Chapter 17

2K 273 145
                                    

Blackpink's Dorm, Seoul, South Korea

Lisa sedang bersantai di kamar ketika ponselnya berdering dan menampilkan sebuah nomor asing. Walau ia sempat ragu untuk mengangkatnya, namun karena tidak ada keterangan yang muncul melalui notifikasi jika nomor tersebut adalah "scammer", ia pun memutuskan untuk menerimanya.

"Yeoboseyo.."

"Lisa-ya. Ini aku, Joshua."

Lisa sedikit terkejut mengetahui jika teman Jisoo adalah seseorang yang meneleponnya.

"Eoh, Shua oppa? Ada apa meneleponku?"

Ngomong-ngomong Lisa sudah sedikit akrab dengan Joshua semenjak Jisoo sering mengajaknya pergi bersama. Seperti ketika Jisoo tahu jika Lisa sedang sendirian di dorm, ia akan langsung membawanya pergi keluar entah itu berjalan-jalan atau makan bersama Joshua. Begitu pun dengan Jennie yang sesekali mengajaknya, juga Rosé yang masih sering berkunjung ke dorm. Jadi Lisa kini tak lagi kesepian.

"Bisakah aku berbicara denganmu?"

"Tentu. Bicaralah."

"Maksudku berdua saja, apa ada orang lain di sampingmu?"

Lisa reflek mengedarkan pandangan lalu menepuk dahinya sendiri karena menyadari jika ia sedari tadi memang sedang sendirian di kamarnya. Maksudnya untuk apa memastikan ada orang lain jika kau hanya berada di kamarmu sendiri? Dasar bodoh.

"Aniya, aku sedang di kamar dan hanya ada anak-anakku."

Joshua terkekeh. "Kwiyeowo." Celetuknya. "Arraseo. Pembahasan mungkin sedikit panjang. Kau mempunyai waktu luang kan?"

"Hari ini kebetulan aku sedang libur sih."

"Bagus." Ucap Joshua.

Setelah itu keduanya terlibat pembicaraan ringan, seputar jadwal grup, aktivitas apa saja yang Blackpink lakukan mengingat mereka telah menyelesaikan konser online pertama dengan sukses, juga kegiatan individu. Begitu pun Seventeen yang juga baru saja menyelesaikan konser online pertama mereka dan sama-sama berakhir dengan sukses. Lalu untuk merayakan kesuksesan konser online pertama dua grup tersebut, Joshua mengusulkan untuk berlibur bersama mengingat jadwal Blackpink dan Seventeen mumpung masih lengang. Dan tentu Lisa menyambutnya riang karena she's craving for holiday after a long time, maksudnya Lisa lama sekali tidak merasakan liburan bersama teman-teman. Jadi tawaran Joshua terlihat menggiurkan untuknya apalagi ketika pemuda itu mengatakan mengenai private beach di Jeju yang langsung mendapat acungan jempol oleh Lisa.

"Lalu aku juga ingin meminta bantuanmu."

"Oppa mau confess ke Jisoo-nie ya?" Celetuk Lisa yang membuat Joshua terkejut.

Tentu ia terkejut karena Lisa bisa menebak maksudnya dengan benar. Namun yang membuatnya bingung, seingatnya ia belum menceritakan rencananya kepada siapa pun kecuali kepada Seungcheol dan Jeonghan, sahabat 95 line-nya yang memang selalu menjadi tempatnya untuk bercerita.

"Mwo? Bagaimana kau bisa tahu?" Tanya Joshua kembali yang membuat Lisa juga ikut terkejut.

Benar. Bagaimana Lisa bisa tahu? Ia pun terkejut dengan celetukannya sendiri. Tapi ia tak serta merta asal menebak saja, sesungguhnya ia mengetahui dari Seungcheol ketika lagi-lagi ia memimpikannya kemarin. Pemuda Choi itu bercerita tentang kegelisahan Joshua yang tak Lisa sangka akan menjadi kenyataan melalui fakta yang saat ini dilontarkan oleh pemuda itu sendiri. Tapi lagi-lagi Lisa masih terkejut karena hampir setiap mimpinya menjadi kenyataan.

"A-aku.."

"Tidak masalah kau tahu dari siapa, tapi apa Jisoo juga mengetahuinya?" Joshua memutuskan untuk tidak mengambil pusing mengenai Lisa tahu dari siapa, mungkin saja ia tahu melalui Mingyu yang diceritakan oleh Seungcheol atau Jeonghan, namun yang terpenting Jisoo belum mengetahuinya.

BRACELETTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang