04. My Type

421 63 7
                                    


My Type


🎶🎶🎶

🎶🎶🎶

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



Nggak mungkin. Aku membalas pesannya dalam hati. 

Aku kemudian memilih memandangi Harya yang masih bicara di depan sejak tadi dan dia sepertinya belum menunjukkan tanda-tanda akan mengakhiri presentasinya. 

Jika memikirkan kata-kata Ally barusan—ah, pasti aku sudah gila. Ada kata kompatibel, tipe, pasangan, dan Harya dalam satu topik yang jujur membuatku lebih pening daripada pemaparan tentang risk di depan. Bagaimana aku memikirkan Harya dengan cara romantis di tengah rapat adalah hal paling janggal yang pernah ku lakukan seumur hidupku.

Tapi dasar Ally, Ia seharusnya tak perlu menambah beban pikiranku tentang apakah cukup kompatibel? mana analoginya mesin lagi. 

Dan ya, jika pertanyaannya itu. Jawabannya belum memuaskan, bahkan untuk diriku sendiri. Khususnya untuk sekarang. 

Kalau diingat-ingat, Harya selalu punya gesture kecil yang membuat tingkahnya kadang-kadang lebih manis daripada biasanya—kalau sedang tidak rese mengomentari hal yang tidak perlu. 

Semisal, kebiasaannya menawari ikat rambut kecil ketika kami makan bersama. Rambutku selalu panjang dan kubiarkan tergerai sejak dulu dan itu kadang-kadang membuatku akan memeganginya saat makan untuk mencegahnya masuk ke piring. Saat itulah Ia akan bilang, "butuh ini nggak?" sambil menyodorkan ikat rambut kecil. 

" Nggak tau kenapa selalu gue bawa, tapi seenggaknya kan berguna juga kalo kita lagi makan berdua. Daripada lo jadi makanin rambut? " katanya waktu aku bertanya kenapa dia bawa ikat kecil kemana-mana. Ya bener juga sebenarnya sih. Kadang-kadang tas kita isinya juga barang-barang kecil random yang kita bawa secara nggak sadar. 

Dan semisal caranya memperhatikan orang lain. Aku pernah mengeluh tentang insomnia beberapa kali di grup chat. Ia bisanya akan jadi silent reader seperti kebiasaannya. Atau menimpali sesuka hati, " yaudah sih. Pas nggak bisa tidur, kerja aja. Kan lo suka tuh kerja. " Mulutnya emang begitu. 

Tapi beberapa waktu kemudian, setibanya kembali ke Jakarta dari kegiatan dinasnya yang entah di kota mana, Ia akan mengirim teh dan minuman  herbal lain untuk insomnia, dengan post it; "diminum. insomnia melulu apa nggak bosen? " Dia baik  kok sebenarnya.

Dan gesture lainnya yang dia nggak sadar kalau itu manis dan helpful bagi orang lain. Dengan begini, aku tentu yakin Harya versi apapun ya pasti akan selalu baik. Karena dia secara pribadi ya sudah begitu. 

Jadi Ally sebenarnya tidak perlu banyak bertanya tentang apakah dia tipeku, apakah dia kompatibel atau tidak. Orang seperti Harya akan cocok dimanapun dan dengan siapapun perempuan baik yang dia inginkan. He deserves. 

Ah, jika Harya mendengar ini mungkin dia akan besar kepala. Jadi jangan sampai dia dengar, repot nanti. Ck, meeting ini semakin lama semakin nggak jelas. 

Aku butuh tidur. 



🎶🎶🎶


Do you think I have forgotten about you? [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang