10

14.4K 888 0
                                    

Queen tertidur di UKS sampai istirahat kedua, dia sudah bangun dan mendapati dirinya sendirian di sini, bahkan abangnya Arsen tidak ada padahal dia bilang akan menemaninya.

"Abang Arsen bohong sama Queen katanya nemenin Queen eh malah di tinggal sendirian" kesal Queen.

"Kan Arkan" panggil Queen melewati batinnya.

"Ada apa Queen?"

"Kok si female leadnya ngeselin yah, padahal di novel dia gak kek gitu"

"Dia bukan yang asli, dia adalah orang dari dunia Queen yang bertransmigrasi ke dalam novel"

"Pantas ngeselin, pasti dia akan benci kepada gw karena udah ngerusak alur novelnya"

"Dia sudah membenci Queen, karena kejadian tadi membuatnya di bully oleh murid kelas Queen"

"Lah seharusnya gw ada disana biar bisa liat tontonan gratis" murung Queen.

"Sebaiknya Queen ke kantin, Queen dari tadi belum makan loh"

"Iyah sih gw juga laper tapi gw gak tahu kantin nya dimana"

"Abang anda dalam perjalanan ke sini untuk menjemput Queen untuk ke kantin"

"Oh, tapi kok lo perhatian yah sama gw, sampai nyuruh gw makan?" tanya Queen curiga.

"Saya hanya takut jika Queen nanti sakit"

"Ih sosweet banget sih, jika aja lu manusia pasti akan langsung gw peluk"

"Tapi saya juga bisa berubah menjadi manusia Queen" balas Arkan yang membuat Queen terkejut.

"Baiklah nanti lo harus berubah jadi manusia untuk sekarang jangan dulu, abang pasti sebentar lagi sampai"

"Baiklah Queen"

Tidak lama pintu UKS terbuka dan menampilkan Arsen yang sedang berjalan ke arah ranjang Queen.

"Queen sudah bangun yah" tanya Arsen lembut.

"Tidak! Queen lagi tidur, padahal udah tahu malah nanya" jawab Queen ketus yang membuat Arsen menatapnya heran.

"Queen marah sama abang?" Queen mengangguk.

"Iyah katanya abang bakal nemenin Queen ehh ternyata abang ninggalin Queen" jawab Queen sambil mengembungkan pipinya yang membuat Arsen terkekeh.

"Abang tadi ingin ke toilet jadi abang ninggalin Queen sebentar"

"Ayo kita ke kantin, pasti Queen laparkan?" dengan semangat Queen menarik tangan Arsen keluar UKS.

"Ayo bang tunjukin dimana kantinnya, perut Queen dari tadi bunyi terus" ucap Queen sambil mengelus perutnya dengan tangan kiri karena tangan kanan masih menggandeng tangan Arsen.

Sampainya di kantin, mereka berdua menjadi pusat perhatian oleh penghuni kantin, tapi mereka mengabaikannya dan Arsen menuntun Queen untuk duduk di meja khusus geng Lion.

"Queen mau pesan apa?" tanya Arsen saat mereka sudah duduk.

"Nasi goreng sama susu coklat" jawab Queen antusias yang membuatnya tambah imut, dan langsung di pesankan oleh Arsen, karena sahabatnya sudah pada pesan jadi dia tidak bisa titip.

"Aduh degem kok imut banget sih" ucap Aldo sambil menggigit jarinya sangking gemasnya.

"Bener tuh" sahut Farel.

"Eh aku punya tebak-tebakan nih" lanjut Farel tanpa menggunakan kosa kata lo-gw karena ada Queen.

"Apa itu bang" tanya Queen penasaran.

"Jus apa yang warnanya hitam? Jika benar akan aku kasih hadiah"

"Hmm apa yah" pikir Queen sambil mengetuk dagunya seperti pose sedang berpikir yang membuat mereka gemas bahkan penduduk kantin yang melihat ke arah meja mereka juga.

"Jus yang di beri pewarna hitam" jawab Aldo.

"Salah"

"Jus hantu" jawab Queen yang membuat mereka menoleh ke arah Queen karena jawaban anehnya.

"Emang ada Queen jus hantu?" tanya Aldo.

"Ada, dan itu hanya di pikiran Queen" jawab Queen watados.

"Ada-ada saja kamu Queen" sahut Agra sambil mengelus rambut Queen karena dia duduk di sebelah Queen.

Dan perlakuan Agra berhasil membuat para penghuni kantin dan sahabatnya terkejut, apalagi Queen yang sekarang sedang blushing karena di elus cogan, padahal dia sering di elus kedua abangnya yang juga cogan.

"Queen di elus cogan" lirih Queen tapi masih bisa di dengar orang yang duduk di meja yang sama dengan Queen.

"JAUHKAN TANGANMU AGRA" ucap Arsen sambil menepis tangan Agra saat dia sudah menaruh makanannya dan Queen di meja.

"Hmm" dehem Agra.

"Queen makan dulu yah" suruh Arsen lembut yang di balas anggukan.

"Tapi Queen ingin di suapin abang"

"Baiklah abang suapin" balas Arsen sambil menyuapi Queen dengan telaten, tanpa menghiraukan tatapan cemburu dari kedua sahabatnya.

'Ck gw juga mau suapin Queen'

'Panas anjirrr lihat Queen disuapin sama abangnya sendiri'

"Eh bang Farel tadi apa jawaban dari pertanyaan tadi? Queen nyerah, sulit soalnya" tanya Queen di sela makannya.

"Eh Queen, kita seharusnya tidak boleh mudah menyerah, kita harus berusaha untuk menjawabnya" sahut Aldo dengan tampang sok nya.

"Emangnya abang tahu jawabannya?" tanya Queen sedangkan Arsen masih setia menyuapi Queen walau tidak tahu apa yang sedang di bahas Queen dan sahabatnya.

"Heheh enggak" jawab Aldo dengan cengengesan.

"Ohh berarti abang harus memikirkan jawabannya, kan abang tidak mudah menyerah" balas Queen tidak mau kalah.

"Bukan gitu juga Queen konsepnya" ucap Aldo sambil mengaruk tengkuknya yang tidak gatal.

"Udah deh, untuk jawabannya biar aku saja yang tahu, biar kalian penasaran" sahut Farel dengan santainya.

"Ihh-" sebelum membalas ucapan Queen di potong oleh Arsen.

"Makan dulu Queen jangan banyak bicara" ucap Arsen tegas tapi terselip nada lembut di ucapannya.

"Emang tadi Queen kenapa? Kok kayak penasaran hmm" tanya Arsen sambil menyuapi Queen sampai selesai.

"Itu bang Aldo kasih tebakan! Jus apa yang warnanya hitam? Apa abang tahu jawabannya?"

"Justru aku tanya kamu jawabannya! Itu jawabannya"

"Ih abang kan Queen yang tanya kok malah abang malah tanya Queen sih" ucap Queen kesal.

"Jawabannya adalah justru aku tanya kamu jawabannya" balas Arsen sabar, sedangkan Queen tambah kesal.

Sedangkan para sahabat Arsen menahan tawanya, saat melihat wajah Arsen yang berusaha bersabar karena Queen yang belum tahu apa maksud yang di katakan Arsen.

"Queen jawaban Arsen memang benar" sahut Aldo.

"Jawaban dari pertanyaan tadi memang 'justru aku tanya kamu jawabannya' paham Queen" lanjutnya yang mendapat anggukan dari Queen.

"Ohh, tapi abang kok bisa jawab?"

"Abang pernah baca aja di suatu artikel"

Tidak lama ada orang yang menyiram air ke Queen, yang membuat Queen terkejut begitu juga dengan Agra dkk.

Byur

"BERANI-"

Transmigrasi Queen (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang