#05

819 133 31
                                    

🍁🍁🍁

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🍁🍁🍁

Seperti yang sudah dibicarakan kemarin sore. Malam ini, ketika langit cerah, banyak bintang kerlap kerlip. Jisoo mengajak Jennie pergi ke pasar malam bermaksud supaya Jennie tidak bosan sendirian di gudang belakang sekolah.

Dengan langkah riang, keduanya menjejakkan kaki di depan pintu masuk pasar malam. Mengantri terlebih dahulu untuk menukarkan kupon masuk bagi pembeli VVIP. Suasana terasa mengasikan saat retina Jennie menatap banyak wahana permainan, membuat dia tak sabar untuk segera menaikinya. Suasana terasa semakin menyenangkan saat Rose dan Lisa ikut bergabung, rupanya kedua sahabat baik Jisoo itu tak mau kalah, membeli kupon VVIP untuk mencoba semua wahana permainan di pasar malam.

"Kita akan coba yang mana dulu?" Rose bertanya.

"Bagaimana kalau itu?" Jisoo memberi usul, sembari menunjuk salah satu wahana berbentuk kapal bajak laut yang berayun kencang dengan kemiringan 90 derajat. Suara ricuh, saling berteriak kencang dari para pengunjung yang menaikinya membuat bulu kudu Jennie merinding atas pilihan Jisoo.

Lisa tidak mau kalah, dia bersuara. "Tidak, aku mau mencoba rumah hantu lebih dahulu."

Jennie berpaling, menatap jeri bangunan menjulang tinggi menyerupai kastil yang terbuat dari papan kayu, di depan pintu dijaga dua orang dengan pakaian menyeramkan. Sedangkan, pintu sebelah, beberapa pengunjung yang telah mencicipi rasanya memasuki wahana rumah hantu itu keluar dengan derai air mata ketakutan.

"Kalian berdua suit saja, untuk menentukan Wahana  mana yang akan kita coba lebih dahulu," usul Rose menengahi.

Maka Jisoo dan Lisa beradu jari, menentukan siapa pemenang untuk mengambil suara lebih dulu.
Jisoo tersenyum dan Lisa menyeringai, sama-sama berancang-ancang, pada hitungan ke tiga dari Rose, Jisoo dan Lisa menunjukan bentuk suit. Gunting dari Jisoo keluar sebagai pemenang setelah Lisa memilih kertas.

"Yeeeeee..." Jisoo bersorak senang, meski dalam hati Jennie malah justru lebih ketar-ketir atas kemenangan itu.

Seperti yang dilihatnya, kericuhan terjadi. Kali ini dia turut ikut, berteriak kencang, ketakutan saat wahana kora-kora berayun cepat, semakin tinggi dan tinggi. Membuat nyali Jennie diperas habis-habisan, keberaniannya benar-benar diuji sampai titik penghabisan. Sedangkan, Jisoo yang duduk di sebelah, justru tertawa terbahak-bahak tiap kali kora-kora berayun tinggi dan mendengar suara orang-orang histeris termasuk Jennie, Rose dan Lisa. Memang dasar Jisoo, tak berperikemanusiaan.

Begitu turun, Jennie sampai mual, segala isi perut dikeluarkan. Jisoo membantu Jennie, memijat tengkuk leher agar lebih mudah mengeluarkan semua isi perut.
Setelah merasa lebih baik, Jisoo menyerahkan botol air minum.

"Bagaimana, apa sudah lebih baik?"

"Ne, aku sudah lebih baik."

"Maaf, membuatmu sampai seperti ini."

My Heaven (Jensoo)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang