9. Dua badut berulah

471 24 0
                                    

HAPPY READING

Samuel putra dhamandra, anak pertama dari keluarga Dhamandra. Pengusaha muda dan seorang CEO di perusahaan dengan nama DMR group ( Dhamandra group).

Pria berumur 25 tahun itu selalu menampakkan wajah datar,dingin dan cueknya pada sekitar. Membuat banyak wanita menjadi segan dekat dengannya membuat mereka hanya bisa mengangumi pria tampan itu dari kejauh.

Dan rumornya sampai sekarang pengusaha muda itu tidak pernah dekat dengan satu wanita pun.

Oleh sebab itu, itu Samuel selalu di tuntut oleh kedua orangtuanya untuk cepat mendapat pasangan bahkan kalau bisa langsung menikah. Setiap kali dia pulang kerumah selalau saja mamanya memberikan foto-foto gadis yang ingin di jodohkan dengannya. Namun, selalu ia tolak.

Ayolah,ia masih muda baru berumur 25 tahun dan belum setua itu untuk menikah,masa depannya masih panjang. Lagian ia juga masih belum kepikiran untuk kesana,menurutnya mempunyai kekasih itu sangat ribet selalu di atur dan di kekang dan Samuel tak suka itu.

Hari ini Samuel kembali mengunjungi SMA Dhamandra. Sekolahan yang dulunya milik kakeknya namun di serahkan padanya.

Ada sesuatu hal yang harus Samuel lakukan di sekolah ini atau bisa di bilang untuk menyelidiki sesuatu.

Ia tentu tahu soal kejadian beberapa bulan yang lalu tentang salah satu murid yang di temukan dengan keadaan yang sangat memperihatinkan di dalam gedung sekolah. Apa lagi korban tersebut adalah salah satu Anak dari keluarga Xavier membuat banyak orang-orang jadi berkomentar negatif tentang SMA Dhamandra .

Karena masalahnya yang cukup fatal membuat Samuel selaku pemilik yayasan ikut turun tangan untuk menanganinya. Namun, selama satu bulan di lakukannya penyelidikan oleh pihak kepolisian tapi tidak menemukan titik terang sedikit pun,bahkan bukti satupun juga tidak ada. Dan terpaksa Samuel memerintahkan untuk menutup kasus itu.

Samuel sekarang sedang berjalan di koridor bersama kepala sekolah sambil berbincang-bincang. Tapi,manik matanya tidak sengaja meliat empat gadis yang sedang duduk santai di kursi panjang yang ada di koridor. Ah,lebih tepatnya hanya pada gadis yang sedang memakan lollipop di tangannya. Gadis yang selalu memanggilnya dengan sebutan om.

Ck, Samuel yang mengingat itu sangat kesal. Setua itu kah dirinya sampai di panggil Om om.

Gadis itu menoleh padanya membuat manik mata mereka bertubrukan beberapa saat tapi setelahnya langsung di putus lebih dulu oleh gadis itu.

Ziva dkk yang sedang asik tertawa karena lelucon dari reya langsung berhenti saat kepala sekolah dan Samuel berhenti berjalan di depan mereka.

Mata mereka berempat saling melirik satu sama lain,mengisyaratka tanda bahanya untuk mereka.

"Gawat!"jerit mereka dalam hati.

Kepala sekolah berwajah garang itu berkacak pinggang di hadapan mereka.

"Kenapa di jam pelajaran kalian di luar?"

Mereka berempat meneguk ludah kasar. "Anu pak k-kelas kami lagi jam kos"jawab ziva.

"Siapa yang ngajar?"tanya pak kepala sekolah.

"Ibu Tuti pak"cicit kaila.

"Beliau lagi ada urusan pak jadi di suruh ngerjain tugas"ucap reya.

"Kalau sudah di beri tugas kenapa kalian malah di luar kelas!"ucap kepala sekolah.

"Tugas kami sudah selesai pak,jadi karena bosen kami keluar aja deh"sahut Aletta santai.

Samuel meralih menatap kearah gadis itu yang tidak terlihat takut sedikitpun pada kepala sekolah sedangkan ketiga temannya sudah ketar ketir.

"Ya kalau sudah,tetep di dalam kelas tunggu sampai bell istirahat bunyi baru keluar. Kalian mau bapak hukum keluar kelas di jam pelajaran?!"

Fake ChildishTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang