#01

1.2K 197 32
                                    

🍁12 Maret 1998🍁

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🍁12 Maret 1998🍁

Matahari menampakkan diri secara berkala, sinar cahayanya merambat menyentuh permukaan bumi. Hewan-hewan kecil di sekitar muncul, memulai aktivitas seusai bersembunyi dan beristirahat semalaman. Seperti; ayam-ayam jantan keluar dari kandang, berdiri di atas atap rumah, berkokok menunjukkan kegagahan sekaligus pengingat kepada mahluk-mahluk hidup lain, terutama para manusia untuk segera menyingkirkan selimut, bangun, lekas memulai aktivitas seperti biasanya. Pun ada kucing-kucing jalanan yang menggemaskan, memiliki bulu tebal dengan corak warna beragam, mulai dari yang warna jingga pada seluruh tubuh, abu-abu, hitam bercampur putih, hingga di seluruh tubuhnya banyak sekali warna, mereka semua saling berlarian dan bermain sesama jenis. Mengengong, berbicara dalam bahasa yang tidak dapat dimengerti manusia. Lalu masih ada, burung-burung kecil, Si pemakan biji-bijian, terbang hilir mudik mengitari langit sembari berkicau menyanyikan senadung rindu kepada mentari setelah semalam di telan rembulan.

Tak hanya itu, tetumbuhan juga tidak mau kalah. Kelopak bunga-bunga bermekaran, daun-daun pepohonan menjatuhkan buliran-buliran air hasil embun pagi, salju yang sempat menutupi rerumputan setelah musim dingin berlalu perlahan mengikis sedikit demi sedikit terkena sinar mentari.

Diantara keindahan semesta dan makhluknya pada proses pergantian hari. Ada Kim Jisoo, dengan penuh semangat, ia mengayuh pedal sepeda. Pandangannya fokus ke depan, selain menatap jalanan, pun menikmati pemandangan. Tangan kanan Jisoo memegang kemudi, sedangkan tangan kiri sengaja mengawang di udara dengan tepak tangan yang terbuka lebar, menikmati semilir angin yang menerpa. Surai hitam, tersibak-sibak sepanjang laju sepeda berlawanan dengan arah mata angin. Jisoo tersenyum merasakan sensasi yang menentramkan dan meneduhkan.

"Menyegarkan sekali!" Menghirup dalam-dalam udara pagi hari.

"Pagiku cerah sekali..."

Jisoo masih terus mengayuh sepeda, sengaja bermaksud berangkat ke sekolah lebih awal demi menikmati suasana pagi hari ini.

Akan tetapi kesenangan Jisoo, bersepeda sembari menikmati pemandangan, hanya sesaat, beberapa menit kemudian terjadi gangguan. Sesuatu yang tidak diharapkan terjadi, rem sepeda blong ketika tiba di jalanan yang menurun, padahal mengurangi kecepatan sangat diperlukan di situasi seperti ini.

"Astaga, rem sepedaku blong." Menyadari ada yang tak beres dengan sepedanya, membuat Jisoo harus memutar otak, mencari solusi, rencana penyelamatan diri sebelum terjadi hal-hal yang lebih buruk lagi, misalnya; menabrak kendaraan lain dari arah berlawanan yang tak menduga kehadiran Jisoo.

Tanpa berpikir panjang, mengambil keputusan secara cepat, Jisoo menjatuhkan kedua kaki di permukaan jalan, sontak saja alas sepatu Jisoo menjadi rem sepeda dadakan.

Dalam hati Jisoo berdoa. "Aku mohon, semoga cara ini berhasil."

Walau terasa panas, bagaikan terbakar akibat dari gesekan alas sepatu dan aspal jalanan. Jisoo tak menghentikan aksinya, hanya ini satu-satunya cara yang terpikirkan untuk menyelamatkan diri.

My Heaven (Jensoo)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang