan penggemar dari lobby.

"sudah pak, anda tidak perlu khawatir, para wartawan juga diminta untuk tidak membahas hal lain selain perihal kepulangan dan masalah relawan di Afrika."

Adnan mengangguk paham, sorot mata datar intens memastikan tak ada kejadian lain yang akan disesali nantinya. 

Rahang Adnan menegang, ia melepas helaan nafas bersamaan dengan tibanya Van bewarna hitam yang ditumpangi Zhafir. Teriakan dari para penggemar riuh terdengar bahkan hingga ke lobby, penyambutan ini bagai konser dadakan. Tubuh Zhafir muncul dari balik Van, ia tersenyum dan melambaikan tangannya ramah. Muka Zhafir tertimpa sorot lampu kamera dan sinar baskara yang menyinari dengan terik. 

Adnan mendesah sambil manarik tawa, "apa dia sengaja menumbuhi jenggot dan kumis itu? bukannya dia paling anti ada sehelai jenggot di wajahnya?"

"sepertinya begitu pak," timpal Kepala tim Humas, sambil ikut melepas tawa kecil.

Zhafir yang dikenal Adnan dan semua orang di Giant Entertainment, adalah sosok manusia paling bawel terhadap penampilannya, termasuk wajahnya, salah satu hal berharga yang dijaga Zhafir. Jadi, agak aneh kalau ia menumbuhi bulu-bulu kecil di wajahnya sekarang.

Dituntun oleh bodyguard, Zhafir berjalan ditengah kerumunan menuju podium. Ia berhenti di dekat podium, lalu tanpa aba-aba langsung membungkuk 180 derajat dengan sorot wajah sendu.

"halo semuanya, aku adalah Zhafir Vishaka, aku telah kembali dan menyesali perbuatanku di masa lalu dan berjanji menjadi lebih baik kedepannya dan berhati-hati dalam bertindak," ucap Zhafir, suaranya terdengar terisak. Suara jepretan kamera menyatu dengan jeritan para penggemar.

"Zhafir, bagaimana perasaanmu telah kembali setelah 1 tahun?" tanya salah satu wartawan.

"pastinya aku bahagia sekali bisa kembali ke negeri kelahiranku dan bisa kembali menginjakan kaki di Perusahaanku lagi. Namun baru saja aku tiba, aku sepertinya sudah merindukan teman-temanku di Afrika." Kata Zhafir sembari melemparkan senyumnya.

Akhir Sebuah Kisah [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang