9

14.7K 897 6
                                    

Queen sudah berkenalan dengan semua teman sekelasnya, bahkan Queen juga di sukai oleh mereka semua dan mereka juga menjaga Queen karena sifatnya yang masih polos, apalagi Queen adalah adik kesayangan iblis MHS.

Sekarang sudah jam istirahat tapi Queen belum keluar karena menunggu abangnya menjemputnya, dan juga murid di kelas Queen ada yang sudah keluar tapi ada juga yang di kelas.

"Queen ayo ke kantin" ajak Alea.

"Tidak Queen sedang menunggu abang" jawab Queen sambil tersenyum.

"Ayolah Queen kita ke kantin, pasti di sana sudah ada abang Queen" kekeh Alea yang membuat Queen kesal tapi tertutupi wajah polosnya.

"Abang pasti jemput Queen, jadi Alea duluan saja" jawab Queen menahan kekesalannya.

"Tapi Alea ingin ke kantin bareng Queen" murung Alea.

"Lain kali saja Alea, Queen akan bareng ke kantin sama Alea" balas Queen sabar.

"Ayolah Queen pasti abang Queen sudah di kantin, maka dari itu abang Queen tidak jemput Queen" ucap Alea sambil menarik tangan Queen.

"Hiks Queen tidak mau hiks, jangan paksa Queen hiks" ucap Queen di sela tangisannya, bahkan tangannya memerah karena tarikan Alea.

Sedangkan murid yang mendengar Queen menangis pun kelabakan, apalagi sebelum mereka berbuat apa-apa ada Arsen dkk di pintu kelas yang membuat mereka takut.

"JAUHKAN TANGANMU DARI QUEEN" teriak Arsen sambil berjalan ke arah Queen dan melepas tarikan Alea dari tangan Queen, dan mendekap tubuh Queen yang masih menangis.

Sedangkan Alea merasa ketakutan, saat dia ditatap tajam oleh Agra dkk (-Arsen). Arsen sendiri masih menenangkan Queen tapi Queen terus mengeluh merasakan sakit di pergelangan tangannya karena tarikan Alea tidak main-main rasanya.

Arsen yang terus mendengar Queen mengadu kesakitanpun marah bahkan warna iris matanya juga sudah berubah menjadi merah darah. Dan perubahan itu membuat mereka terkejut karena mereka baru pertama kali melihatnya tak terkecuali sahabat Arsen.

Iris mata Arsen akan berubah saat marah besar seperti saat Queen menangis karena ulah seseorang atau orang yang berani menyentuhnya kecuali Queen, tapi tidak pernah ada orang yang menyentuhnya karena sifat Arsen yang mirip seperti iblis, sehingga membuat mereka takut.

"Berani sekali kau buat Queen menangis" tekan Arsen sambil menatap tajam Alea yang berhasil membuat Alea ketakutan.

"Ma-af ka-k Alea ti-dak senga-ja hiks" lolos sudah air mata Alea karena melihat tatapan Arsen yang mengintimidasinya.

"Abang Queen ngantuk" rengek Queen tiba-tiba karena dia benar-benar mengantuk, bahkan saat tidur di pesawat Queen kurang nyaman.

Sontak saja Arsen melihat ke arah Queen dengan tatapan lembutnya, bahkan warna iris matanya sudah berubah ke aslinya.

"Ayo ke UKS agar Queen bisa tidur, nanti abang jaga" balas Arsen sambil menggendong Queen ala brydal style.

Sedangkan Queen yang merasa di gendongpun, mulai menyembunyikan kepalanya di dada bidang abangnya untuk mencari posisi yang nyaman.

Arsen mulai berjalan menuju UKS, sebelum itu dia menatap Alea dengan smrik yang membuat orang yang melihatnya ketakutan, dan setelah itu Arsen berjalan ke UKS di ikuti para sahabatnya.

Sedangkan di kelas Queen, semua murid menatap tajam Alea yang telah membuat Queen menangis, tapi mereka juga lega karena Arsen tidak sampai marah-marah seperti biasanya yang membuat semua murid ketakutan.

"Gara-gara lo Queen nangis" ucap Dita sambil mendorong bahu Alea.

"Untung saja Arsen gak ngamuk di kelas" timpal Dista kembaran Dita sambil menatap Alea sinis.

"Ma-af Ale-a ti-dak se-ngaja" gugup Alea sambil meremas roknya.

"Gw kira lu polos ternyata pbb" ucap Zacky.

"Padahal Queen tadi nolak ehh malah lo paksa sampai narik tangannya kenceng banget lagi sampai merah tangannya" sahut Aksa.

Tiba-tiba ada yang menyiram Alea pakai air, dan ikuti yang lain.

Siswa yang sudah kembali dari kantin pun terkejut saat melihat melihat keadaan Alea. Tapi saat tahu apa yang terjadi, mereka juga melakukan hal yang sama kepada Alea bahkan lebih parah.

Sedangkan Alea hanya diam sambil menangis, tanpa melakukan perlawanan karena percuma saja, dia sendirian sedangkan mereka hampir satu kelas.

"Seharusnya ini tidak ada di alur novel, kenapa jadi seperti ini? Bahkan di novel tidak ada yang namanya Queen" batin Alea.

"Gw gak peduli, di sini gw pemeran utamanya dan akan tetap sama. Jadi Queen gw akan bales lo karena buat gw kayak gini" batin Alea penuh kebencian sambil mengepalkan tangannya.
.
.
.
.
.
Sampainya di UKS Queen sudah ketiduran di gendongan Arsen, dan Arsen sudah tahu hal itu jadi dia menurunkan Queen ke salah satu ranjang dengan hati-hati.

"Sen tadi kenapa warna iris mata lo berubah jadi merah darah?" tanya Farel yang memulai percakapan.

"Bener, gw kaget saat lihat warna iris mata lo berubah" timpal Aldo sedangkan Agra dan Aldi hanya mendengarkan karena mereka juga penasaran.

Arsen sama sekali tidak peduli dengan pertanyaan sahabatnya, dia mulai naik ke ranjang Queen, dan mendekap tubuh Queen, sedangkan Agra dan Aldi sedang cemburu melihat Arsen mendekap tubuh Queen dan tentu itu di sadari oleh Arsen.

"Eh kalau gw nanya di jawab napa" kesal Farel.

"Iyah padahal gw juga penasaran" sahut Aldo yang hanya di hiraukan oleh Arsen.

"Eugh" mengurangi kecil dari bibir Queen karena tidurnya yang terusik oleh suara mereka.

"Shutt Queen tidur yahh" ucap Arsen yang masih mendekap Queen sambil mengelus punggungnya agar merasa nyaman, dan Queenpun akhirnya tertidur kembali.

Setelah di pastikan Queen tidak terganggu, Arsen menatap tajam Farel dan Aldo yang membuat mereka kicep.

"KELUAR" ucap Arsen dengan penuh penekanan yang membuat mereka meneguk ludah.

"Hehhe gw minta maap Sen" ucap Farel dan Aldo dan langsung lari terbirit-birit meninggalkan mereka.

"Kenapa?" tanya Agra singkat tapi di mengerti oleh Arsen dan Aldi.

"Bukan urusan kalian"

"Hmm" dehem Agra yang tidak ingin terlalu peduli dengan apa yang terjadi dengan Arsen sampai iris matanya berubah.

Transmigrasi Queen (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang