13 Hak Milik

5.8K 359 5
                                    

13 Hak Milik

Di bawah naungan malam yang gelap, Drake berdiri di tengah suatu tempat terpencil. Menunggu kedatangan Angelo, seorang pria dengan koneksi kuat di dunia ilegal.

Langit Milan dipenuhi oleh gemerlap bintang yang kontras, dengan sifat gelap dan berbahaya dari transaksi yang akan dilakukan.

Ketika Angelo akhirnya tiba dengan langkah-langkah yang mantap, tatapan mereka saling berpapasan. Kedua pria itu memiliki sejarah panjang dan rumit dalam dunia kejahatan ini. Namun, dalam transaksi seperti ini, setiap gerakan harus hati-hati direncanakan.

Drake menunjukkan barang bukti kepada Angelo, sementara Angelo mengeluarkan tas berisi uang. Tetapi kemudian, keheningan yang terasa tegang terputus oleh Drake yang berbicara dengan suara rendah, "Aku suka caramu berbisnis yang tak suka basa-basi."

Angelo menatap Drake dengan tajam, menyiratkan bahwa dia siap mendengar lebih lanjut. Meskipun mereka terlibat dalam bisnis yang sama, mereka juga memiliki persaingan dan konflik yang mendalam.

"Basa-basi itu tidak perlu. Uanglah yang paling penting."

Drake melempar sekaleng bir lalu berjalan mendekat dan menepuk pundaknya. Drake bahkan tidak takut saat anak buah pria itu mencoba mencegah sikap tidak sopannya.

"Kita tidak sedekat ini. Tapi baiklah jika kau memaksa." Angelo membuka kaleng bir itu dan meminumnya. "Paling-paling jika aku mati, kamu juga akan mati." Lanjutnya seraya menenggak alkohol itu hingga tandas.

"Bagaimana jika aku melakukan ini, apa aku masih tetap hidup?" Drake menoyor kepala Angelo sambil tertawa.

"Bajingan!" Angelo ikut menoyor kepala Drake dengan kasar.

"Aku beri satu bonus!" Drake mengeluarkan dua putung ganja dan mengajak pria itu untuk menghisapnya secara bersamaan.

"Kau paling tahu kesukaanku. Aku terima bonusmu!"

Drake tersenyum seraya menghisap barang haram miliknya. Ia senang Angelo bodoh itu masuk dalam perangkapnya. Toyoran pada kepala Angelo, merupakan strateginya untuk memasang chip canggih penemuannya pada kepala pria itu.

"Ku dengar kau membuat chip yang bisa meledakkan seseorang? Hebat juga. Kau satu-satunya mafia yang menguasai banyak bidang." Ujar Drake memuji.

Drake akui Angelo memang hebat. Tapi sayangnya, dia terlalu sombong dengan menyebarkan informasi itu. Sehingga musuh dengan mudah mencari celah kelemahannya.

"Lalu bagaimana dengan istrimu? Apa kau sudah menemukan pembunuhnya?"

"Sepertinya sebentar lagi aku akan menemukannya." Ujar Drake seraya menghisap ganja di tangannya, lalu mengulas senyuman smirk. "Dia sudah begitu dekat denganku."

Angelo ikut menghisap ganja miliknya dengan sedikit gelisah. Bukan dirinya yang Drake maksud, kan? Angelo tidak mau ketahuan sebelum bisa menghancurkan Drake dengan teman-temannya, serta menguasai kedudukan mereka.

Angelo juga memiliki rencana baru untuk memulai itu. Sudah setahun, dan Drake masih belum menaruh curiga pada temannya. Sepertinya cara yang sedikit agresif harus ia keluarkan.

"Siapa?"

"Entahlah, aku masih menebak-nebak." Drake kembali tersenyum dengan misterius.

"Padahal aku dapat info jika istrimu masih hidup." Angelo memberikan foto-foto Jacob bersama Ellena, yang tadinya ia simpan pada saku mantel hitamnya.

"Maksudnya?"

"Ellena adalah Liana. Sebaiknya kau cari tahu. Sepertinya sahabat terdekatmu adalah penghianatnya. Mereka berhubungan di belakangmu." Angelo tertawa seraya pergi meninggalkan Drake yang masih terdiam.

Taming Mr DrakeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang