3

18K 1.1K 24
                                    

Hari sudah malam, dan sebentar lagi keluarga Miler akan bertemu dengan Queen.

"Kan kapan sih mereka jemput gw! Gw gak sabar tahu buat mereka suka sama gw dan liat kembaran gw diabaikan oleh mereka" tanya Queen.

"Sebentar lagi mereka akan datang bersama baby sister"

"Lah napa juga pake bawa beby sister?" tanya Queen penasaran.

"Untuk gendong Qinalah Queen"

"Ohh kenapa gw gak kepikiran ya, padahal mereka sama sekali gak peduli sama Qina" batin Queen.

"Sebaiknya anda pergi ke dokter, sepertinya anda punya penyakit pikun" ejek Arkan.

"Enak aja lo gw masih muda dan sekarang gw jadi bayi jadi gak mungkin gw pikun kayak orang tua yang udah ubanan" balas Queen tidak terima di ejek Arkan.

"Oke deh" jawab Arkan pasrah.

Ceklek

Datanglah orang tua Queen beserta Arsen dan juga seorang baby sister Ara yang datang menghampiri Queen kecuali Ara yang menghampiri Qina untuk di gendongnya.

"Princess ayo sekarang kita ke bawah, mereka tidak sabar untuk menemui princessnya daddy" ucap daddy sambil membawa Queen ke gendongannya.

"Iyah dan mereka pasti akan sangat menyukaimu nanti" sahut mommy sambil mengelus pipi Queen.

"Semoga mereka tidak menyayangimu, cukup abang saja yang menyayangimu agar mereka tidak merebut perhatianmu dari abang" ucap Arsen sambil melihat Queen yang berada di gendongan daddynya.

"Bukan hanya kau yang menyayangi princess tapi kami juga" ucap daddy yang tidak terima dengan perkataan putranya.

"Tapi benar juga perkataan Arsen, perhatian Queen pasti akan terbagi untuk mereka" sahut mommy yang membenarkan perkataan Arsen.

"Sudahlah mereka tidak akan melakukannya" ucap daddy meyakinkan istri dan putranya.

"Awas saja jika mereka ingin merebut Queen dariku, maka tunggulah kehancuran kalian, walau kalian keluargaku" batin Arsen sambil menatap Queen.

Bagi Arsen, Queen adalah segalanya baginya, saat pertama melihat Queen, Arsen sudah menganggap Queen sebagai kesayangannya, dan dia bertekad akan selalu menjaga Queen walau nyawa sekalipun taruhannya. Bahkan dia juga berfikir untuk menjauhkan semua lelaki dari Queen biarkan saja dia yang menjadi suami Queen di masa depan, karena hubungan kakak beradik tidak dilarang di sini.

Setelah percakapan singkat itu mereka turun ke lantai bawah menggunakan lift untuk menemui anggota keluarga Miler yang lain. Queen yang berada di gendongan daddynya itu menatap takjub mansion yang sekarang di tempatinya.

Sampailah Queen di lantai bawah tempat dimana seluruh keluarga Miler duduk. Queen bisa merasakan hawa dingin yang keluar dari seluruh laki-laki keluarga Miler sampai membuat Queen merinding.

"Anjirr hawanya loh kayak gw masuk rumah hantu serem banget" batin Queen menjerit.

"Putrimu" tanya opa Kenneth Miler sambil melihat Queen di gendongan daddynya.

"Hmm"

"Nama" tanya kakak dari daddy Queen bernama Regan Zegard Miler.

"Queen"

Setelah percakapan singkat tiga kutub itu akhirnya Queen menatap mereka polos agar bisa menarik perhatian mereka. Queen juga heran dengan percakapan singkat mereka padahalkan mereka keluarga, setidaknya sedikit panjang sedikit.

Orang yang melihat Queen menatap mereka polos, menggeram untuk tidak mencubit pipi Queen yang chubby itu. Salah satu dari mereka merebut Queen dari gendongan daddy.

"Cucu oma kok imut banget sih" puji oma yang bernama Briana Miler sambil mendudukkan dirinya di sofa.

Sedangkan Queen menatap omanya berbinar sambil mengoceh tidak jelas yang menambah kadar keimutan Queen.

"Ututu ponakan mami kok imut banget" ucap mami sambil mencubit pipi chubby Queen, yang bernama Fitri Yoanda Miler istri dari kakak dari daddy Queen.

Sontak saja mata Queen berkaca-kaca, karena cubitannya tidak main-main sampai pipi Queen memerah.

"Mami jangan cubit, lihat matanya berkaca-kaca" ucap Zidan Zanuarda Miler anak papi dan mami yang umurnya setara dengan abangnya Queen Arsen, bahkan sifatnya juga 11 12 dengan Arsen.

"Hiks huwaaaa" akhirnya tangisan Queen pecah yang membuat mereka menatap tajam sang pelaku.

Arsen yang melihat adik kesayangannya menangis pun menatap tajam maminya, lalu beralih ke Queen dengan tatapan lembutnya.

"Queennya abang tidak boleh nangis yah, nanti akan abang kasih hadiah jika Queen berhenti menangis" Queen yang mendengar kata hadiah pun sedikit tertarik, sehingga tangisannya mereda walau masih sesenggukan.

"Sepertinya Queen mengerti apa yang diucapkan Arsen" celetuk papi Regan.

"Benar! Tapi Queen masih kecil mana mungkin dia mengerti" sahut opa sambil menatap Queen dengan lembut.

"Babababa" ucap Queen berbinar sambil menjulurkan tangannya ke arah Arsen, seakan untuk meminta hadiahnya.

"Ternyata cucu opa sangat imut" ucap opa sambil merebut Queen dari pangkuan omanya.

Sedangkan Queen menatap datar ke arah opanya tapi dimata mereka Queen sangat imut, padahal dia kesal karena belum mendapatkan hadiah dari abangnya Arsen.

"Queen sangat imut" ucap papi sambil merebut Queen dari pangkuan opanya, sambil menimang Queen.

Sedang Queen merasa bahagia, sampai dia tertawa yang membuat keluarga Miler tersenyum hangat.

Sedangkan kembaran Queen yang sedari tadi diabaikan, Tiba-tiba menangis sehingga membuat senyuman keluarga Miler luntur kecuali Queen tentunya.

"Bawa dia pergi dari sini" suruh tegas opa menatap Ara yang menggendong Qina, yang langsung dituruti nya.

Ting

"Selamat Queen anda telah menyelesaikan misinya. Apakah anda akan menerapkan hadiahnya sekarang?"

"Iya" setelah itu Queen tertidur di gendongan papinya yang masih menimang Queen.

Transmigrasi Queen (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang