25

8.5K 526 8
                                    

"Shut jangan nangis lagi sayang" bujuk Arsen sambil menenangkan Queen yang ketakutan.

"Hiks aku takut hiks mati lagi hiks" isak Queen di pelukan Arkan.

"Itu tidak akan terjadi" bantah Arkan.

"Ada Arkan di sini, jadi jangan takut! Aku akan selalu menjauhkanmu dari kematian" balas Arkan tegas.

Saat Arkan sedang menunduk, dia melihat Queen yang tertidur di pelukannya. Melihat itu Arkan semakin memeluk tubuh Queen erat.

"Aku akan selalu melindungimu sayang dari kematian" bisik Arkan di telinga Queen.

"Bukan hanya lo yang akan lindungi Queen, tapi gw juga" tiba-tiba ada suara yang muncul tapi tidak ada wujudnya, tapi itu tidak membut Arkan ketakutan.

"Jauhi Queen" ucap Arkan datar.

"Hahahha itu tidak akan terjadi karena gw mencintai Queen! Kekasihmu"

"Gw bakal bunuh lo jika lo deketin kekasihku" ujar Arkan dengan pandangan tajam ke suatu arah.

"Hahaha sepertinya lo lupa kalau gw bukan orang lemah"

"Bahkan kekuatan kita hampir sama walau lo pencipta dunia ini" lanjutnya.

Memang benar Arkan sampai tidak mengenali dia dulu, dan itu membuatnya percaya kalau kekuatannya setara dengan Arkan.

"Gw gak peduli" balas Arkan yang memeluk tubuh Queen erat seakan tidak mau di tinggalkan oleh kekasihnya itu, bahkan tatapan Arkan juga mulai berubah menjadi tatapan penuh obsesi.

"Sepertinya kalau gw jauhin Queen hidup lo bakal hancur Arkan"

"ITU GAK AKAN TERJADI ANJING" teriak Arkan dengan nafas memburu.

"Eugh" lenguh Queen sambil bergerak di pelukan Arkan karena merasa terganggu dengan teriakan Arkan.

"Shutt tidurlah sayang" bisik Arkan.

"Gw bakal jadiin Queen milik gw sendiri! Gw gak peduli dengan orang yang mencintai Queenku" ucapnya sambil memperlihatkan wujudnya di depan Arkan.

"Gw gak bakal biarin itu terjadi Reihan" balas Arkan sambil menekan namanya.

"Kita lihat saja nanti" ujar Reihan sambil menghilang dari hadapan Arkan.

"Gw gak bakal biarin lo jauhi Queen dari gw Reihan" gumam Arkan dengan kemarahan yang kentara, bahkan Arkan juga berubah wujud menjadi sangat mengerikan, dengan mata hitam semuanya, bibir hitam, wajah pucat yang terdapat goresan luka, kuku hitam yang panjang dan tajam, dan juga rambut hitam panjang yang tergerai.

"Lo bilang kekuatan kita setara, tapi itu semua salah karena gw lah pencipta di sini" ucap Arkan sambil tersenyum miring.

"Queen Queen Queen Queen" gumam Arkan terus menerus menyebut nama Queen yang sekarang berada di pelukannya.

"Siapa lo?" tanya Queen saat membuka matanya karena terganggu dengan suara Arkan, dan malah melihat mahkluk mengerikan sedang memeluknya, dan itu membuat Queen sedikit takut.

"Lepas" bentak Queen sambil melepas pelukan itu dan menatap tajam Arkan yang sekarang berubah menjadi mahkluk mengerikan.

"Jangan takut sayang" bujuk Arkan yang akan memegang wajah Queen, tapi langsung di tepis oleh Queen.

"Siapa sih lo? Berani banget nyentuh gw" kesal Queen yang membuat Arkan menatap tajam Queen.

"Jangan bicara lo-gw sama aku sayang! Ini aku kekasihmu" ucap Arkan sambil mengelus lembut pipi Queen dengan sorot mata yang lembut, tanpa memperdulikan kukunya yang panjang.

"Arkan" tebak Queen yang membuat Arkan tersenyum, bukan semakin tampan tapi semakin menyeramkan wajah Arkan menurut Queen.

"Iya sayangku ini aku Arkan" jawab Arkan sambil menarik Queen ke dalam pelukannya.

"Jangan takut yah sayang" gumam Arkan dengan kepala yang di sembunyikan di ceruk leher Queen.

"Iya"

"Elus kepala Arkan sayang" minta Arkan sambil membawa tangan Queen ke kepalanya, dan di elus lembut oleh Queen.

"Kenapa kamu bisa berubah seperti ini sayang?" tanya Queen, yang membuat Arkan marah karena mengingat perkataan Reihan tadi.

Tanpa sadar Arkan memeluk Queen semakin erat, yang membuat Queen kesusahan bernafas.

"Sayanggg lepash" ucap Queen yang membuat Arkan sadar dan melepas pelukannya, dan Queen yang sedang menghirup udara dengan rakus yang membuat Arkan merasa bersalah.

"Maaf sayang tadi aku tidak sengaja" maaf Arkan sambil menatap Queen bersalah.

"Tidak apa-apa"

"Tapi kamu belum jawab pertanyaanku loh yang tadi" lanjut Queen.

"Kau mau tau" goda Arkan yang sengaja membuat Queen penasaran.

"Ihh jangan buat aku penasaran" ucap Queen sambil menatap Arkan kesal.

"Ihh kekasihku sangat lucu" ujar Arkan sambil mengangkat tubuh Queen ke pangkuannya, dan memeluknya erat.

"Ayoo kenapa sayang" tanya Queen sambil menampilkan puppy eyesnya berharap Arkan akan menceritakannya, karena Queen sekarang benar-benar penasaran kenapa Arkan sampai berubah seperti itu.

"Baiklah aku akan menceritakannya sayang" jawab Arkan karena dia tidak tahan melihat wajah kekasihnya itu, dan akhirnya Arkan menceritakan semuanya.

Setelah menceritakannya, Queen bisa melihat bahwa Arkan sekarang sedang menahan amarahnya, karena Queen sangat tahu sifat Arkan jika sedang bersama dengannya, maka Arkan akan menahan amarahnya agar tidak sampai menyakiti Queen.

"Tenanglah sayang" bujuk Queen sambil mengelus pipi Arkan bermaksud menenangkannya.

Merasa usapan lembut di pipinya, Arkan membuat matanya dan terlihatlah wajah Queen yang tersenyum lembut kepadanya.

"Jangan pernah tinggal Arkan yah Queen" mohon Arkan.

"Aku tidak akan meninggalkanmu sayang" balas Queen yang membuat Arkan tersenyum lebar, dan itu malah terlihat menyeramkan.

"Jangan tersenyum! Kamu terlihat menyeramkan" ucap Queen dengan jujur yang membuat Arkan cemberut.

"Ihh sayang~" rengek Arkan sambil mendusel wajahnya di leher Queen yang membuat Queen merasa geli.

"Hahah kamu lucu sayang kalau sedang cemberut"

"Aku memang selalu lucu" balas Arkan dengan pede yang membuat Queen menghela nafas sabar.

"Baiklah"

'Queen Queen Queen' batin Arkan yang terus menyebut nama Queen, karena sekarang Queen adalah dunia seorang Arkan, yang berhasil membuat Arkan tunduk kepada Queen, bahkan rela mengorbankan semuanya demi Queen.

Sedangkan Reihan yang sudah pergi dari Arkan, merasa khawatir entah karena apa, karena dia merasa kalau nyawanya terancam karena ulahnya tadi.

"Huh kenapa gw khawatir sih"

"Padahalkan gw yakin banget kalau kekuatan kita seimbang" lanjutnya.

Tapi saat Reihan melihat mobil polisi dan ambulance berlalu lalang, Reihan teringat kalau dia teleportasi di dekat dimana dia membunuh Qina dan Rahma.

Padahal Reihan membunuh mereka tengah malam, kenapa baru tahu mereka mari pada pagi ini.

"Dari pada khawatir mending gw lihat hasil ulah gw" gumamnya dan langsung menghilang entah kemana.

Reihan adalah orang yang muncul dari dunia novel lain, dan dia menyamar menjadi Reihan, sedangkan Reihan yang asli sudah mati karena ulahnya. Penyamarannya baginya sangat bagus karena membuat pencipta dunia ini tidak mengetahuinya. Padahal aslinya Arkan hanya tidak peduli dengannya, dan akan membunuhnya saat waktunya tiba. Karena Arkan ingin menghabiskan waktunya hanya untuk Queen, tapi Arkan tetap memantau Reihan dengan diam-diam agar dia tidak mengetahuinya.

Dan Reihan juga berhasil menyesuiakan dengan tempat barunya, bahkan mencari informasi sampai tahu kalau Arkan adalah pencipta dunia ini, karena Arkan memang sengaja dan entah apa rencana Arkan untuk Reihan selanjutnya.

Transmigrasi Queen (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang