HAPPY READING
"GO! GO! GO! SEMANGAT SMA DHAMANDRA KALIAN PASTI MENANG! KALIAN PASTI JUARA!"
"SEMANGAT... SMA DHAMANDRA PASTI MENANG!"
Ziva menutup kedua telinganya begitu juga dengan Aletta dan kaila ketika reya yang berteriak melebihi seperti toa mesjid. Membuat telinga ketiga gadis itu berdengung sakit.
Mereka sekarang sedang ada di tribun penonton untuk meliat pertandingan basket SMA Dhamandra melawan SMA taruna yang di adakan hari ini. Terlihat peluh sudah membanjiri seluruh tubuh pemain yang sedang sibuk memperebutkan bola Oren itu menambah kesan seksi di mata kaum hawa.
Di sini Reya paling semangat di antara mereka bahkan gadis itu dengan sengaja membawa karton bertulisan 'SMA DHAMANDRA PASTI BENANG!' yang sangat besar untuk mensupport sekolah mereka. Dan jangan lupakan teriakan-teriakannya saat SMA mereka mendapatkan point.
"Reya bisa gak jangan teriak-teriak"kesel ziva Yang sudah tidak tahan dengan suara sahabatnya yang sangat melengking itu.
Reya menatap kearah ziva "Gak bisa. Gue itu lagi nyemangatin SMA kita biar menang"ujarnya.
"Gue tau,tapi jangan teriak kenceng juga,kuping gue sakit karena suara Lo yang melengking itu"geramnya.
"Gak seru kalau gak teriak ziv,kalau Lo keganggu tinggal tutup aja kuping Lo"ucap reya santai.
Ziva mendengus kesal. Sebenarnya ia sangat malas meliat pertandingan seperti ini apa lagi teriakan-teriakan yang sangat mengganggu bagi ziva,kalau bukan ketiga sahabtnya yang memaksanya meliat pertandingan ini dari tadi pagi ziva lebih baik memilih duduk santai di dalam kelas atau perpustakaan untuk membaca buku.
"SEMANGAT SMA DHAMANDRA SEMANGAT!"Teriak reya lagi.
Aletta menatap heran gadis itu yang dari tadi selalu berteriak. Apa tidak sakit itu tenggorokan?
"Tenggorokan reya gak sakit teriak terus?"tanya Aletta.
"Enggak, gue udah biasa teriak-teriak gini"ujar reya.
"Pita suara reya udah kebal queen dari dulu jadi Lo gak usah heran"sahut Kaila yang dari tadi hanya meliat pertandingan seru di depannya.
"Iya kah?"
Kaila mengangguk sambil terkekeh kecil.
Terdengar sorakan heboh dari semua orang yang sedang menonton membuat atensi mereka kembali ke arah lapangan.
"Ada apa?"tanya kaila.
"Itu pemain lawan main curang"jawab reya.
"Woyyy kalau main jangan curang!"teriak reya yang ikut kesal meliat tim basket sekolahnya di curigai
Di tengah lapangan sana keadaan sudah sangat ricuh dan tidak kondusif Kenan sebagai kapten basket tidak terima lawan mereka bermain curang. Membuatnya sangat emosi.
"Kalau main itu jangan curang dong!"emosi Kenan pada kapten basket SMA taruna.
Kapten basket SMA taruna tersenyum miring "Siapa yang curang,kami gak ada curang,kalian aja yang gak terima kami cetak point"
"Kalian memang curang sialan!"teriak Kenan yang hampir akan baku hantam dengan kapten SMA taruna jika wasit tidak melerai mereka.
Nafas Kenan turun naik karena emosinya yang tidak stabil. tubuhnya di pegangi rekan mainnya termasuk Gilang dan Ferry mereka hanya takut kalau Kenan kan kembali menyerang tim lawan.
"Udah Ken,orang yang curang pasti akan kalah"ucap Gilang menasehati.
"Bener kata Gilang Ken, meskipun gue juga emosi ngeliat mereka yang jelas-jelas curang tapi kita gak boleh emosi nanti yang ada tim kita yang kalah"sahut Ferry.
KAMU SEDANG MEMBACA
Fake Childish
Mystery / ThrillerSeorang gadis berusia 23 tahun yang bekerja sebagai CEO di salah satu perusahaan ternama harus menyamar menjadi childish untuk mencari tahu di balik kecelakan adiknya yang sangat misterius. Dia harus mengulang kembali sekolah SMA nya di mana tempat...