10.

459 24 0
                                    

HAPPY READING

Aletta dengan sengaja menutup matanya pasrah tubuhnya yang akan jatuh ke lantai dengan keras. Namun, selama beberapa detik ia tunggu tidak merasa sakit sedikitpun,karena penasaran gadis itu berlahan membukanya.

Ia sangat terkejut ternyata tubuhnya di tahan oleh seseorang dari belakang dengan tangan orang itu yang memeluk pinggangnya. Pantas saja tidak merasakan sakit sama sekali.

"Kamu tidak papa?"terdengar suara berat di samping telinganya membuat tubuh Aletta seketika meremang.

"P-pak Samuel"ucap mereka semua dengan pandangan yang masih menatap pada Aletta.

Aletta langsung berusaha berdiri,ia kembali terkejut saat meliat siapa orang yang sudah menahan tubuhnya. Pria itu,kenapa harus Samuel yang membantunya.

"M-makasih om"lirih Aletta. Gadis itu sebenarnya enggan untuk berterimakasih tapi karena pria itu sudah membantunya terpaksa mengucapkan itu.

Samuel hanya menatap sekilas pada gadis itu tanpa menjawab sedikitpun. Mata pria itu beralih menatap beberapa gadis di depannya.

"Ada apa yang terjadi?"tanya Samuel dingin dengan wajah datarnya. Membuat mereka semua meneguk ludah kasar.

"Anu pak ini mereka berdua udah mal____awww"

Dira yang dekat dengan reya langsung menginjak dengan keras kaki gadis itu.

"Kenapa Lo injak kai gue anjing,sakit nih!"kesel reya sambil mengusap kakinya yang berdenyut.

"Upsss sorry gak sengaja"ucap Dira dengan raut yang tidak bersalah.

"Gak ada papa kok pak tadi kami cuman lagi bincang-bincang aja,terus queen tiba-tiba jatuh sendiri"bohong fania.

"Bohong pak mereka bohong!"sahut ziva sambil menatap sinis kearah dua badut itu.

"Pembullyan di larang di sekolah ini. Jadi,jika saya meliat sendiri atau mendapat laporan dari gurusaya tidak akan segan untuk keluarkan orang itu sekolah ini"ucap Samuel tegas dengan sorot mata yang tajam.

Lagi-lagi membuat semua orang yang mendengar itu meneguk ludah mereka kasar. Mereka bergidik ngeri meliat wajah datar dari pria di itu. Terutama Dira dan fania yang merasa si di sindir oleh pria tampan yang sayangnya sangar itu.

"Saya permisi"Ucap Samuel lagi lalu pergi dari sana tapi sebelum itu ia menatap sekilas pada Aletta yang menatapnya dengan polos.

"Gila serem banget auranya pak Samuel"ucap Kaila setelah meliat orang itu sudah pergi.

"Nih ambil uang dekil Lo,kita gak butuh"ucap fania melempar beberapaembar uang itu tepat di depan wajah Embun.

"Ayo pergi dari sini"ajak fania menarik Dira untuk pergi dari sana.

Dira yang di tarik fania menjauh sempat membalikkan tubuhnya lalu mengacungkan jari tengahnya pada mereka semua.

"Wahhh sialan tuh orang!"ucap reya emosi ingin mengejar Dira namun langsung di tarik kaila.

"Biarin aja orang gak waras emang kaya gitu"

"Awas aja nanti sesekali gue kerjain tuh orang"ucap reya yang mengatur nafasnya karena kesal.

"Lo juga! Udah gue bilang berapa kali aklau mereka membully Lo itu di lawan jangan diem aja sambil nangis"marah ziva pada embun yang hanya bisa menundukkan kepalanya.

"Jangan selalu terliat lemah yang ada mereka selalu nginjak Lo sesuka hati"sahut reya.

"M-maaf"cicit Embun.

Fake ChildishTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang