2 Bukan Tawar-Menawar

9.4K 598 21
                                    

2 Bukan Tawar Menawar

"Beraninya kamu datang kesini dengan pakaian seperti ini! Jangan berlaga menjadi boss! Kamu sudah di pecat!" Seorang wanita berperut buncit dan tampang garang bak renternir mengomelinya.

Lily yang datang dengan dress cantik serta kaca mata hitam, langsung duduk sembari membuka buku menu. Ia juga menyilangkan kaki dengan sangat anggun.

"Siapa bilang aku ingin bekerja lagi? Aku datang untuk makan!"

"Kamu mana mampu?" Wanita itu berteriak.

"Level kita sudah berbeda. Aku bahkan akan mentraktir teman-temanku makan." Lily berdada-dada ria kepada para teman pelayannya saat masih bekerja.

Teman-teman seperjuangannya, yang selalu mendapat tindasan para orang kaya untuk mendapat sesuap nasi. Tragis sekali nasibnya dan mereka. Badai terus menerpa, pelangi lama sekali datangnya. Mungkin pertolongannya kepada anak kecil kemarin, merupakan pelangi yang Lily nantikan selama ini.

"Guys! Kemari!" Lily memanggil mereka dengan ekspresi gembira. "Dan kamu, tolong cepat catat pesanan kami!"

"Awas kalau kamu nggak bisa bayar...."

"Nih!" Lily meletakkan uang sebanyak sepuluh juta di meja. "Jika kurang, bilang saja setelah semuanya di total! Jika lebih, aku amalkan untuk mulut sombongmu!" Ujarnya dengan senyuman meledek, hingga membuat mantan bossnya itu terdiam seribu bahasa.

"Uang dari mana ini? Kamu jual diri? Jual ginjal?"

"Apa pelanggan perlu menjelaskan dari mana mereka mendapatkan uang untuk makan?" Lily kembali bertanya dengan tegas. "Kamu bilang resto ini harus melayani sekonyol apapun permintaan pelanggan bukan? Maka dari itu aku akan mentraktir semua temanku, dan kamu harus melayaninya!"

Lily tersenyum smirk saat bossnya tak bisa berkata-kata. Teman-temannya juga langsung menghampirinya dengan penuh semangat.

"Kalian boleh pesan sepuasnya!" Lily berteriak dan di sahuti sorakan.

"Lily, kamu dapat uang dari mana? Kamu harus berhemat! Mending buat beli rumah!" Ellena, teman dekat Lily menegurnya. Ellena tahu betapa menyedihkannya temannya itu. Ia takut jika untuk ini semua, Lily harus merugikan dirinya sendiri.

"Ellena, ceritanya panjang! Aku habis dapat uang dari langit!"

"Jangan bercanda!"

"Aku tidak bercanda!" Lily memeluk wanita itu. "Nanti malam aku ajak kamu spa dan perawatan. Bagaimana?"

"Lily kamu ini boros sekali! Kamu sudah bayar kontrakan? Kamu tidak punya pekerjaan!" Ellena terus mengingatkannya dengan gelisah.

"Aku sudah membayar kontrakan untuk tiga tahun ke depan!"

"Really?"

"Nanti aku ceritakan! Sekarang makan dan nikmati dulu traktiranku!"

Lily memeluk Ellena dengan senyuman hangat. Dari semua temannya, hanya Ellena yang benar-benar peduli dan tulus. Pokoknya, Lily tidak akan pernah melupakan jasa-jasanya. Jika Lily sukses, Ellena juga harus suskes.

Di tengah suasana haru itu, tiba-tiba dua orang pria yang sangat gagah di balut setelan jas hitam, mendekat dengan ekspresi tak terbaca.

Dan Lily sangat mengenal salah satunya! Sangat!

Ditemani Jacob, Drake akhirnya menemui Lily. Drake mendengar kata-kata sahabatnya. Benar juga, Drake bisa menikahinya untuk menjadi pengasuh dan pembantu. Jadi nanti, Drake tidak perlu khawatir jika harus meninggalkan Cliv sendirian.

Taming Mr DrakeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang