Chapter 14

1.8K 202 13
                                    

Han River, Seoul, South Korea

"Lisa-ya, kau sudah yakin jika tak ada barang yang tertinggal?"

"Oh."

"Padding?"

"Tidak perlu karena aku suka udara musim gugur."

"Jaket?"

"Sedang kupakai.

"Hot pack?"

"Ada di saku."

"Makanan? Vitamin? Minuman? Snack?"

Alis Lisa mengernyit. "Kita hanya akan memotret, unnie. Mengapa bertanya seolah kita sedang MT?"

"Memotret juga membutuhkan tenaga, tahu! Lagipula kita akan ke atas, Lisa. Ke atas! Bagaimana jika kau tiba-tiba pingsan seperti yang dikatakan Chaeyoung tadi? Lebih baik sedia payung sebelum hujan kan? Ah, jangan lupa bawa payung juga!"

Lisa memutar bola matanya malas namun membiarkan Jisoo melakukan hal yang di sukainya sementara sang manajer yang duduk di kursi kemudi hanya terkekeh pelan melihat ke"rempong"an Kim Jisoo.

Sore ini Lisa dan Jisoo beserta manajer mereka sedang berada di salah satu sisi bagian sungai Han. Mereka sedang menunggu kedatangan Mingyu dan kawan-kawan. Masih ingat tentang ajakan Mingyu kepada Lisa untuk memotret bersama tempo hari? Akhirnya setelah beberapa bulan dan promosi album Blackpink berakhir, Mingyu dan Lisa memutuskan untuk merealisasikannya di bulan November, sesuai dengan yang Lisa janjikan, juga sebelum jadwal kedua grup itu menjadi padat. Sayang, rencana awal Lisa untuk mengajak Rosé dan Bambam harus batal dikarenakan dua sahabat baiknya itu sedang ada jadwal pribadi. Beruntung, tak ada angin tak ada hujan, Jisoo tiba-tiba menawarkan diri untuk menemani meski ia belum sempat bertanya. Walau Lisa merasa janggal karena Jisoo adalah member yang paling malas untuk berkegiatan di luar jadwal resmi, namun ia tak ambil pusing karena ia memang berharap salah satu member-nya bersedia menemani.

"Oppa, jika mobil temanku datang, kau bisa pergi." Ucap Lisa kepada sang manajer setelah mendapat pesan dari Mingyu jika ia akan tiba dalam lima menit.

"Yakin kalian tak ingin aku mengantar?" Tanya sang manajer yang sedikit ragu karena harus melepaskan dua anak asuhnya tanpa sepengawasannya. Well, memang tidak ada larangan bagi Blackpink untuk pergi dengan siapa saja, namun tetap saja ia merasa sedikit khawatir.

"Ani, lagipula nanti temanku jadi tidak nyaman dan takut jika oppa ikut."

"Tch! Memangnya aku monster." Gerutu pemuda yang lebih tua dua tahun dari Lisa itu.

"Bukan aku yang bilang, hehe."

Ngomong-ngomong, Lisa sudah berganti manajer baru setelah terkuaknya kasus penipuan oleh mantan manajernya beberapa waktu lalu. Ia memang memilih untuk tidak memperpanjang masalah dengan mantan manajernya, yang penting pria itu mempunyai itikad baik untuk meminta maaf dan mau bertanggung jawab dan itu sudah cukup.

Lisa memang sedikit memiliki trauma, namun berkat kegigihan manajer barunya yang sangat sabar menghadapi Lisa yang masih insecure, kini hubungan keduanya menjadi lebih dekat bahkan seperti teman masa kecil. Mungkin karena usia mereka yang hanya berjarak dua tahun saja, membuat Lisa menjadi lebih nyaman untuk bercerita. Meski begitu manajer barunya ini menyayangi Lisa dengan tulus bahkan menganggap Lisa sebagai adiknya sendiri.

"Baiklah, kalian berdua harus tetap selalu waspada. Terutama kau, Lisa-ya." Titah pemuda itu yang membuat Lisa melotot tidak terima.

"Naega wae?" Protesnya.

BRACELETTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang