11

14.2K 863 7
                                    

"BERANI SEKALI LO DEKETIN PACAR SAMA ABANG GW" teriak Qina yang datang bersama kedua sahabatnya.

"Benar tuh, jadi jangan ganjen deh" julid Glennadya Putri, sedangkan yang satunya hanya menatap sahabatnya yang kurang kerjaan.

"Gw bukan pacar lo Qina! Dan gw juga gak mau punya pacar seorang jalang kayak lo!" bentak Agra menatap tajam Qina.

"Hiks Queen tidak salah" sahut Queen yang memeluk tubuh Arsen sambil menangis, dan di balas oleh Arsen dengan erat agar Arsen bisa menahan kemarahannya agar tidak kelepasan seperti tadi.

Sedangkan Qina terkejut saat mendengar nama 'Queen' tapi tidak lama, dan dia mulai menatap benci ke Queen.

"LO! Dasar anak pembawa sial" bentak Qina.

"Gara-gara lo, gw gak dapat kasih sayang dari keluarga gw! Gara-gara lo gw selalu di marahi oleh keluarga gw, dan sekarang lo mau ngrebut orang yang gw cintai hah" lanjutnya menggebu-gebu.

"JANGAN BERANI BENTAK QUEEN QINA" bentak Arsen yang membuat pengunjung kantin ketakutan, karena mereka sangat tahu apa yang akan dilakukan Arsen jika sedang marah.

"Bang! Kenapa abang selalu bela jalang itu? Aku ini adik abang!" bentak Qina yang membuat semua orang bertanya-tanya, karena Qina berani membentak iblis MHS sekaligus abangnya sendiri.

Mendengar perkataan Qina, membuat Agra dkk menatap tajam Qina. Bukankah dia sendiri jalangnya, dari segi penampilan dan make-up yang seperti jalang.

"Heh degem gak jalang, gak kayak lo yang jalang" balas Farel ketus.

"Dari segi apapun lo itu kayak jalang" sahut Aldo dengan sinis.

"Heh berani banget lo ngatain sahabat gw jalang" bentak Nadya tidak terima.

"DIAM! DAN LO QUEEN, LO ITU JALANG YANG SUDAH BUAT HIDUP GW MENDERITA, GW GAK PEDULI LO KEMBARAN GW TAPI GW BAKAL HANCURIN HIDUP LO DAN MEREBUT APA YANG LO PUNYA" bentak Qina sambil menunjuk Queen dengan telunjuknya, yang langsung di tepis oleh Arsen yang masih memeluk Queen.

Mendengar bahwa Queen adalah kembaran Qina membuat mereka terkejut, bahkan mereka tidak menyangka karena penampilan dan sifatnya mereka yang sama sekali tidak sama.

"Tapi hiks Queen tidak tahu apa-apa kak! Jadi jangan benci Queen karena Queen sayang kakak hiks" acting Queen yang menyembulkan wajahnya sehingga terlihatlah wajah yang menggemaskan dengan mata yang berkaca-kaca, pipi yang merah karena menangis, dan juga bibirnya yang melengkung ke bawah, membuat semua orang gemas bahkan sahabat Qina sendiri, tapi tidak dengan Qina yang menatap benci Queen.

"Shut Queen jangan nangis yah, nanti Queen malah jelek loh" ucap Arsen lembut sambil mendongakkan wajah Queen dan menghapus air matanya.

Perlakuan lembut Arsen membuat pengunjung kantin gemas sendiri dengan tingkah abang adik itu, kecuali Qina yang menatap Queen cemburu karena abangnya memperlakukan Queen lembut.

"HEH JALANG JANGAN SOK CARI PERHATIAN DEH! LO PASTI SENANGKAN LIAT GW GAK DI PERDULIIN SAMA KELUARGA GW SENDIRI" bentak Qina yang membuat Queen terkejut.

"Queen tidak tahu apa-apa, tapi Queen selalu peduli kok sama kakak" balas Queen sambil tersenyum.

"HEH GAK USAH ACTING JADI ANAK BAIK LO JALANG" bentak Qina yang muak melihat wajah Queen.

"Queen tidak berakting" lirih Queen sambil menundukkan kepalanya yang membuat mereka tidak tega.

"Qin jangan buat adek lo sendiri kek gitu deh, dia itu sayang sama loh jangan malah bentak dia" ucap salah satu sahabat Qina yang sedari tadi diam, yang bernama Hellen Pradipta.

"Bener tuh, liat deh dia itu masih polos gak tahu apa-apa" sahut Nadya yang membenarkan perkataan Hellen.

"Kalian kok bela jalang ini sih" bentak Qina tidak terima.

"Stop Qin sebenarnya gw udah muak sama kelakuan lo itu, apalagi lo yang kasar banget sama adik lo sendiri padahal dia itu sayang sama lo Qin" balas Hellen.

"Dia cuma acting doang Len biar dapat menarik perhatian banyak orang" sahut Qina tidak terima.

"DIAM! SEBAIKNYA KALIAN BERTIGA PEGI DARI SINI SEKARANG JUGA" ucap tegas Agra yang melihat pertengkaran tadi tanpa menimpali, padahal dia sangat ingin berada di posisi Arsen untuk memenangkan Queen.

"Ihh sayang kok malah ngusir aku sih" ucap Qina sambil bergelayut manja di lengan Agra.

Sedangkan Hellen yang sudah jengah dengan kelakuan sahabatnya pun, menarik Qina dengan paksa dan Nadya. Walau Qina sedari tidak berhenti memberontak yang membuat Hellen kewalahan.

"Bang kenapa tadi kakak nyebut Queen dengan jalang? Dan apa itu jalang?" ucap Queen sambil menampilkan wajah polos.

"Baju Queen basah, ayo abang antar untuk ganti baju" celetuk Aldi sambil menarik lembut tangan Queen pergi meninggalkan kantin.

"Berani sekali dia" ucap rendah Arsen yang membuat bulu kuduk mereka berdiri.

"Ikuti" singkat Agra yang langsung menyusul Aldi di ikuti oleh sahabatnya.
.
.
.
.
.
Sedangkan disisi lain, terlihat seorang pria yang duduk di kursi kerjanya sambil mengerjakan berkas yang harus di tandatangani, tapi pikirannya masih mengingat kejadian dimana dia bertemu dengan gadis imut di bandara tadi.

Tok tok

Pintu kerjanya di ketuk oleh seseorang, tanpa menghentikan pekerjaannya.

"Masuk" suruhnya dan terlihatlah seorang lelaki yang menjabat sebagai asistennya.

"Saya sudah mendapat identitas dari gadis itu tuan" ucapnya sambil menyerah dokumennya, yang langsung di rebut paksa oleh sang tuan.

"Pergi" asistennya hanya mendengus pelan karena sifat tuannya yang tidak pernah berubah, dan tetap dingin.

Setelah dipastikan asistennya sudah pergi, dia mulai membuka dokumen yang di bawa asistennya. Dan dia menyunggingkan smrik setelah membacanya.

"Queen aku pastikan kau akan menjadi milikku! Hanya milik seorang Abimanyu Smith" ucap pria itu sambil menekan kata terakhir, yang diakhiri senyum lebarnya.

Transmigrasi Queen (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang