HAPPY READING
Aletta berjalan keluar dari kantin,Gadis itu tidak berjalan menuju kelasnya tapi mengambil jalan berbelok. Aletta sengaja melakukan itu,ia ingin menghindari teman-temannya yang pasti akan mengejarnya. Bukan,bukan kerena marah saat kejadian di kantin tadi. Tapi, Aletta hanya sedang ingin menyendiri.
Kaki jenjang itu melangkah tak tentu arah. Ia hanya ingin pergi ketempat yang sepi. Tanpa sadar Aletta sekarang berada di rooftop.
Gadis itu terdiam sebentar meliat tempat ini yang cukup bersih dan ada satu sofa panjang yang sudah sedikit usang di sana. Ia baru pertama kali pergi ketempat ini. Gadis itu berjalan mendekati pembatas besi rooftop yang berfungsi agar tidak ada yang terjatuh.
Sinar matahari langsung menyengat kearah wajahnya. Namun,gadis itu tidak merasa terganggu sedikit pun. Dari atas sini ia bisa langsung meliat lapangan yang sering di jadikan tempat upacara bendera. Bahkan dari sini ia juga bisa meliat banyak orang berlalu lalang di lingkungan sekolah.
Semilir angin menerpa wajahnya membuat rambutnya yang terurai bergoyang kesan kemari. Aletta memilih menutup matanya menikmati angin yang menerpa wajahnya itu. Meski di sini cuacanya panas tapi di sini juga suasananya sejuk dan damai. Sangat cocok untuk menyendiri.
Suara langkah kaki yang mendekat membuat Aletta langsung membuka matanya,ia langsung membalikkan tubuhnya meliat siapa orang itu.
"Gilang"
Gilang yang baru sampai di rooftop mengernyit kan keningnya meliat gadis yang sangat di sukai salah satu sahabatnya itu ada di sini.
"Lo ngapain di sini?"tanya pria itu.
"Gilang juga ngapain di sini?"bukannya menjawab Aletta malah balik bertanya.
"Di sini tempat favorit gue"jawab Gilang sambil duduk di kursi usang.
Aletta menghampiri pria itu ikut duduk di sebelahnya. "Oh ya?"
Gilang mengangguk saja sebagai jawaban. Tangannya bergerak ingin menghidupkan sebatang rokoknya tapi langsung di tahan oleh Aletta. Gadis itu menggeleng" Jangan, queen gak suka bau rokok"
"Oh, Sorry"pria itu langsung menyimpan kembali rokoknya.
Gadis itu mengambil sesuatu di dalam kantong seragamnya lalu memberikan benda itu pada Gilang.
"Mending makan ini. Jauh lebih baik,manis lagi rasanya"ucap Aletta.
"Ini ambil. Queen kasih gratis sama Gilang tanpa bayar"ujarnya lagi sambil menyengir.
Pria itu mantap beberapa detik beberapa permen yupi yang ada di tangan gadis itu.
"Makasih"ucapnya,mengambil permen itu lalu memakan salah satu yupi itu.
"Sama-sama"jawab Aletta ceria.
"Sikap Lo kaya gini mengingatkan gue sama seseorang"celetuk Gilang.
"Oh ya? Siapa?"tanya Aletta penasaran.
"Seseorang yang berharga di hidup gue"
"Pacar Gilang ya"tebak Aletta. Dan benar saja pria itu menganggukkan kepalanya.
Ziva?
Nama gadis itu yang langsung terpikir oleh Aletta.
"Dia juga selalu marah kalau gue ngerokok dan sebagai gantinya dia selalu ngasih gue permen yupi yang banyak"kekeh Gilang saat mengingat itu.
"Sekarang pacar Gilang dimana? Queen jadi mau ketemu dia"ucapnya.
"Dia gak ada di sini"jawaban dari Gilang sukses membuat Aletta mengernyitkan keningnya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Fake Childish
Mystery / ThrillerSeorang gadis berusia 23 tahun yang bekerja sebagai CEO di salah satu perusahaan ternama harus menyamar menjadi childish untuk mencari tahu di balik kecelakan adiknya yang sangat misterius. Dia harus mengulang kembali sekolah SMA nya di mana tempat...