2

18.9K 1.1K 12
                                    

Sekarang sudah satu minggu Queen berada di dunia novel. Queen sangat di sayang oleh orang tuanya dan abangnya Arsen, bahkan kembaran Queen yang di beri nama Qina Rafina Miler selalu di abaikan karena mereka lebih menyayangi Queen dari pada Qina. Dan sebentar lagi seluruh keluarga Miler akan berkumpul untuk melihat si kembar lebih tepatnya melihat Queen yang berhasil membuat orang tuanya dan abangnya yang dingin menyayanginya.

"Sebentar lagi kelurga Miler akan berkumpul, gw harus bisa membuat mereka semua betekuk lutut kepadaku" batin Queen sambil tertawa di dalam hati.

Ting

"Benar tuan rumah anda harus membuat keluarga Miler bertekuk lutut kepada anda, agar mereka bisa bermanfaat suatu saat nanti"

"Benar! Dan lo gak usah panggil gw tuan rumah panggil aja Queen, dan sekarang gw beri nama lo Arkan, bagaimana?" tanya Queen.

"Terima kasih tu-Queen saya sangat menyukai namanya" jawab Arkan yang hanya dibalas deheman oleh Queen

"Queen anda mendapatkan misi"

"Apa?"

Ting

Misi : Membuat anda menjadi kesayangan keluarga Miler dan membuat Qina tidak disukai oleh mereka.

Hadiah : penambahan presentase kecantikan dan keimutan masing-masing 5%.

Terima/Tidak

"Terima"

"Hoam, kapan mereka akan kesini kan?" tanya Queen sambil menguap.

"Nanti malam Queen! Sebaiknya anda tidur dulu sepertinya anda mengantuk"

"Benar gw mau bocan dulu! Bay Arkan" ucap Queen yang akan pergi menyelami dunia mimpinya tapi ada gangguan yang membuatnya tidak bisa tidur.

Oek oek

Suara tangisan Qina membuat Queen tidak bisa tidur. Sontak saja mata Queen berkaca-kaca karena dia sekarang sangat mengantuk, dia butuh tidur.

Ceklek

Pintu kamar terbuka, menampilkan abang Queen yang berwajah datar sambil berjalan ke arah Queen.

Arsen memandang Queen tanpa menghiraukan suara tangisan Qina.

"Kenapa adik kesayangan abang? Kok matanya berkaca-kaca" tanya Arsen sambil mengelus lembut pipi chubby Queen.

Queen bingung ingin menjawab apa karena dia masih tidak bisa berbicara, dan dia mempunyai ide dengan mengkode abangnya sambil menguap, tanda bahwa Queen mengantuk.

Arsen pun paham, dan mulai menatap Qina dengan tajam karena mengganggu adiknya yang ingin tidur.

"Diamlah" tekan Arsen kepada Qina yang membuat suara tangisan Qina semakin keras, dan berhasil membuat Arsen mengeraskan rahangnya.

"ARA, HAERA" teriak Arsen sambil memanggil nama orang yang merawat Queen dan Qina.

Mendengar teriakan dari tuan mudanya, mereka bergegas menuju asal suaranya dengan tergesa-gesa.

"Ada apa tuan muda" tanya Ara dengan hati-hati takut tuan mudanya marah.

"Bawa Qina pergi dan tenangkan dia, gara-gara dia Queen tidak bisa tidur sampai matanya berkaca-kaca seperti itu" suruh Arsen tegas, dan segera di patuhi oleh mereka berdua.

"Ada apa Arsen?" tanya daddy Queen yang datang bersama mommy karena mendengar teriakan dari putranya.

"Queen tidak bisa tidur karena suara tangisan anak sialan itu, bahkan mata Queen sampai berkaca-kaca pasti karena dia sangat mengantuk" jawab Arsen dingin.

'Anjay Arsen sekarang panggil Qina anak sialan karena dia buat gw tidak bisa tidur' batin Queen bahagia.

"Anak mommy ingin tidur?" tanya mommy sambil menggendong Queen, yang hanya dibalas dengan anggukan antusias.

"Baiklah sekarang Queen tidur dulu ya" ucap daddy yang merebut Queen dari gendongan mommynya, sambil menimang-nimang Queen sampai Queen tertidur

Daddy menurunkan Queen dari gendongannya "Sweet dreams princess" ucap daddy sambil mengecup pipi chubby Queen dan pergi begitu juga dengan mommynya.

Sedangkan Arsen memandang Queen dengan lembut tidak ada raut datarnya yang selalu dia tunjukan kepada orang lain bahkan keluarganya kecuali Queen.

"Abang tidak suka kalau Queen menangis, jadi Queen tidak boleh menangis yah" ucap Arsen sambil mengecup kening Queen dan pergi keluar.

"Gini ya rasanya disayang sama keluarga" batin Queen  sambil membuka matanya menatap kepergian abangnya.

"Anda pantas mendapatkan kebahagiaan di sini Queen" celetuk Arkan.

"Memangnya tidak apa-apa ya? Padahal ini tubuh punya orang lain" balas Queen dengan rasa bersalahnya.

"Jika anda tidak masuk tubuh ini,maka pemilik tubuh ini akan di bunuh oleh keluarganya,karena mereka hanya ingin memiliki satu putri. Jadi Queen tidak perlu merasa bersalah" ucap Arkan.

"Ohh pantas, padahal di novel antagonis gak punya kembaran! Ternyata di bunuh toh" jawab Queen.

"Jadi ini berarti udah hak gw dapat kasih sayang keluarga pemilik tubuh ini, dari pada pemilik tubuh mati mending tubuhnya buat gw saja" lanjut Queen dengan smriknya.

"Hoam gw ngantuk mau bocan dulu, bay kan" ucap Queen sambil masuk ke dalam mimpinya.

"Bay juga Queen" balas Arkan.

Transmigrasi Queen (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang