00. love reciprocated

323 16 3
                                    

⚠️jangan lupa untuk tetap memberikan vote dan komen pada work ini meskipun work ini sudah tamat⚠️



























Brakkk!!!

Seno menggebrak meja Sean secara tiba-tiba. Hal itu tentu saja membuat seisi kelas yang sedang ramai hening seketika.
Semua mata tertuju pada Seno.

Sean masih mengatur detak jantung nya karena ia sungguh terkejut dengan perlakuan Seno yang tiba-tiba. Begitu pula Rena teman sebangku Sean sekaligus sahabat dekatnya.

Kelas mereka tengah ramai sebab jam pelajaran sedang berlangsung. Namun guru sedang izin rapat dan mereka hanya di beri tugas untuk merangkum catatan di buku paket mereka.

"Lo, yang selalu isi laci meja gue dengan makanan makanan, dan minuman?!!". Tanya Seno dengan sorot mata tajam dan penuh intimidasi.

Sean menunduk takut.

"Jawab!!!". Bentak Seno.

Sean memejamkan mata. Ia menggigit bibir bawah nya, sungguh ia amat takut sekarang sebab perlakuan Seno padanya. Ia tak menyangka Seno akan terlihat semarah ini jika ada seseorang yang diam diam menyukai nya.

"I-iya". Jawab Sean. Suaranya terdengar gemetar.

Satu kelas menitik pusatkan perhatian mereka pada Seno dan Sean seolah mereka adalah pemeran utama dalam sebuah drama. Rena selaku sahabat Sean pun tak berani berbuat apa-apa.

"Lo juga yang selalu kasih gue sticky note dan barang barang kecil itu?! Isi sticky note dengan kalimat kalimat bucin lo?!!". Tanya Seno lagi. Intonasi suara nya masih amat tinggi. Tatapan nya masih amat tajam dan dingin. Membuat siapapun bergidik ngeri melihatnya.

Sean mengangguk lagi meski masih amat takut.

"I-iya". Jawab nya. Kepalanya semakin menunduk. Ketakutan nya semakin besar.

Brakkk!!!

Kedua kalinya Seno menggebrak meja Sean dan membuat Sean berjingkat karena lagi lagi terkejut. Ia memejamkan matanya kuat kuat. Memundurkan tubuhnya agar sedikit menjauh dari Seno.

Kedua tangannya memilin ujung kemeja sekolah yang ia pakai. Jantung nya berdegup kencang sebab takut. Tubuhnya keringat dingin. Bahkan keringat itu nampak mengalir dari keningnya.

"Oke, jadi pacar gue!". Ucap Seno.

Deg!

Rasanya jantung Sean akan jatuh merosot kebawah. Tubuhnya semakin lemas terlebih saat mengatakan itu suara Seno berubah menjadi lebih lembut dan deep.

Sean membuka kedua matanya. Semua teman sekelas nya yang tadinya diam akhirnya berteriak "cieeee". Menyoraki Seno dan Sean.

Sean masih terdiam. Ia mencoba mengamati situasi takut takut jika ia sedang bermimpi.

"Wihhh cocok bangett niih, si peringkat 1 dan 2 pacaran....". Sahut salah seorang teman pria mereka.

"Iyaa, legend banget sihh. Mana...nama mereka juga hampir mirip kann... Seno, dan Sean...wahhhh cocokkk". Sahut teman yang lainnya.

Sean takut takut mendongakkan kepalanya. Berusaha menatap Seno yang masih berdiri dihadapannya.

"Terima se, Lo kan udah lama banget nunggu waktu ini tiba". Bisik Rena pada Sean. Sean menoleh sekilas pada Rena.

Between Two | Enhypen Pocketz ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang